Pelita Air: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Irfan SYL (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k →‎Sejarah: Perbaikan tata bahasa
Baris 19:
|website = http://www.pelita-air.com/
}}
'''PT Pelita Air Service''' atau biasa disingkat menjadi '''PAS''', adalah anak usaha dari [[Pertamina]] yang berbisnis di bidang [[penerbangan]]. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki kantor manajemen di [[Bandar Udara Pondok Cabe]] dan tiga kantor cabang, yakni di [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]], [[Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman]], dan [[Bandar Udara Pinang Kampai]], serta satu kantor manajemen di [[Bandar Udara Pondok Cabe]]. Hingga tanggal 31 Desember 2020, perusahaan ini mengoperasikan 15 unit [[helikopter]] dan 9 unit [[pesawat terbang]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
 
== Sejarah ==
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1963 saat Pertamina mendirikan divisi pelayanan transportasi udara yang diberi nama '''Pertamina Air Service''' untuk mendukung mobilitas pegawai. Pada tanggal 24 Januari 1970, divisi tersebut resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama "PT Pelita Air Service". Perusahaan ini pun menyediakan layanan transportasi udara untuk Pertamina maupun untuk perusahaan minyak dan gas lain yang beroperasi di Indonesia dengan sistem sewa. Pada tanggal 24 November 1987, perusahaan ini mendirikan PT [[Indopelita Aircraft Services]] (IAS) untuk menyediakan jasa pemeliharaan komponen berputar, seperti turbin, kompresor dan pompa, serta layanan umum dan mekanik lapangan. IAS juga menawarkan sistem kontrol digital untuk memantau kinerja peralatan. Pada tahun 2000, perusahaan ini sempat menyediakan layanan penerbangan berjadwal dengan nama "Pelita AirVenture", namuntetapi kemudian ditutup pada tahun 2005, karena beratnya kompetisi di sektor penerbangan berjadwal.
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1963 saat Pertamina mendirikan divisi pelayanan transportasi udara yang diberi nama '''Pertamina Air Service''' untuk
mendukung mobilitas pegawai. Pada tanggal 24 Januari 1970, divisi tersebut resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama "PT Pelita Air Service". Perusahaan ini pun menyediakan layanan transportasi udara untuk industri minyak dan gas di Indonesia dengan sistem sewa. Pada
tanggal 24 November 1987, perusahaan ini mendirikan PT Indopelita Aircraft Services (IAS) untuk menyediakan jasa pemeliharaan komponen berputar, seperti turbin, kompresor dan pompa, serta layanan umum dan mekanik lapangan. IAS juga menawarkan sistem kontrol digital untuk memantau kinerja peralatan. Pada tahun 2000, perusahaan ini sempat menyediakan layanan penerbangan berjadwal dengan nama "Pelita AirVenture", namun kemudian ditutup pada tahun 2005, karena beratnya kompetisi di sektor penerbangan berjadwal.
 
Pada tahun 2016, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan [[bahan bakar minyak]]. Pada tahun yang sama, perusahaan ini membentuk ''Strategic Business Unit'' (SBU) Bandara yang bertugasuntuk mengelola bandara-bandara milik Pertamina. Pada tahun 2019, SBU Bandara mulai mengelola tiga bandara milik Pertamina, yakni Bandar Udara Pondok Cabe, [[Bandar Udara Pinang Kampai]], dan [[Bandar Udara Warukin]]. Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai menyediakan jasa pengangkutan kargo umum.<ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.pelita-air.com/images/typeannual/96646798169-apora.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Pelita Air Service|language=id|access-date=14 Desember 2021}}</ref><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.pelita-air.com/web/company|title=Tentang Perusahaan|publisher=PT Pelita Air Service|language=id|access-date=14 Desember 2021}}</ref> Pada tanggal 28 April 2022, perusahaan ini kembali menyediakanmembuka penerbangan berjadwal, yaituyakni dari [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta]] ke [[Bandar Udara Internasional Ngurah Rai|Denpasar]] dengan menggunakan [[Airbus A320|Airbus A320-214]]. Dua bulan kemudian, Pelitaperusahaan Airini kembali membuka rute penerbangan berjadwal baru, yakni dari [[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta|Jakarta]] ke [[Bandar Udara Internasional Yogyakarta|Yogyakarta]] dengan menggunakan jenis pesawat yang sama.
 
== Tujuan Penerbangan ==