Tari: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan penulisan judul rujukan |
→Periodisasi: merapikan penulisan judul rujukan |
||
Baris 10:
* Dekade sekitar tahun 20.000 SM hingga 400 M (primitif). Pada zaman masyarakat [[primitif]] ada dua zaman yaitu [[zaman batu]] dan [[zaman logam]]. Pada zaman batu tari–tarian hanya diiringi dengan sorak–sorai serta tepukan tangan. Sedangkan pada zaman logam sudah terdapat peninggalan [[instrumen]] [[musik]] yang ada sangkut pautnya dengan tari yaitu [[nekara]]. Nekara adalah suatu alat semacam [[tambur]] besar yang berbentuk seperti [[dandang]] terbalik atau ditelungkupkan. Nekara banyak ditemukan di daerah Sumatra, Jawa, [[Bali]], Pulau [[Sumbawa]], Pulau Roti, Pulau Leti, pulau Slear, Kepulauan Kei dan [[Papua]] atau [[kendang]] yang dibuat dari [[perunggu]].
* Dekade sekitar tahun 400 M hingga 1945 M (Feodal). Jenis Tari zaman feodal ini ditandai dengan bermunculan para pakar tari yang memberikan macam–macam definisi. Tokoh–tokoh tersebut antara lain [[Curt Sach]], [[Soedarsono]], [[Corry Hamstrong]], [[La Mery]] dan lainnya. Pada zaman ini tari memiliki berbagai fungsi antara lain sebagai tari [[upacara]], tari [[hiburan]] dan tari [[pertunjukan]].
* Dekade sekitar tahun 1945 sampai sekarang (Modern). Jenis tari zaman modern ini ditandai dengan munculnya koreografer–koreografer individu yang menciptakan karya–karya baru, lebih sebagai ekspresi diri dari pada ekspresi komunal. Gagasan koreografer individual sebagai sebuah aspek penting dari dampak [[kebudayaan]] barat. Tokoh–tokoh tari modern antara lain [[Isadora Duncan]], [[Martha Graham]], [[Doris Humphrey]], [[Mary Wigman]] dan lainnya. Tokoh tari modern dari Indonesia salah satunya adalah [[Sardono W. Kusumo]] dan ]]Sal Murgiyanto]]. Karya tari yang muncul pada zaman modern ini antara lain ''Dongeng dari Dirah'', ''Meta Ekologi'', ''Hutan yang Merintih.''<ref>{{Cite journal|last=Anggraini|first=Dwi|last2=Hasnawati|first2=Hasnawati|date=2016|title=
== Unsur ==
|