Umie Aida: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 29:
Umie terlibat sebagai pemeran utama dalam film ''Emas Melayu'' atau judul internasionalnya ''Pure Gold'' yang disutradarai oleh sutradara Inggris Bart Righters tetapi film itu tidak diputar meskipun seharusnya bertemu penonton pada tahun 1997. Beberapa drama yang dibintangi Umie saat itu bisa tidak diputar karena masalah dengan LPF, termasuk ''Hartini'' & ''Jangan'' pada tahun 1997 juga pada tahun 2000 yaitu drama ''5 Hari Raya'' dan ''Ma Rabbuka''. Untuk lebih memperkuat kemampuan akting Umie, ia aktif dalam pementasan teater di akhir 90-an. Di antara teater yang membesarkan namanya adalah ''Lantai T. Pinkie'', ''Mencari Salina'', ''Pelayaran Nur Atma'' & ''Dejavu Seorang Perempuan''.{{butuh rujukan}}
Umie mencapai puncak popularitasnya di penghujung tahun 1990-an lewat penampilan apiknya dalam drama ''Metafizik'' bersama aktor Ahmad Yatim dan Surah Terakhir disutradarai oleh Sidi Oraza. Drama ''Surah Terakhir'' memberinya piala Aktris Terbaik di Screen Award 1999. Pada 1999, Umie juga tampil dalam serial drama TV paling populer tahun itu, ''Romeo & Juliet'' bersama aktor/sutradara [[Ahmad Idham]]. Popularitas Umie tertolong dengan diproduksinya album solo studio pertama Umie yang mengambil namanya bersamaan dengan drama yang juga menjalani syuting di Inggris Raya. Album solo studio pertama Umie yang menampilkan hits seperti ''Kepadamu Kekasih'' dan ''Redup Kerinduan'' menambah pengaruhnya sebagai artis serba bisa. Dalam ajang Penghargaan Bintang Populer Berita Harian 1998/99, Umie dinobatkan sebagai pemenang Aktris TV Populer Wanita (ABPBH) mengalahkan aktor senior seperti Aida Khalida dan Haliza Misbun.{{butuh rujukan}}
=== Di puncak popularitas dan ketenaran (2000–2009) ===
|