Suku Kampai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 10:
Pada masa perkembangannya, kini sebagian dari klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai (utamanya yang hidup di Kabupaten Kampar) telah mengkafirkan diri dari Minangkabau dan menganggap diri mereka adalah suatu entitas tersendiri, hal tersebut tak lain dikarenakan pengaruh klan (''{{lang|min|suku}}'') tetangganya, yakni klan (''{{lang|min|suku}}'') [[Suku Malayu|Malayu]], yang sebagiannya juga meninggalkan matrilineal dan tata cara resam Minangkabau, dan mendakwakan diri sebagai [[Suku Melayu]] yang bercirikan Arabia (utamanya Yaman). Namun demikian, perbedaan antara klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai (atau Kampar atau Ocu) dengan Malayu (atau Melayu) ialah masih kentalnya segi kebudayaan Minangkabau yang diadopsi dalam masyarakat klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai, dalam segi linguistik pun masyarakat berklan (''{{lang|min|bersuku}}'') Kampai masih menunjukkan identitas kebahasaan Minangkabau yang lebih menonjol.
==
Selain di daerah Kampar, klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai pada masa kini banyak ditemui juga di Sungai Pagu, [[Kabupaten Solok Selatan|Solok Selatan]], [[Kota Solok|Solok]], [[Pesisir Selatan]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[Tanah Datar]], dan lain sebagainya.
|