Salmanisa2018
Bergabung 10 Maret 2023
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k Memperbaiki tulisan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1:
'''Raja Kalingga''' [[Jepara]] ({{lang-jv|''ꦏꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ꦏꦭꦶꦔ꧀ꦒ''}}) atau [[Ratu Shima]] Atau [[Jawadwipa]] '''Kerajaan Ho-ling''' ({{lang-zh|訶陵}}; Hēlíng atau 闍婆; ''She-pó / She-bó'', juga ''Dūpó'' / ''Dūbó'' dalam sumber-sumber berita [[Tiongkok]]) atau '''kerajaan [[Keling]]''' adalah kerajaan bercorak [[Hindu]]-[[Buddha]] yang pertama muncul di pantai utara [[Jawa Tengah]] pada abad ke-5 Masehi, Dan Hampir bersamaan dengan [[Kerajaan Sriwijaya|Kedatuan Sriwijaya]], [[Kerajaan Sunda]] dan [[Kerajaan Galuh]]. Di abad ke-6
Kerajaan ini adalah cikal bakal kerajaan medang atau mataram kuno, dan asal usul Wangsa Sanjaya dan Wangsa Sailendra, Beberapa bukti Prasasti menyebutkan asal usul wangsa Sailendra memang dari jawa tengah, karena sisilah terdapat pada kerajaan kalingga [[Jepara]] , Kalingga Jepara muncul di akhir Abad ke-5 Sementara [[kedatuan Sriwijaya]] Baru Muncul di pertengahan abad ke-6, dan kalingga itu jelas lebih tua di bandingkan kedatuan Sriwijaya,
Prasasti Sojomerto merupakan peninggalan Wangsa Sailendra yang ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Prasasti ini beraksara Kawi dan berbahasa Melayu Kuna. Prasasti ini tidak menyebutkan angka tahun, berdasarkan taksiran analisis paleografi diperkirakan berasal dari kurun akhir abad ke-7 atau awal abad ke-8 masehi.
Prasasti ini bersifat keagamaan Siwais.[7] Isi prasasti memuat keluarga dari tokoh utamanya, Dapunta Selendra, yaitu ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama Bhadrawati, sedangkan istrinya bernama Sampula. Prof. Drs. Boechari berpendapat bahwa tokoh yang bernama Dapunta Selendra adalah cikal-bakal raja-raja keturunan Wangsa Sailendra yang berkuasa di Kerajaan Mataram Hindu.
Bahan prasasti ini adalah batu andesit dengan panjang 43 cm, tebal 7 cm, dan tinggi 78 cm.[8] Tulisannya terdiri dari 11 baris yang sebagian barisnya rusak terkikis usia.
==== Carita Parahyangan dan sumber berita ====
|