Teosis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Lokamaya memindahkan halaman Theosis (teologi Kristen Timur) ke Teosis (Teologi Kristen Timur): Judul salah eja |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:StJohnClimacus.jpg|jmpl| Ikonografi''Tangga Pengkudusan''; tangga menuju ''theosis'' seperti dijelaskan oleh [[Yohanes Klimakus|John Climacus]].]]
'''''Teosis''''' ({{Lang-grc|θέωσις|translit=théosis}}), atau pengkudusan, adalah suatu proses transformatif yang tujuannya adalah pengkudusan atau penyatuan dengan Tuhan, sebagaimana umum diajarkan di [[Gereja-Gereja Katolik Timur|Gereja Katolik Timur]] dan [[Gereja Ortodoks Timur]]. Menurut ajaran [[Kekristenan Timur|Kristen Timur]], ''teosis'' merupakan tujuan hidup manusia, yang dapat dicapai hanya melalui sinergi antara perbuatan manusia dan energi Tuhan,<ref>{{Cite book|last=Bartos|first=Emil|date=1999|url=https://www.worldcat.org/oclc/45402058|title=Deification in Eastern Orthodox theology : an evaluation and critique of the theology of Dumitru Stăniloae|location=Carlisle, Cumbria|publisher=Paternoster Press|isbn=0-85364-956-1|oclc=45402058}}</ref> dan hanya bisa dicapai setelah melalui tangga ''[[Katarsis|katharsis]]'' (penyucian jiwa) dan ''[[Mistisisme Kristen|theoria]]'' (penyingkapan ilahiah). Menurut pandangan [[Kekristenan Timur|Ortodoksi Kristen Timur]], ''teosis'' merupakan tujuan yang harus dicapai umat kristiani.
== Tahapan-tahapan ==
== Praktek asketisme ==
Perjalanan menuju ''theosis'' mencakup banyak bentuk praksis, di antara yang paling umum adalah [[monastisisme]] dan kerahiban. Dari tradisi monastik, praktik [[Hesikisme|hesikasme]] merupakan yang paling dikedepankan sebagai cara menjalin hubungan langsung dengan Tuhan. Dikatakan bahwa tidak seorang pun dapat mencapai ''theosis'' tanpa kehidupan Kristiani yang sempurna, yang dimahkotai oleh Doa Hati yang setia, hangat, dan hening, terus menerus.<ref name="orthodoxytoday">{{Cite web|last=Kotsonis|first=John|year=2010|title=Unceasing Prayer|url=http://www.orthodoxytoday.org/view/kotsonis-unceasing-prayer|website=OrthodoxyToday.org|access-date=10 January 2017}}</ref> Doa yang tiada henti, seperti yang diimbau oleh Paulus dalam 1 Tesalonika 5:17, menjadi tema utama dalam tulisan para pater dalam ''[[Filokalia|Philokalia]].''
Oknum pengkudusan bagi para mistikus adalah Roh Kudus, yang dengannya manusia bergabung dengan keinginannya untuk menerima rahmat yang mengubah ini melalui praksis dan doa; seperti yang diajarkan [[Gregorius Palamas|Gregory Palamas]],
Sinergi antara Tuhan dan manusia ini tidak lantas menyebabkan umat terserap ke dalam Tuhan seperti yang diajarkan kaum pagan, melainkan mengungkapkan kesatuan, dalam sifat saling melengkapi antara yang Pencipta dan ciptaan-Nya. Kehadiran Roh Kudus adalah kunci karena itu mengarah pada [[Kesadaran diri|realisasi diri]].{{Sfn|Kapsanis|n.d.<!--|ps=: "Theosis: The deification of man. According to the Orthodox Tradition, man's purpose in life is to achieve union with God, and to become god by grace. Acquisition of the Holy Spirit; self-realization."-->}}
Baris 17:
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:
[[Kategori:Kristen Ortodoks]]
[[Kategori:Soteriologi]]
|