Mahawira: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dessyamylia94 (bicara | kontrib)
Dessyamylia94 (bicara | kontrib)
Baris 44:
 
Bagian yang mapan dari tradisi Jain adalah bahwa era ''[[Vira Nirvana Samvat]]'' dimulai pada 527{{nbsp}}SM (dengan nirwana Mahawira).{{sfn|Dundas|2002|p=24 }} Sarjana Jain abad ke-12 [[Hemachandracharya]] menempatkan Mahawira pada{{nbsp}}abad ke-6 SM.{{sfn|Rapson|1955|pp=155–156}}{{sfn|Cort|2010|pp =69–70, 587–588}} Menurut tradisi Jain, penanggalan tradisional 527{{nbsp}}SM akurat; Buddha lebih muda dari Mahavira dan "mungkin telah mencapai nirwana beberapa tahun kemudian".{{sfn|Kailash Chand Jain|1991|pp=84–88}} Tempat nirwananya, [[Pawapuri|Pavapuri]] saat ini -day Bihar, adalah situs ziarah Jain.{{sfn|Doniger|1999|p=549}}
 
=={{anchor|Biography per Jain traditions}}Tradisi Jain==
Menurut [[Jainisme|kosmologi Jain]], 24 "Tirthankaras" telah muncul di bumi; Mahawira adalah ''tirthankara'' terakhir dari ''[[Avasarpiṇī]]'' ([[Jainisme|siklus waktu]] saat ini).{{refn|group=note|Heinrich Zimmer: "Siklus waktu terus berputar, menurut para Jaina. Periode "menurun" (''avasarpini'') saat ini didahului dan akan diikuti oleh 'naik' (''utsarpini''). Sarpini menyarankan gerakan merayap dari " ular" (''sarpin''); ava- artinya "turun" dan ut- artinya naik."{{sfn|Zimmer|1953|p=224}}}}{{sfn|Jain|Upadhye|2000|p= 54}} Sebuah ''tirthankara'' penyelamat atau guru spiritual) menandakan berdirinya sebuah ''[[Tirtha (Jainisme)|tirtha]]'', sebuah bagian melintasi lautan [[Saṃsāra (Jainisme)|siklus kelahiran dan kematian]].{{sfn|Zimmer|1953|p=181}}{{sfn|Upinder Singh|2016|pp=312–313}}<ref name="britannica">{{Cite encyclopedia |title= Tirthankara {{!}} Definition, Names, & Facts |url=https://www.britannica.com/EBchecked/topic/596895/Tirthankar |archive-url=https://web.archive.org/web/20131015033744/https://www.britannica.com/EBchecked/topic/596895/Tirthankara |archive-date=October 15, 2013 |access-date=October 15, 2013 |encyclopedia=[[Encyclopaedia Britannica]]|url-status=live}}</ref>
 
===Kelahiran===
[[File:Detail of a leaf with the birth of mahavira.jpg|thumb|upright|alt=Painting of Mahavira's birth|Kelahiran Mahawira, dari ''[[Kalpa Sūtra]]'' (c.{{nbsp}}1375–1400 M)]]
Tirthankara Mahawira dilahirkan dalam keluarga kerajaan [[Kesatria|Kshatriya]] dari Raja [[Siddhartha dari Kundagrama|Siddhartha]] dari [[Ikswaku|Dinasti Ikswaku]] dan Ratu [[Trishala]] dari [[Licchavi (suku)|Republik Licchavi]].{{sfn|Sunavala|1934|p=52}}{{refn|group=note|Trishala adalah saudara perempuan [[Raja Chetaka]] dari [[Vaishali (kota kuno)|Vaishali]] di India kuno.{{sfn|von Glasenapp|1925|p=29}}}} Dinasti Ikshvaku didirikan oleh [[tirthankara]] Pertama [[Rishabhanatha]].{{sfn|Kailash Chand Jain|1991|p= 5}}{{refn|group=note|Adipurana Oleh Acharya Jinasena menyebutkan bahwa [[Ikswaku|Dinasti Ikswaku]] didirikan oleh [[Yang Mulia (agama)|Yang mulia]] [[Rishabhanatha|Rishabhadeva]]<ref>{{Cite book |last=Jinasena |url=https://books.google.com/books?id=EwP0Wev3M4QC |title=Adipurana |date=2003 |publisher=Bhāratīya Jñānapītha |isbn=978-81-263-0922-1 |language=hi}}</ref>}}
 
Menurut Jain, Mahawira lahir pada tahun 599{{nbsp}}SM. Tanggal lahirnya jatuh pada hari ketiga belas bulan terbit di [[era kalender]] [[Chaitra]] di ''[[Vira Nirvana Samvat]]''.{{sfn|Doniger|1999|p =549}}{{sfn|Dowling|Scarlett|2006|p=225}}{{sfn|Upinder Singh|2016|p=313}} Tanggal tersebut jatuh pada bulan Maret atau April pada [[Kalender Gregorius]], dan dirayakan oleh Jain sebagai [[Mahavir Janma Kalyanak]].{{sfn|Gupta|Gupta|2006|p=1001}}
 
===Kehidupan awal===
Mahawira tumbuh sebagai seorang pangeran. Menurut bab kedua Śvētāmbara [[Sutra (kitab)|Sutra Acharanga]], orang tuanya adalah pemuja awam [[Parshvanatha]].{{sfn|Kailash Chand Jain|1991|p=32}}{{sfn|Dundas|2002|p=30}} Tradisi Jain berbeda tentang apakah Mahawira menikah.{{sfn|Dundas|2002|p=22}}{{sfn|Umakant P. Shah|1987|pp=99, Quote: "Menurut sekte Digambara, Mahavira tidak menikah, sedangkan Svetambaras menganut kepercayaan yang berlawanan."}} Tradisi Digambara percaya bahwa orang tuanya ingin dia menikah dengan Yashoda, tetapi dia menolak untuk menikah.{{sfn|Shanti Lal Jain|1998|p=51}}{{refn|group=note|Pada [[Champat Rai Jain]] ini menulis: ""Dari dua versi kehidupan Mahavira — Swetambara dan Digambara— jelas bahwa hanya satu yang benar: baik Mahavira menikah, atau dia tidak menikah. Jika Mahavira menikah, mengapa para Digambara harus menyangkalnya? Sama sekali tidak ada alasan untuk penolakan seperti itu. Digambaras mengakui bahwa sembilan belas dari dua puluh empat "tirthamkaras" menikah dan memiliki anak. Jika Mahavira juga menikah, tidak ada bedanya. Dengan demikian tidak ada alasan apapun bagi Digambaras untuk menyangkal kejadian sederhana seperti ini. Tapi mungkin ada alasan mengapa Swetambaras membuat pernyataan tersebut; keinginan untuk mendahului asal mereka sendiri. Faktanya, buku-buku mereka sendiri berisi sanggahan yang jelas atas pernyataan bahwa Mahavira telah menikah. Dalam Sutra Samavayanga (edisi Hyderabad) dinyatakan dengan jelas bahwa sembilan belas "tirthankaras" hidup sebagai perumah tangga, yaitu, semua dua puluh empat kecuali Shri Mahavira, Parashva, Nemi, Mallinath dan Vaspujya."{{sfn|Champat Rai Jain|1939|p=97}}}} Tradisi Śvētāmbara percaya bahwa dia menikah dengan Yashoda di usia muda dan memiliki seorang putri, Priyadarshana,{{sfn|von Glasenapp|1925|p=29}}{{sfn| Dundas|2002|p=21}} disebut juga Anojja.{{sfn|Umakant P. Shah|1987|p=188}}
 
===Penolakan===
Pada usia tiga puluh tahun, Mahawira meninggalkan kehidupan kerajaan dan meninggalkan rumah dan keluarganya untuk menjalani kehidupan pertapaan dalam mengejar kebangkitan spiritual.{{sfn|Zimmer|1953|p=224}}{{sfn|George|2008|p=319}}{{sfn|Jacobi|1964|p=269}} Dia melakukan puasa berat dan penyiksaan fisik,{{Sfn|Wiley|2009|pp=5–7}} bermeditasi di bawah [[Pohon asoka]], dan dibuang pakaiannya.{{sfn|Zimmer|1953|p=224}}{{sfn|von Glasenapp|1925|p=30}} ''Acharanga Sutra'' memiliki deskripsi grafis tentang kesulitan dan penyiksaan dirinya.{{sfn|Sen|1999|p=74}}{{sfn|Dundas|2002|p=27}} Menurut ''[[Kalpa Sūtra]]'', Mahawira menghabiskan empat puluh dua monsun pertama dalam hidupnya di Astikagrama, [[Champapuri]], Prstichampa, Vaishali, Vanijagrama, [[Nalanda|Distrik Nalanda]], [[Mithila (kuno)|Mithila]], Bhadrika, Alabhika, Panitabhumi, [[Shravasti]], dan [[Pawapuri]].{{sfn|von Glasenapp|1925|p=327}} Dia dikatakan telah tinggal di [[Rajagriha]] selama musim hujan pada tahun keempat puluh satu kehidupan pertapaannya, yang menurut tradisi tertanggal 491{{nbsp}}SM.{{sfn|Kailash Chand Jain|1991|p=79}}
 
===Kemahatahuan===
Menurut kisah tradisional, Mahavira mencapai [[Kevala Jnana]] (kemahatahuan, atau pengetahuan tak terbatas) di bawah [[Shorea robusta|pohon Sala]] di tepi Sungai Rijubalika dekat Jrimbhikagrama pada usia 43 tahun setelah dua belas tahun penebusan dosa yang ketat. {{sfn|George|2008|p=319}}{{sfn|Jain|Upadhye|2000|p=30}}{{sfn|von Glasenapp|1925|pp=30, 327}} Detail acaranya adalah dijelaskan dalam teks Jain ''Uttar-purāņa'' dan ''Harivamśa-purāņa''.{{sfn|Jain|Upadhye|2000|p=31}} ''Acharanga Sutra'' menggambarkan Mahavira sebagai melihat segalanya. Itu ''[[Sutrakritanga]]'' mengembangkannya menjadi mahatahu, dan menjelaskan sifat-sifatnya yang lain.{{sfn|Dundas|2002|p=25}} Jain percaya bahwa Mahavira memiliki tubuh yang paling menguntungkan (''paramaudārika śarīra '') dan bebas dari delapan belas ketidaksempurnaan ketika dia mencapai kemahatahuan.{{sfn|Vijay K. Jain|2016b|p=5}} Menurut Śvētāmbara, dia melakukan perjalanan ke seluruh India untuk mengajarkan filosofinya selama tiga puluh tahun setelah mencapai kemahatahuan. {{sfn|George|2008|p=319}} Namun, Digambara percaya bahwa dia tetap berada di [[Samavasarana]] dan menyampaikan khotbah kepada para pengikutnya.{{sfn|Upinder Singh|2016|p=314}}
 
 
 
== Lihat pula ==