Tumor jinak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan |
Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan |
||
Baris 48:
Salah satu faktor terpenting dalam mengklasifikasikan tumor sebagai jinak atau ganas adalah tingkat invasifnya. Jika tumor tidak memiliki kemampuan untuk menyerang jaringan terdekat atau menyebar ke tempat yang jauh melalui metastasis maka itu jinak, sedangkan tumor invasif atau metastatik adalah ganas.<ref name="ISBN 0-443-10101-9"/> Untuk alasan ini, tumor jinak tidak diklasifikasikan sebagai kanker. <ref name="ISBN 0-7613-2833-5">{{cite book |url=https://archive.org/details/cancer00silv/page/11 |title=Cancer |vauthors=Nunn LS, Silverstein A, Silverstein VB |publisher=Twenty-First Century Books |year=2006 |isbn=0-7613-2833-5 |location=Brookfield, Conn |pages=[https://archive.org/details/cancer00silv/page/11 11–12] |url-access=registration}}</ref> Tumor jinak tumbuh di area terbatas yang biasanya dikemas dalam kapsul jaringan ikat fibrosa. Tingkat pertumbuhan tumor jinak dan ganas juga berbeda. Tumor jinak tumbuh lebih lambat dibandingkan tumor ganas. Meskipun tumor jinak menimbulkan risiko kesehatan yang lebih sedikit daripada tumor ganas, keduanya dapat mengancam jiwa dalam situasi tertentu. Ada beberapa karakteristik umum yang berlaku untuk tumor, jinak atau ganas, tetapi terkadang satu jenis dapat menunjukkan karakteristik yang lain. Misalnya, tumor jinak seringkali terdiferensiasi dengan baik dan tumor ganas seringkali tidak berdiferensiasi. Namun, tumor jinak yang tidak berdiferensiasi dan tumor ganas yang berdiferensiasi baik dapat terjadi.<ref name="pmid10366409">{{cite journal | vauthors = Skorić T, Korsić M, Zarković K, Plavsić V, Besenski N, Breskovac L, Giljević Z, Paladino J | display-authors = 6 | title = Clinical and morphological features of undifferentiated monomorphous GH/TSH-secreting pituitary adenoma | journal = European Journal of Endocrinology | volume = 140 | issue = 6 | pages = 528–537 | date = June 1999 | pmid = 10366409 | doi = 10.1530/eje.0.1400528 | doi-access = free }}</ref><ref name="pmid23106056">{{cite journal | vauthors = Song HJ, Xue YL, Qiu ZL, Luo QY | title = Uncommon metastases from differentiated thyroid carcinoma | journal = Hellenic Journal of Nuclear Medicine | volume = 15 | issue = 3 | pages = 233–240 | year = 2012 | pmid = 23106056 | doi = <!-- 10.1967/s002449910059 --> }}</ref> Meskipun tumor jinak umumnya tumbuh lambat, kasus tumor jinak yang tumbuh cepat juga telah didokumentasikan.<ref name="pmid5681331">{{cite journal | vauthors = Sagel SS, Ablow RC | title = Hamartoma: on occasion a rapidly growing tumor of the lung | journal = Radiology | volume = 91 | issue = 5 | pages = 971–972 | date = November 1968 | pmid = 5681331 | doi = 10.1148/91.5.971 }}</ref> Beberapa keganasan biasanya tidak bermetastasis, seperti pada kasus [[karsinoma sel basal]].<ref name="ISBN 0-7817-9516-8">{{cite book |title=Rubin's pathology: clinicopathologic foundations of medicine |vauthors=Strayer DL, Rubin R, Rubin E |publisher=Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins |year=2008 |isbn=978-0-7817-9516-6 |location=Philadelphia |pages=138–139}}</ref> CT scan dan rontgen dada dapat menjadi tes diagnostik yang berguna dalam memvisualisasikan tumor jinak dan membedakannya dari yang ganas. Semakin kecil tumor pada radiografi, semakin besar kemungkinannya jinak, karena 80% nodul paru berdiameter kurang dari 2 cm adalah jinak. Sebagian besar nodul jinak adalah penebalan buram halus dengan batas yang jelas, tetapi ini bukan tanda eksklusif tumor jinak.<ref>{{cite journal | vauthors = Erasmus JJ, Connolly JE, McAdams HP, Roggli VL | title = Solitary pulmonary nodules: Part I. Morphologic evaluation for differentiation of benign and malignant lesions | journal = Radiographics | volume = 20 | issue = 1 | pages = 43–58 | date = 2000 | pmid = 10682770 | doi = 10.1148/radiographics.20.1.g00ja0343 }}</ref>
=== Karsinogenesis bertingkat ===
Tumor terbentuk dari [[karsinogenesis|karsinogenesis]], sebuah proses di mana perubahan sel mengarah pada pembentukan kanker. Karsinogenesis bertingkat melibatkan perubahan berurutan [[genetik]] atau [[epigenetik]] pada [[DNA]] sel, dengan setiap langkah menghasilkan tumor yang lebih lanjut. Ini sering dibagi menjadi tiga tahap; Banyak mutasi dapat terjadi pada setiap tahap. Inisiasi adalah tempat terjadinya mutasi genetik pertama dalam sel. Peningkatan adalah ekspansi klonal (pembelahan berulang) dari sel yang berubah ini menjadi tumor yang terlihat yang biasanya jinak. Setelah peningkatan, perkembangan dapat terjadi karena lebih banyak mutasi genetik diperoleh dalam subset sel kanker. Kemajuan mengubah adenoma menjadi tumor ganas.<ref name="pmid1911211" /><ref name="pmid8354184">{{cite peer review|last=Barrett JC|title=Mekanisme karsinogenesis multilangkah dan penilaian risiko karsinogen|pathway = https://archive.org/details/sim_environmental-health-perspectives_1993-04_100/page/9|newspaper=Environ. Perspektif Kesehatan.|vol=100|pp=9–20|date=April 1993|PMID=8354184|PMCID=1519586|DOI=10.1289/ehp.931009}}</ref> Contoh penting dan dipelajari dengan baik dari fenomena ini adalah tubular adenoma, Ini adalah jenis umum dari [[polip kolorektal|polip usus besar]] yang merupakan prekursor penting untuk kanker usus besar. Sel-sel dalam adenokarsinoma tubular, seperti kebanyakan tumor yang sering berkembang menjadi karsinoma, menunjukkan beberapa kelainan pada pematangan dan penampilan sel yang dikenal sebagai [[displasia]]. Kelainan sitologi ini tidak terlihat pada tumor jinak yang jarang atau tidak pernah menjadi kanker, tetapi terlihat pada kelainan jaringan prakanker lainnya yang tidak membentuk massa diskrit, seperti [[displasia serviks|lesi prakanker pada serviks]] .
== Referensi ==
|