Indah Putri Indriani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membatalkan 1 suntingan by 114.122.38.133 (bicara): -> tanpa rujukan/referensi (🕵️♂️) Tag: Pembatalan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 33:
[[Hajjah|Hj.]] '''Indah Putri Indriani''', [[Sarjana|S.IP.]], [[Magister|M.Si.]] ({{lahirmati|[[Enrekang]], [[Sulawesi Selatan]]|7|2|1977}}) adalah seorang [[akademisi]] dan [[politisi]] [[Indonesia]] yang menjabat sebagai [[Daftar Bupati Luwu Utara|Bupati Luwu Utara]] periode [[2016]] - [[2021]]. Ia adalah perempuan pertama yang berhasil menjadi kepala daerah di wilayah [[Sulawesi Selatan]].<ref>[http://www.merdeka.com/peristiwa/cerita-kepala-daerah-cantik-di-indonesia/indah-putri-indriani.html Cerita kepala daerah cantik di Indonesia][[merdeka.com]]. Diakses tanggal 29 Februari 2016</ref>
<ref>[http://makassar.tribunnews.com/2015/04/10/indah-putri-indriani-tunggu-putusan-partai Indah Putri Indriani Tunggu Putusan Partai] [[tribunnews.com]]. Diakses tanggal 29 Februari 2016</ref>
<ref>[http://www.kpu-lutrakab.go.id/index.php?option=com_docman&view=list&slug=visi-misi-pintar&Itemid=697 Visi-Misi Calon Bupati dan Wakil Bupati Indah Putri Indriani, S.IP, MSI dan Muh.Thahar Rum, SH] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304130835/http://www.kpu-lutrakab.go.id/index.php?option=com_docman&view=list&slug=visi-misi-pintar&Itemid=697 |date=2016-03-04 }} kpu-lutrakab.go.id. Diakses tanggal 29 Februari 2016</ref> Sebelumnya, ia merupakan wakil bupati Luwu Utara periode [[2010]]-[[2015]] berpasangan dengan [[Arifin Junaidi]]. Dimasa kepemimpinannya, seorang ibu hamil yang akan melahirkan harus menghembuskan nafas terakhirnya setelah ditandu sejauh 80 Km dengan berjalan kaki selama 17 jam menuju Rumah Sakit Andi Djemma, Masamba. Kondisi jalan yang sangat buruk dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat memaksa sang ibu bernama Eva Yuliana, warga Dusun Pokapa’ang, Desa Tanamakaleang, Kecamatan Seko, harus ditandu.
Dengan menggunakan sarung dan bambu serta kayu, belasan warga desa setempat bahu membahu menandu ibu muda berusia 18 tahun itu secara bergantian.
== Riwayat Hidup ==
|