Demi mewujudkan mimpi almarhum ayahnya, Gunadi mulai merintis usahanya sendiri di bidang agrokimia pada awal 2001 untuk pertanian dan perkebunan. Banyak tantangan dan rintangan yang dihadapinya sampai akhirnyaia harus menyerah pada krisis moneter 2008 yang akhirnyadan membuat usahanya kolaps. Dalam kepedihan hidupnya, Gunadi tetap gigih mencoba untuk bangkit kembali. Kemauan kerasnya dan kenekatannya akhirnya membawa Gunadi pada dunianya sendiri dengan mengembangkan produk anti nyamuk atau penolak nyamuk pada bahan tekstil untuk tujuan program eradikasi malaria di Indonesia. Untuk pengembangan produk tersebut Gunadi meminta izin kepada temannya seorang Perwira [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]] untuk uji coba kepada prajurit yang sedang piket, di mana mereka selalu menghadapi kendala gangguan nyamuk yang luar biasa. Keberhasilan awal produk ini tidak serta merta membuatnya sukses, perbaikan-perbaikan formulasi dan aplikasi terus dikembangkan, sehingga akhirnya produk ini dilirik untuk disosialisasikan skala besar pada satuan tugas TNI AD yang akan berangkat tugas menjaga perbatasan negara di ujung timur Indonesia.