Umie Aida: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
Baris 16:
'''Yang Berbahagia Datin Sri''' '''Umi Khalsum binti Rahmad Ali''' atau lebih dikenal sebagai '''Umie Aida''' ({{lahirmati|[[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]]|18|1|1974}}) adalah seorang [[pemeran]], [[penyanyi]], [[produser]] dan [[wirausahawati]] [[Malaysia]].<ref>{{Cite web |url=http://www2.hmetro.com.my/articles/Umiekuatmerajuk_menangis/Article/ |title=Umie kuat merajuk, menangis |access-date=2021-04-24 |archive-date=2015-05-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150529005919/http://www2.hmetro.com.my/articles/Umiekuatmerajuk_menangis/Article/ |dead-url=yes }}</ref> Ia memulai karirnya ketika berusia 18 tahun setelah menjadi finalis acara Dewi Remaja 1990/91. Selanjutnya menjadi aktris terkenal [[:ms:Malaysia|Malaysia]] yang berhasil mengharumkan nama di tanah air dan di Asia.
 
Sering digandingkan dengan hero filem Melayu [[Rosyam Nor]], beliau pernah empat (4) kali memenangi anugerah Pelakon Wanita Terbaik Drama [[Anugerah Skrin]] manakala di layar perak, Umie pernah dua (2) kali memenangi anugerah [[Pelakon Wanita Terbaik (FFM)|Pelakon Wanita Terbaik]] menerusi menerusi filem "[[Filem Embun|Embun]]" (2002) dan "[[Filem Dukun|Dukun]]" (2018) serta turut memenangi [[Pelakon Pembantu Wanita Terbaik (FFM) |Pelakon Pembantu Wanita Terbaik]] menerusi filem "[[Sembunyi: Amukan Azazil]]" (2013) di [[Festival Filem Malaysia]]. Beliau juga pernah dua kali dicalonkan di Festival Filem Asia Pasifik untuk filem "Embun" dan "[[Qaisy & Laila]]".<ref>{{en}} [http://www.thestar.com.my/Story/?sec=lifeliving&file=%2F2010%2F5%2F30%2Flifeliving%2F6307732 No pain but gain] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150220214252/http://www.thestar.com.my/Story/?sec=lifeliving&file=%2F2010%2F5%2F30%2Flifeliving%2F6307732 |date=2015-02-20 }}</ref> Pernah mendapat jolokan '''Ratu Filem Epik''' kerana kerap membintangi filem dan drama berlatarkan zaman dahulu kala, Umie juga antara aktres paling mahal bayarannya untuk membintangi sesebuah drama TV.
 
==Karier==
Baris 34:
Pada tahun 2000, Umie muncul sebagai aktris dengan koleksi box-office tertinggi melalui dua film aktingnya, ''Senario Lagi'' dan ''Letnan Adnan'' berhasil mengumpulkan total RM7,6 juta mengalahkan koleksi box-office film [[Erra Fazira]] yang hanya sebesar RM3,6 juta tahun itu. Padahal dari segi popularitas individu Erra berhasil mengalahkan Umie di ABPBH 2000 untuk kategori Aktris Film Populer Wanita (ABPBH). Di ajang yang sama Umie juga masuk nominasi lagi untuk kategori Aktris TV Wanita Populer namun kalah dari aktris [[Abby Abadi]]. Karier akting Umie sebagian besar didorong oleh kesuksesan yang seimbang di layar kaca, layar perak, seni suara, dan pementasan teater. Umie tampil dalam serial drama yang masih memegang rekor sebagai serial drama termahal di Malaysia, yakni ''Salam Taj Mahal'' dengan 32 episode. Umie juga menyanyikan lagu tema serial tersebut dengan judul yang mirip, lagu tersebut menjadi lagu pertamanya yang memenangkan Era Chart oleh Radio Era.fm dan memenangkan beberapa chart radio lainnya termasuk Muzik.fm sekitar bulan Agustus hingga September 2000.{{butuh rujukan}}
 
Tak hanya itu, akting Umie di film-film box office-nya juga menarik perhatian juri Festival Film Malaysia saat Umie masuk nominasi kedua kategori akting, yakni Aktris Terbaik (FFM) lewat karakter Sophia Pakih Muda di ''Lt. Adnan'' sedangkan karakter penyanyi klub malam bernama Linda dalam ''Senario Lagi'' mendapatkan nominasi untuk kategori asisten. Meski kalah di kedua kategori tersebut, Umie menyembuhkan lukanya saat ia memenangkan penghargaan Aktris Terbaik di Screen Award 2000/2001 untuk drama ''Ayuni''. Ini merupakan kemenangan kedua berturut-turutnya di ajang yang sama. Popularitas dan kredibilitas Umie terus berkembang hingga terpilih untuk memerankan Embun Harun dalam film emansipasi ''Embun'' tahun 2002. Lewat film inilah akting Umie mendapat pujian luas dari para kritikus. Umie dikatakan telah memberikan jiwa yang jujur pada karakter gadis Melayu pada masa pendudukan Jepang yang berjuang melawan tirani penjajah. Umie meraih nominasi Aktris Terbaik di Festival Film Asia Pasifik ke-42 di Seoul, Korea Selatan namun kalah dari aktris Jepang Makiko Esumi melalui film ''Inochi''. Meski kalah, Umie memenangkan piala Aktris Terbaik di Festival Film Malaysia ke-16 dan Penghargaan Layar 2003. Serial drama 25 episode ini berlatar belakang Malaya & Sumatra pada tahun 20-an hingga 50-an yang dipimpin oleh Umie yang memerankan karakter Haryati. Respon yang luar biasa dari publik menghasilkan season baru, Haryati 2, yang tayang 2 tahun kemudian.{{butuh rujukan}}
 
Pada tahun 2002 dan 2003 Umie tampil di beberapa produksi TV populer seperti telefilm ''Rumah Di Tengah Sawah'', ''Tarantula'' serta serial drama terpanjang Umie, ''Dalam Hati Ada Cinta'' yang tayang 150 episode dalam 5 musim selama 4 tahun di Astro Ria. Pada tahun 2004 ia tampil dalam film ''Bintang Hati'' bersama aktris komedi [[Amy Mastura]].Namun, pada tahun 2004 popularitas Umie juga meningkat dengan popularitas sinetron ''Rindu Semakin Jauh'' yang ia perankan bersama Rosyam Nor, Eja dan Hairie Othman. Drama yang mengisi slot Samarinda ini melihat akting Umie sebagai antagonis mendapat reaksi positif. Drama tersebut juga melihat kolaborasi profesionalnya dengan mantan pacarnya (Hairie) setelah terakhir kali mereka dipasangkan dalam drama ''5 Hari Raya''. Umie mengukuhkan posisinya sebagai aktris berpengaruh ketika dia bekerja sama dengan Rosyam Nor dalam film ''Gangster'' 2005 yang mengumpulkan koleksi istirahat panggung tertinggi tahun ini. Meski begitu, filmnya yang lain tahun itu, ''Qaisy & Laila'', mendapat koleksi yang kurang menggembirakan. Film tentang sekelompok sukarelawan yang bertugas di kamp pengungsi perang Afghanistan ini mengusung tema yang berat. Namun, akting Umie diakui saat menerima nominasi keduanya di Festival Film Asia Pasifik yang berlangsung di Kuala Lumpur. Umie dinominasikan untuk kategori Pembantu Aktris Terbaik dan meninggal untuk aktris Indonesia, Rima Melati (Ungu Ungu). Umie selanjutnya muncul dalam film Afdlin Shauki ''Buli Balik'' pada 21 Januari 2006 bersama Afdlin, Hans Isaac dan Nasha Aziz. Setelah itu, ia kembali bekerja sama dengan Nasha dalam film horor ''Puaka Tebing Biru''. Saat memulai syuting film tersebut, Umie mengidap penyakit radang usus buntu yang memaksanya untuk mundur dari film tersebut. Namun, atas permintaan produser dan sutradara film, Osman Ali, pihak produksi film bersedia menunda syuting hingga Umie benar-benar pulih. Umie juga tampil di serial drama ''Aku, Dia & Cape Town'' di slot Samarinda. Drama yang difilmkan di Afrika Selatan ini menampilkan Umie berpasangan dengan Eizlan Yusof, Lisdawati dan Sheila Rusly.{{butuh rujukan}}
 
Setelah lebih dari 15 tahun sebagai aktor, Umie akhirnya menjadi produser film melalui produksinya Amazon Entertainment Production yang menghasilkan film ''[[Diva Popular]]'' yang disutradarai oleh Eirma Fatima. Terlepas dari kontroversi bahwa Umie disponsori oleh selebriti untuk memproduksi film tersebut, Umie terus terang mengatakan bahwa dia mendapat bantuan dari SME Bank. Umie sendiri memerankan tokoh utama yang merupakan karakter lanjutan dari drama Aktor Populer tahun 1994, yaitu Erna Teteye Tuminah Jongkoh, aktris terkenal. Film komedi yang dibintangi Afdlin, Sheila, Awie, Ezlynn dan Azean Irdawaty ini menceritakan kisah persaingan popularitas antara artis reality TV dan artis lama diputar di Aidilfitri dan mengumpulkan koleksi box-office. Sebelumnya, Umie juga membawakan naskah lain dengan tema serupa namun lebih serius berjudul ''Pesona Bintang'' yang ditayangkan di TV2 sebanyak 26 episode. Kontroversi menimpa Umie sekali lagi ketika sutradara A. R. Badul mengkritiknya dan komedian Saiful Apek karena diduga gagal berkomitmen pada film akting mereka berjudul ''Salah Bapak'' yang diputar 2 minggu terlambat dari ''Diva Popular''. Setelah lama tertunda, film ''Puaka Tebing Biru'' akhirnya mendapatkan penonton pada 18 Februari 2007.{{butuh rujukan}}
 
=== Dari memasuki era eksklusif hingga saat ini (2010 -sekarang) ===
Meski sudah 15 tahun berkiprah di dunia perfilman, berbagai pihak telah menempatkan Umie di level yang cukup tinggi sebagai aktris. Sejak saat itu Umie mulai lebih selektif dalam bekerja. Muncul dengan tiga film yaitu epic noir ''[[Kala Malam Bulan Mengambang]]'' yang disutradarai oleh Mamat Khalid, komedi romantis ''[[Cuci]]'' (Hans Isaac) dan komedi urban ''[[Pisau Cukur]]'' (Bernard Chauly), Umie berhasil membuktikan bahwa ia masih mampu menggugat aktris-aktris muda yang mengharumkan nama itu. Di televisi, ia unggul dengan beberapa serial TV yang mengumpulkan penayangan tertinggi seperti melodrama yang disutradarai oleh Shahrul Ezad Mohammedin ''Kerana Cintaku Saerah'' bersama Benjy dan Noorkhiriah Ahmad Shapie, drama ini berkisah tentang agama dan saudara baru ''Abadi Sebuah Cinta'' bersama Faizal Hussein, Janet Khoo dan Rosyam Nor, juga sebuah drama tentang kesetaraan gender yang disutradarai oleh Aziz M. Osman yang berjudul ''Vice Versa'' serta sebuah drama horor yang menciptakan fenomena tersendiri, ''Kekasihku Seru'' yang disutradarai oleh Kabir Bhatia. Melalui drama seri 26 episode yang diterbitkan oleh Filmscape, Umie dikabarkan menerima bayaran tertinggi untuk seorang aktris di TV dimana sutradara Kabir Bhatia menggambarkannya sepadan dengan kerja yang diberikan Umie dalam menghidupkan karakter Mas Suri dalam drama tersebut.
 
Tak lagi sekadar wajah presenter TV layar perak/kaca, Umie kini diberi peran penting dalam karir aktingnya. Pada tahun 2009 ia muncul kembali di panggung teater saat memerankan Che Aminah Mohammad, ibu angkat dari gadis yang memicu revolusi Islam di Nusantara, Natrah (Nadia Bertough) dalam pementasan ''Natrah'' yang disutradarai oleh Eirma Fatima di Istana Budaya . Mendapat banyak pujian dari para kritikus, teater ini juga dibintangi oleh bintang-bintang besar seperti [[Maya Karin]], Remy Ishak, Samantha Schubert dan Sofia Jane itu terus dipentaskan untuk kedua kalinya setahun kemudian. Teater tersebut menjadi teater non-musikal yang paling lama dipentaskan di Istana Kebudayaan.
 
Setelah menikah di tahun 2010, ruang lingkup keterlibatan Umie di dunia akting juga terfokus pada usahanya untuk menghidupkan karakter yang kompleks dan itu diproyeksikan dalam penampilan hebatnya melalui beberapa drama televisi seperti ''Bukan Bidadari'' (Aziz M. Osman) di mana Ia mendapat pujian ketika memerankan karakter seorang wanita yang mengalami kebingungan identitas setelah putus dengan suaminya. Lewat drama Masyitah yang masuk nominasi Screen Award 2010, ia diberi peran sebagai ibu yang mengurus anak autis. Pada tahun 2010, drama ''Airmata Nur Salina'' yang tayang bersamaan dengan Aidilfitri di TV3 mencapai 3,2 juta penonton saat Umie bekerja sama dengan aktor muda Remy Ishak untuk menghidupkan karakter Salina, seorang istri yang digantung setelah divonis bersalah. membunuh suaminya sendiri. Drama tersebut juga dibuat menjadi sekuel yang berjudul ''Karma Salina'' dimana Umie tampil sebagai bintang tamu.
 
Pada tahun 2011 Umie tampil memerankan Lang, ibunda pendiri kerajaan Melayu [[Langkasuka]] dalam film epik terbaik sutradara [[Yusry bin Abdul Halim|Yusry Abdul Halim]] berjudul ''[[The Malay Chronicles: Bloodlines|Hikayat Merong Mahawangsa]]''. Meski tampil dalam adegan remake, akting Umie dianggap sebagai salah satu faktor yang menarik bagi film yang mengumpulkan RM 6,8 juta ini saat diputar di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Film ini kemudian diputar dan didistribusikan di 13 negara di seluruh dunia. Ia kemudian kembali bekerja dengan Kabir Bhatia sebagai pemeran utama dalam film epik pendudukan Jepang berjudul ''[[Sembunyi: Amukan Azazil]]'' bersama [[Diana Danielle]] dan Remy Ishak. Memang film ini sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemar Umie, apalagi genre epic sangat identik dengan Umie. Ia pun kembali ke Istana Budaya ketika kembali berperan sebagai ibunda Harun, kali ini melalui adaptasi teatrikal novel karya Khadijah Hashim tahun 1968 berjudul ''Badai Semalam''. Menariknya, ia bekerja sama dengan teman baiknya sendiri Erra Fazira sebagai menantu dan menantu dan mereka berdua melalui Frensis Production bekerja sama dengan produser Ziela Jalil sebagai co-produser. Sebelumnya sebelum teater, Umie dan Erra bekerja sama dalam drama TV komedi ''Mak OK Jer!'' disutradarai oleh [[Michael Ang]] untuk siaran Aidilfitri 2011.
Baris 56:
Umie Aida adalah adik dari aktris dan sutradara terkenal Eirma Fatima dan adik ipar sutradara Badaruddin Azmi. Kakak perempuan lainnya, Betty Rahmad juga telah terjun ke dunia akting namun tidak full time. Betty banyak mengelola karir seni Umie serta membuka usaha bersama. Pada usia 20, Umie mengadopsi seorang putra bernama mohd Daniel Firdaus (lahir 1992) & Mohd Dzulhelmy (lahir 1994) setahun kemudian.<ref>[http://infojelita.blogspot.com/2013/06/datin-paduka-umie-aida-kongsi.html Datin Paduka Umie Aida Kongsi Pengalaman Besarkan Anak Angkat]</ref> Umie juga teman dekat Primadona Filme Melayu Alaf Baru, [[Erra Fazira]] yang juga teman sekolahnya serta aktris Nasha Aziz, Effa Ismail, Nor Aliah Lee dan Zahida Rafik.<ref>[http://www.mstar.com.my/hiburan/berita-hiburan/2013/07/02/umie-aida-mahu-anakanak-faham-hidup-susah/ Umie Aida Mahu Anak-Anak Faham Hidup Susah]</ref>
 
Sejak mulai merambah dunia perfilman, nama Umie tak luput dari gosip asmara. Di tahun 90-an, Umie pernah berhubungan dengan presenter TV dengan aktor Sidi Oraza dan produser Mohd Nor Kadir yang banyak memoles bakatnya ketika Umie aktif berakting untuk drama yang diproduksi oleh Kuasatek. Paling menarik perhatian media dan penggemar adalah ketika Umie menjalin hubungan dengan aktor populer Hairie Othman ketika dia berada di puncak popularitasnya sekitar akhir 90-an, dan kemudian dengan aktor muda [[Aqasha]]. Kisah putusnya Umie dan Hairie sempat menghebohkan media massa ketika Aqasha dikait-kaitkan sebagai penyebabnya.
 
Akhirnya pada 29 September 2009 Umie memutuskan untuk mengingat tali pertunangan dengan pengusaha terkemuka Dato' Paduka Khairuddin Abu Hassan yang sembilan tahun lebih tua darinya dan kemudian menikah pada 14 Maret 2010 di depan Ka'bah, Masjidil Haram Mekah. Pernikahan dan pernikahan tersebut mendapat liputan media yang luas termasuk resepsi yang berlangsung di One World Hotel, Bandar Utama. Upacara tersebut juga dihadiri oleh pejabat negara seperti Tun Dr. [[Mahathir Mohammad]] dan istri serta banyak artis nama besar tanah air. Khairuddin yang awalnya hanya rekan bisnis Eirma Fatima, sebelum dikenalkan kepada Umie. Dia juga sepupu dari Penasihat [[Parti Keadilan Rakyat]], Dato' Seri [[Anwar Ibrahim]].<ref>[http://www.mstar.com.my/hiburan/berita-hiburan/2013/10/24/umie-aida-reda-jika-tiada-anak-kandung/ Umie Aida Reda Jika Tiada Anak Kandung]</ref>
 
Beberapa pihak jelas tidak senang dengan pilihan gaun pengantin Umie yang dibuat khusus oleh desainer Jovian Mandagie. Gaun pengantin yang memperlihatkan bahu dan dada itu dikritik habis-habisan karena tidak sesuai dengan status Umie yang baru saja menggelar akad nikah di Mekkah. Setelah membangun rumah tangga, Umie menjadi lebih selektif dalam karirnya karena ingin fokus pada rumah tangganya bersama Khairuddin dan anak-anaknya Daniel dan Dzul serta dua anak tiri (hasil pernikahan Khairuddin sebelumnya). Pada Juni 2019, Umie dan Khairuddin memutuskan untuk mengasuh anak angkat lainnya, seorang bayi perempuan bernama Nur Aisha.<ref>https://www.sinarharian.com.my/article/36325/HIBURAN/Anak-angkat-perempuan-Umie-Aida-anggap-rezeki-tidak-ternilai</ref>
 
Di penghujung tahun 2013, Umie membayangkan keinginannya untuk pensiun dari dunia akting setelah terlibat kontroversi atas pergolakan pernikahannya. Namun menjelang bulan Ramadhan 2014, ia dan suaminya terlihat kembali bersama. Umie juga mulai mengenakan jilbab sepenuhnya.
Baris 855:
|}
 
===Single===
 
{| class="wikitable"