GTV (Indonesia): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1:
== Kepemilikan ==
Komposisi kepemilikan PT Global Informasi Bermutu saat pertama kali didirikan didominasi oleh tokoh-tokoh ICMI, meliputi [[Achmad Tirtosudiro]] 40%, [[Jimly Asshiddiqie]] 30%, Ahmad Husin Lubis 10% (ketiganya mewakili ICMI dan IIFTIHAR), serta [[Nasir Tamara]] dan [[Muhamad Syahrul Ralie Siregar|M.S. Ralie Siregar]] 20% (keduanya dari pihak luar/profesional).<ref>[https://books.google.co.id/books?hl=id&id=d4cNAQAAMAAJ&dq=global+tv+tamara&focus=searchwithinvolume&q=+tamara Demokrasi dan globalisasi: meretas jalan menuju kejatidirian]</ref><ref name="news.detik.com">[https://news.detik.com/berita/d-674821/digugat-rp-6-miliar-jimly-lempar-ke-zuhal-?tag_from=news_beritaTerkait Digugat Rp 6 Miliar, Jimly Lempar ke Zuhal]</ref> Beberapa waktu kemudian, saham Tirtosudiro dialihkan ke tokoh IIFTIHAR dan ICMI lainnya, [[Muhammad Zuhal]] akibat kesehatannya yang menurun.<ref>[https://insists.id/media-islam-media-online-dan-cetak/ Media dan Pekerjaan Rumah Terbesar Umat Islam]</ref> Tamara kemudian dijadikan sebagai pemimpin Global TV, dan sebagai [[perusahaan induk]]nya kemudian didirikan PT Titian Paraputra Sejahtera yang juga dipimpin oleh Tamara. Kemungkinan pemilihan Tamara di sini adalah karena ia adalah seorang jurnalis senior. Struktur kepemilikan ini dianggap beberapa pihak merupakan faktor utama mengapa Global TV bisa mendapat izin siarannya pada 1999. Ini karena [[Presiden Indonesia|presiden]] saat itu, [[B. J. Habibie|Habibie]], juga merupakan eksponen ICMI. Peran Habibie adalah dengan menyetujui surat permohonan izin Global TV yang disampaikan oleh Zuhal dan memberikan "katebelece" lewat [[Mensesneg]] [[Muladi]] (B-602/M.Setneg/9/1999 pada 13 September 1999)<ref name="Buku4">[https://news.detik.com/berita/d-548975/belum-merespons-nasir-tamara-pelajari-soal-global-tv "Belum Merespons, Nasir Tamara Pelajari Soal Global TV"]</ref> untuk meloloskan Global TV sebagai pemenang seleksi yang dilakukan Deppen.<ref>[https://nasional.tempo.co/read/74819/bukan-cuma-global-tv-yang-cacat Bukan Cuma Global TV yang Cacat]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=Yr4TAQAAMAAJ&q=global+tv+habibie+tamara&dq=global+tv+habibie+tamara&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjZ-PSO1rLuAhWFjeYKHeYqD7IQ6AEwAXoECAEQAg Gatra, Volume 12,Masalah 16-19]</ref> Ini masih belum ditambah faktor lain seperti kedekatan Tamara dengan Habibie, dan isu adanya keinginan adik Habibie, [[Suyatim Abdurrahman Habibie|Timmy]] untuk untuk mendukung pendanaan Global TV.<ref name="Buku3"/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=hFZGYmE9d1oC&pg=PA146&dq=DVN+TV&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjQzbzP0LLuAhVC7XMBHbf_C-QQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepage&q=DVN%20TV&f=false Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di Indonesia]</ref>
|