Gunadi Karjono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 20:
}}
Gunadi Harto Karjono, M.Com lahir di [[Kota Semarang|Semarang]], 10 Juni 1972. Ia adalah seorang pengusaha perbekalan, sarana prasarana kesehatan lingkungan dan manusia di lingkup [https://tni.mil.id Mabes TNI]. Ia berasal dari Semarang lalu merantau ke Jakarta dan menetap di Tangerang setelah menyelesaikan pendidikan terakhirnya. Awalnya, ia bekerja sebagai penjaga toko sepatu di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, kemudian mendapat kesempatan bekerja di PT Zeneca Agri Products Indonesia. Zeneca awalnya adalah perusahaan farmasi umum kemudian menjadi perusahaan bahan untuk pemberantasan hama dan penyakit pada pertanian, perkembunan, dan lingkungan. perusahaan farmasi multinasional Inggris yang berkantor pusat di [[London]], [[Britania Raya|Inggris Raya]]. Pengalaman pertamanya inilah yang menjadi dasar penguasaannya tentang perusahaan global dan pengetahuan di bidang pengendalian hama dan penyakit di sektor pertanian dan perkebunan, serta pengendalian vektor penyakit berbasis [[insekta|binatang]] dan antropoda di lingkungan manusia yang kemudian mengantarkannya kepada kegiatan usaha dan aktivitasnya saat ini di bawah bendera PT. Vadel Ksatria Samudra Indonesia.
== Masa Kecil ==
Gunadi dibesarkan oleh ayah dan ibunya yang menghidupi keluarga dengan berdagang besi. Itu yang membiayai Gunadi untuk dapat menyelesaikan pendidikan tingginya di [[University of Western Sydney]]. Pada 2022, universitas ini berada pada rangking 201–250 dunia dan rangking 11 di Australia. Pada awalnya Gunadi sangat ingin menjadi arsitek, tetapi mendiang ayahnya berkehendak lain dan mengarahkannya untuk belajar ''business administration''. Mendiang ayahnya berharap agar dirinya kelak menjadi pengusaha dan mandiri.
== Mendirikan Usaha ==
Demi mewujudkan mimpi almarhum ayahnya, Gunadi mulai merintis usahanya sendiri di bidang agrokimia pada awal 2001 untuk pertanian dan perkebunan. Banyak tantangan dan rintangan yang dihadapinya sampai ia harus menyerah pada krisis moneter 2008 dan membuat usahanya kolaps. Dalam kepedihan hidupnya, Gunadi tetap gigih mencoba untuk bangkit kembali. Kemauan kerasnya dan kenekatannya akhirnya membawa Gunadi pada dunianya sendiri dengan mengembangkan produk anti nyamuk atau penolak nyamuk pada bahan tekstil untuk tujuan program eradikasi malaria di Indonesia. Untuk pengembangan produk tersebut Gunadi meminta izin kepada temannya seorang Perwira [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat|TNI AD]] untuk uji coba kepada prajurit yang sedang piket, di mana mereka selalu menghadapi kendala gangguan nyamuk yang luar biasa. Keberhasilan awal produk ini tidak serta merta membuatnya sukses, perbaikan-perbaikan formulasi dan aplikasi terus dikembangkan, sehingga akhirnya produk ini dilirik untuk disosialisasikan skala besar pada satuan tugas TNI AD yang akan berangkat tugas menjaga perbatasan negara di ujung timur Indonesia.
==
[[Berkas:Gunadi Karjoni dan Panglima TNI.jpg|kiri|jmpl|350x350px|Gunadi Karjono bersama Panglima TNI Yudo Margono dalam satu kesempatan di Kodam V/Brawijaya (Foto: Dok Pribadi)]]
Awal sosialisasi produk tersebut di lingkungan TNI AD didukung oleh Brigjen TNI [[Sudirman Kadir]] yang saat itu menjabat sebagai [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|Kasdam III Siliwangi (Kini Purnawirawan berpangkat]] Mayor Jenderal). Gunadi lalu dikenalkan dan diajak meninjau medan untuk melihat kondisi pos-pos perbatasan di Kerom, Papua oleh [[Brigade Infanteri 13|Danbrigif 13/Galuh Rahayu]] (satuan organik Divisi Infanteri 1/Kostrad) Kolonel Inf [[Farid Makruf]], MA yang saat ini menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya dengan pangkat Mayjen TNI). Saat itu, Kostrad dipimpin oleh Letjen TNI Moh. Munir.
Baris 43:
Gunadi juga tidak pernah melupakan parapihak yang telah mendukungnya bangkit kembali bersama Vadel di dunia usaha (non militer) seperti Hadi Taufik dari PT. Venia Agape Indonesia yang percaya dan membantu mengembangkan produk-produk Vadel di laboratoriumnya secara cuma-cuma, Lina Sindawaty, atau Gunadi memanggilnya Tante Lina yang dengan mudah dan percaya memberikan dukungan perbankan di mana saat itu, Vadel belum berkualifikasi untuk mendapatkan dukungan perbankan. Ibu Lina ini adalah Kepala Cabang Bank Mayapada Jakarta Balikpapan. Beliau adalah ibu dari [[Tahir|Prof. Dr. Dato’ Sri Tahir MBA]], pendiri dari [[Mayapada Group]]. Pertolongan seorang Ibu yang tulus dan nasehat beliau untuk Gunadi untuk terus berdoa dan mengandalkan Tuhan menjadi titik awal kebangkitan Vadel.
Sujono Suryadi, CEO PT. Tirta Suryatex Angguna adalah juga salah seorang yang berjasa dalam kehidupannya Gunadi. Perusahaan inilah yang pertama kali yang mengaplikasikan produk antinyamuk dari PT. Vadel Ksatria Samudera Indonesia untuk produk tekstilnya.
Rasa memiliki dan persaudaraannya dengan TNI selalu membawanya ingin berbuat dan mendukung Satuan-satuan Tugas lainnya. Ini membangun sikap militan dan jiwa pengabdian Gunadi dalam mendukung Satuan Tugas, seperti dukungan Sargal (Sarana Penggalangan) Satuan Tugas Organik Yonifmek 203/Arya Kamuning, satuan organik di bawah Kodam Jaya.<ref>{{Cite web|last=Rafiq|first=Muhammad|date=2022-11-09|title=Kisah Yonif Mekanis 203/Arya Kemuning dan Pengusaha WNI Keturunan jadi Pembawa Pesan Damai di Papua|url=https://jayapura.pikiran-rakyat.com/papua/pr-2765814231/kisah-yonif-mekanis-203arya-kemuning-dan-pengusaha-wni-keturunan-jadi-pembawa-pesan-damai-di-papua|website=Pikiran Rakyat|access-date=2023-04-04}}</ref> Selain itu juga dukungan vitamin, obat-obatan malaria, dan produk pestisida lingkungan kepada Yonif 527/Baladibya Yudha, satuan organik di bawah [[Komando Daerah Militer V/Brawijaya|Kodam V/Brawijaya]], Lumajang, Jawa Timur yang ditugaskan ke Papua pada 2023 ini.<ref>{{Cite web|last=Adi Wicaksono|first=Bayu|date=2023-03-29|title=Wajah Garang, Pasukan Laba-laba Hitam Mayjen TNI Makruf Siap Bergerak Masuk Papua|url=https://www.viva.co.id/militer/militer-indonesia/1588172-wajah-garang-pasukan-laba-laba-hitam-mayjen-tni-makruf-siap-bergerak-masuk-papua|website=viva.co.id|access-date=2023-040-04}}</ref>▼
▲
Sebelumnya, saat [[Farid Makruf|Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, MA]] menjadi [https://korem132-tniad.mil.id/ Danrem 132/Tadulako], [[Kota Palu|Palu]], ia juga mendukung Yonif 714/Sintuwu Maroso, Poso dengan perlengkapan serupa.
|