Penyakit kulit berbenjol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 36:
 
=== Penyebaran penyakit ===
Penyakit ini pertama kali dilaporkan di [[Zambia]] pada tahun 1929 dan kemudian menyebar luas ke seluruh wilayah Afrika hingga dinilai endemik di [[Afrika Sub-Sahara]].<ref>{{Cite journal|last=Davies|first=F.G.|date=1991|title=Lumpy skin disease of cattle: A growing problem in Africa and the Near East|url=http://www.fao.org/3/u4900t/u4900T0d.htm#lumpy%20skin%20disease%20of%20cattle:%20a%20growing%20problem%20in%20africa%20and%20the%20near%20east|journal=World Animal Review|volume=68}}</ref> Laporan pertama LSD di luar Afrika terjadi antara 1988 dan 1989 di Israel.{{sfn|OIE Manual|2021|p=2}} Penyakit ini kemudian menyebar ke Eropa bagian Tenggara, [[Timur Tengah]], dan [[Asia Tengah]]. Pada bulan Juli 2019, LSD masuk ke [[Bangladesh]] dan selanjutnya ke India dan Tiongkok.{{sfn|FAO|2020|p=3}} [[Nepal]], [[Bhutan]], [[Vietnam]], dan [[Myanmar]] mulai terdampak pada tahun 2020. Pada 2021, penyakit ini menyebar ke negara-negara [[Asia Tenggara]], mulai dari [[Thailand]] (Maret 2021) hingga [[Kamboja]], [[Laos]], dan [[Malaysia]] (Mei 2021).<ref>{{cite speech|last=Naipospos|first=Tri Satya Putri|title=Situasi, Epidemiologi dan Mitigasi Lumpy Skin Disease (LSD)|event=Pertemuan Daring Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati|date=23 Juli 2021|location=|publisher=|url=|access-date=}}</ref> Pada 2022, Indonesia melaporkan adanya kasus LSD.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=6 Maret 2022|title=Kementan Siapkan Sumberdaya Tangani Lumpy Skin Disease Pada Sapi Di Riau|url=http://ditjenpkh.pertanian.go.id/kementan-siapkan-sumberdaya-tangani-lumpy-skin-disease-pada-sapi-di-riau|website=Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian|access-date=9 Maret 2022}}</ref> Di negara-negara endemik, [[epidemi]] LSD terjadi dengan interval beberapa tahun.{{sfn|OIE Manual|2021|p=31}}
 
== Penularan ==
Wabah LSD cenderung bersifat sporadik dan bergantung pada lalu lintas hewan antarwilayah dan antarnegara. Penyakit ini terutama ditularkan oleh [[Vektor (biologi)|vektor]] mekanik berupa [[artropoda]], seperti nyamuk dan lalat penggigit. Penularan jarak jauh terjadi melalui pengangkutan hewan hidup, sedangkan penularan jarak berhubungan dengan daya jelajah vektor. Potensi penularan yang lebih kecil terjadi melalui kontak langsung antara hewan terinfeksi dan hewan sehat, serta melalui air dan pakan yang terkontaminasi air liur atau leleran hidung hewan terinfeksi.<ref name=":0" />
 
Virus LSD juga ditemukan dalam air susu sehingga penularan dari induk ke anak dapat terjadi. Susu yang dihasilkan induk yang terinfeksi harus dibuang, dipasteurisasi, atau dipanaskan pada suhu 56 °C selama satu jam atau suhu 64 °C selama 30 menit.{{sfn|FAO Modul 1|p=33}}
 
== Tanda klinis ==