Flexi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Dani1603 (bicara | kontrib)
Baris 44:
Setelah rumor akuisisi oleh Esia, di tahun 2011 rumor serupa muncul, namun kali ini sebaliknya, dimana Esia (Bakrie Telecom) yang diakuisisi oleh Telkom akibat kerugian operator jaringan milik keluarga Bakrie tersebut. Namun, rumor tersebut kemudian menghilang, dan digantikan rumor lain dimana [[StarOne]] milik PT [[Indosat]] Tbk yang akan diakuisisi oleh Telkom. Konon, hal tersebut terjadi setelah Indosat berpindah tangan ke perusahaan [[Qatar]], [[Ooredoo|Qtel]] yang lebih ingin memfokuskan Indosat ke bisnis GSM, jaringan dan data,<Ref>[https://www.majalahict.com/star-one-dan-esia-akan-dijual-ke-telkom/ Star One dan Esia akan Dijual ke Telkom?]</ref> belum lagi jumlah penggunanya yang terbilang kecil. Adapun pihak Telkom kemudian mengonfirmasi kabar rencana akuisisi tersebut,<ref>[https://www.antaranews.com/berita/266883/telkom-tetap-berminat-akuisisi-layanan-starone Telkom Tetap Berminat Akuisisi Layanan StarOne]</ref> dan disampaikan telah menyiapkan dana hingga Rp 1 triliun.<Ref>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-1679076/telkom-masih-minat-beli-starone Telkom Masih Minat Beli StarOne]</ref> Belakangan, [[Menteri BUMN]] [[Dahlan Iskan]] ikut memberikan restu kepada Telkom untuk mengakuisisi StarOne untuk disinergikan dengan usaha sejenis Flexi, karena dianggapnya baik demi mengembangkan dan memajukan perseroan.<ref name="antara">[http://www.antaranews.com/berita/301236/dahlan-persilahkan-telkom-akuisisi-starone Dahlan persilahkan Telkom akuisisi StarOne]</ref> Namun, lagi-lagi kemudian kabar tersebut menghilang begitu saja.
 
Kegagalan rencana akuisisi tersebut membuat Telkom berusaha mencari cara lain demi mengembangkan Flexi dan divisinya. Pada tahun 2012, Telkom mulai melirik rencana tender pemerintah pada frekuensi untuk jaringan [[3G]], tepatnya pada blok 5 MHz dan frekuensi 2,1 Ghz, yang didasari janji pemerintah memberikan blok khusus pasca perpindahan frekuensi yang dilakukan pada 2007 untuk Flexi.<ref>[https://industri.kontan.co.id/news/telkom-siapkan-telkom-fleksi-di-tender-3g Telkom siapkan Telkom Flexi di tender 3G]</ref> Di tahun yang sama, Divisi Telkom Flexi (DTF) diubah namanya menjadi Divisi ''Wireless Broadband'' (DWB) yang berarti ikut melayani jasa [[Wi-Fi]] dengan nama [[wifi.id]]. Selain itu, rencana transformasi Flexi juga dicanangkan, dari sebelumnya fokus ke ''wireless narrow broadband'' menjadi ''broadband''. Dalam periode inilah (2012-2013), jumlah pelanggan Flexi mulai menunjukkan stagnasi dan penurunan, dengan pada 2012 turun sedikit menjadi 17,87 juta<ref>[https://www.indotelko.com/read/1363228332/Pelanggan-Flexi-Tumbuh-25-5 Pelanggan Flexi Tumbuh 25,5%]</ref> dan awal 2013 menjadi 15,5 juta.<Ref>[https://industri.kontan.co.id/news/telkom-menyerahkan-flexi-ke-telkomsel Telkom menyerahkan Flexi ke Telkomsel]</ref> Di kuartal ketiga 2013, jumlah pelanggannya merosot lagi menjadi 11,6 juta, dan BTS yang melayaninya tersisa 4.000 buah.<Ref>[https://money.kompas.com/read/2013/12/18/1001060/Telkom.Kaji.Pindahkan.Flexi.ke.Telkomsel Telkom Kaji Pindahkan Flexi ke Telkomsel]</ref> Dapat diamati kemudian bahwa teknologi CDMA kalah saing dengan GSM dan dari segi frekuensi telah mentok.<ref name="liputan6">[http://tekno.liputan6.com/read/2032581/mundur-dari-industri-cdma-telkom-putuskan-bunuh-flexi Mundur dari Industri CDMA, Telkom Putuskan "Bunuh" Flexi]</ref>
 
Akhirnya, Telkom memutuskan untuk tidak mengembangkan lagi Flexi dan memfokuskan kinerja operator selulernya pada Telkomsel. Mulanya, ketika isu tersebut muncul pada pertengahan 2013, pihak Telkom berkomitmen untuk mempertahankan jaringan Flexi yang sudah ada, dengan pelanggan yang ada di daerah berjaringan kurang baik disarankan pindah ke Telkomsel.<ref>[https://banjarmasin.tribunnews.com/2013/07/16/gm-pt-telkom-pelanggan-telkom-flexi-didorong-pindah-ke-telkomsel GM PT Telkom: Pelanggan Telkom Flexi Didorong Pindah ke Telkomsel]</ref> Kemudian direncanakan Flexi akan digabungkan operasionalnya dengan Telkomsel (konsolidasi),<ref>[https://ekonomi.republika.co.id/berita/n3lms4/telkom-akan-konsolidasi-flexi-dan-telkomsel Telkom Akan Konsolidasi Flexi dan Telkomsel]</ref> atau ditutup namun pelanggannya dialihkan ke Telkomsel.<Ref>[https://money.kompas.com/read/2013/12/18/1001060/Telkom.Kaji.Pindahkan.Flexi.ke.Telkomsel Telkom Kaji Pindahkan Flexi ke Telkomsel]</ref> Akhirnya, pada 27 Juni 2014, Telkomsel resmi mengakuisisi unit usaha Flexi dari induknya, Telkom Indonesia.<ref name=pindah>[https://industri.kontan.co.id/news/telkom-menyerahkan-flexi-ke-telkomsel Telkom menyerahkan Flexi ke Telkomsel]</ref> Dalam pelimpahan tanggungjawab ini, pihak Telkomsel menyetorkan uang sebesar Rp 2,828 triliun kepada pihak Telkom. Selain itu, sejak 2013, BTS Flexi juga dijual ke Telkomsel, dan frekuensi 850&nbsp;MHz yang telah digunakan oleh Flexi selanjutnya akan dikembalikan ke pemerintah untuk kemudian digunakan kembali sebagai pendukung perluasan GSM (Extended GSM) milik Telkomsel, khususnya di kawasan Timur Indonesia.<ref name="kompas">[http://tekno.kompas.com/read/2014/10/04/15150047/telkom.flexi.resmi.ditutup Telkom Flexi Resmi Ditutup]</ref>