Gereja Mission Batak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: menambah tag nowiki VisualEditor
k fix
Baris 28:
 
 
Gereja Mission Batak (GMB) merupakan perwujudan dan pertumbuhan dari hadirnya Injil di tanah batak yang disampaikan oleh penginjil yang diutus oleh badan zending : Rheinische Mission Gesselschaft (RMG) dari negara Jerman. Di antara penginjil itu adalah Pdt. Ingwer Lidwig Nomensan (rasul orang batak). Dibawah kepemimpinannya orang Batak dibawa keluar dari kegelapan menuju terang Firman Tuhan (bnd.1 Petrus 2 : 9)   dan dari itu orang batak mendirikan gereja-gereja yang mandiri yang merupakan anugerah Tuhan Allah.
 
 
Baris 37:
 
 
Gereja Mission Batak (GMB) berdiri pada saat bergejolaknya Perjuangan Nasionalisme di Indonesia, sejumlah anggota Jemaat Kristen Batak pada waktu itu masih memperhatikan dan merasakan para pelayan Eropa tidak lagi sama dalam perkataan dan perbuatannya, misalnya dalam hal iuran (guguan), pelayan sakramen dan bentuk pelayanan lainnya. Ditambah lagi dengan penetrasinya terhadap anggota jemaat pribumi guna mempertahankan domisili mereka atas “Sleutel Posities” dalam kehidupan gereja dan diperparah lagi penolakan terhadap permohonan untuk mendirikan gereja yang berbahasa batak di daerah  Medan Timur Jl. Bali atau Veteran karena pada waktu itu gereja yang berbahasa Batak sangat jauh ke Jl. Cokroaminoto Medan. Oleh karena itu didirikan Gereja Mission Batak ini dengan suatu semboyan “NASIONALISME SELFSTANDING MERDEKA” yang artinya “manjunjung baringinna” dan semboyan ini benar-benar dilaksanakan di dalam kehidupan Gereja Mission Batak (GMB)
 
 
Pada akhir tahun 1927 dithabiskan Pendeta yang pertama di Gereja Mission Batak (GMB) yaitu Pdt. Kenan Hutabarat dan yang melayani penthabisan itu adalah Pdt. Gerhat Lumban Tobing, untuk mendukung peribadahan di Gereja Mission Batak (GMB) maka   diciptakanlah nyanyian rohani Gereja Mission Batak (GMB) yang syairnya diciptakan oleh bapak dan pendiri Gereja Mission Batak (GMB) sendiri dan lagu-lagu nyanyian rohani tersebut dikutip oleh Christ of song (CH) dan Gospel in Song (Gs) dan pada tahun 1970 buku nyanyian tersebut dilengkapi dengan buku logu (BL) yang sekaligus dengan agenda untuk dipergunakan dalam setiap peribadahan.
 
 
Baris 52:
 
 
Atas pertolongan Tuhan, maka Gereja Mission Batak (GMB)   pada tahun 1934 mendapatkan tanah hibah dari Sultan Deli, sehingga didirikanlah bangunan Gereja Mission Batak (GMB)   di Jalan Balam no. 6, Kemudian pada tahun 1970 bangunan Gereja Mission Batak (GMB)   menghadap ke jl. Penyabungan seperti saat ini dan sebelumnya pada tahun 1936 Gereja Mission Batak (GMB) mendirikan gedung sekolah yang diberi nama “Christelijika School His” di mana seluruh biaya pendirian bangunan berasal dari swadaya anggota Jemaat Gereja Mission Batak (GMB).
 
 
Pada tanggal 1 Juli 1937 anggota Gereja Mission Batak (GMB)   menjalani hubungan dengan Federate Gereja dengan Gereja Punguan Kristen Batak (BPKB) dan pada tahun 1940 dengan Hoeria Kristen Batak (HChB) yang sekarang menjadi Huria Kristen Indonesia (HKI). Azas dan tujuan sejak berdirinya Gereja Mission Batak (GMB)   pada tanggal 17 Juli 1927 adalah :
 
1.      Mempercayai Allah Bapa dan Anaknya Tuhan Yesus Kristus serta Persekutuan Roh Kudus
 
2.      Memberitakan Mision (marturia) mercurian berita Injil yang terdapat dalam Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru serta berpedoman kepada Pengakuan Iman Rasuli dan buku Katekhismus DR. Marthin Luther.
 
Gereja Mission Batak (GMB) dalam menjalankan pelayanannya memiliki Almanak yang diterbitkan setiap tahun. Almanak GMB di antaranya berisikan ayat-ayat Khotbah selama setahun yaitu Evangelium, Epistel, ayat sekolah minggu, remaja/Naposo serta ayat-ayat renungan harian pagi malam dan ayat thema bulanan, kalender gerejawi yaitu Adven - Akhir Tahun Gereja (Parningotan na monding) dan masih ada beberapa hal lainnya. Gereja Mission Batak (GMB) juga mencetak kalender tahunan yang berisi gambar-gambar pelayanan di seluruh jemaat GMB .