Malaikat jatuh: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 30:
== Kekristenan ==
=== Gereja Katolik Roma ===
[[File:Detail-Isenheim-Altarpiece-Gruenewald.jpg|thumb|[[Isenheim Altarpiece]] (c. 1512-1616), oleh [[Matthias Grünewald]]. Konser para malaikat (detail), dengan [[Lucifer]] in [[Feather tights|feather costume]] dan malaikat jatuh di latar belakang]]
[[File:Innichen Pfarrkirche St.Michael 3 - Deckenfresco Engelssturz.jpg|thumb|Fresco menggambarkan kejatuhan malaikat yang memberontak (1760), oleh Christoph Anton Mayr. Gereja Paroki St. Michael, Innichen, [[Tyrol|Tyrol Selatan]]]]
Tema mengenai malaikat jatuh dibahas dalam sejumlah katekismus, termasuk katekismus Uskup George Hay yang menjawab pertanyaan "Dosa apa yang menyebabkan mereka jatuh?": "Dosa itu adalah kecongkakan, yang muncul dari keindahan dan anugerah agung yang telah Allah anugerahkan kepada mereka. Karena melihat diri mereka sendiri sebagai makhluk yang begitu mulia, mereka jatuh cinta pada diri mereka sendiri, dan, melupakan Allah yang menciptakan mereka, ingin menjadi setara dengan Pencipta mereka." Akibat dari kejatuhan ini adalah, "mereka segera kehilangan semua anugerah supranatural dan keindahan surgawi mereka: mereka diubah dari malaikat yang mulia menjadi iblis yang mengerikan; mereka diusir dari surga, dan dihukum ke dalam siksaan neraka, yang telah dipersiapkan untuk mereka."<ref>{{cite book|chapter=[[s:Works of the Right Rev. Bishop Hay of Edinburgh/Volume 1/Chapter 4|Chapter 4: On The Creation And Fall Of The Angels]]|title=Works of the Right Rev. Bishop Hay of Edinburgh|year=1871|publisher=William Blackwood and Sons|first=Rev. George|last=Hay|author-link=George Hay (bishop)}}</ref>
Dalam hal sejarah, teologi malaikat jatuh diperkirakan berakar pada literatur Henokh, yang mulai ditolak oleh orang Kristen pada abad ketiga. Anak-anak Allah kemudian diidentikkan hanya dengan orang-orang saleh, lebih tepatnya dengan keturunan Set yang telah digoda oleh wanita-wanita keturunan Kain. Penyebab kejahatan digeser dari kekuatan superior malaikat, ke manusia itu sendiri, dan ke awal sejarah: pengusiran Setan dan para malaikatnya di satu sisi dan dosa asal manusia di sisi lain.<ref name="Patricia Crone p. 4">Patricia Crone. The Book of Watchers in the Qurān, p. 4</ref><ref>{{harvnb|Reed|2005|p=218}}</ref> Namun, Kitab Para Penjaga, yang mengidentifikasikan anak-anak Allah sebagai malaikat jatuh, tidak ditolak oleh orang Kristen Syriac atau Gereja Tewahedo Ortodoks Etiopia.<ref name="Patricia Crone p. 5">Patricia Crone. The Book of Watchers in the Qurān, p. 5</ref> Karya Agustinus dari Hippo, de Civitate Dei (abad ke-5), menjadi pendapat utama demonologi Barat dan Gereja Katolik.<ref name="ReferenceC">David L Bradnick ''Evil, Spirits, and Possession: An Emergentist Theology of the Demonic'' Brill 2017 {{ISBN|978-9-004-35061-8}} p. 39</ref> Dia menolak tulisan-tulisan Henokh dan menyatakan bahwa satu-satunya asal mula malaikat yang jatuh adalah pemberontakan Setan.<ref name="Heinz Schreckenberg 1992">Heinz Schreckenberg, Kurt Schubert, ''Jewish Historiography and Iconography in Early and Medieval Christianity'' (Van Gorcum, 1992, {{ISBN|978-9023226536}}), p. 253</ref><ref name="ReferenceD">David L Bradnick ''Evil, Spirits, and Possession: An Emergentist Theology of the Demonic'' Brill 2017 {{ISBN|978-9-004-35061-8}} p. 42</ref> Akibatnya, malaikat yang jatuh disamakan dengan setan dan digambarkan sebagai entitas spiritual non-seksual.<ref name="ReferenceE"/> Sifat persis dari tubuh spiritual mereka menjadi topik perdebatan selama Abad Pertengahan.<ref name="ReferenceC"/> Agustinus mendasarkan deskripsinya tentang setan pada persepsinya tentang Daimon Yunani.<ref name="ReferenceC"/> Daimon dianggap sebagai makhluk spiritual, yang terdiri dari materi halus, sebuah gagasan yang juga digunakan untuk malaikat yang jatuh oleh Agustinus.<ref name="ReferenceF">David L Bradnick ''Evil, Spirits, and Possession: An Emergentist Theology of the Demonic'' Brill 2017 {{ISBN|978-9-004-35061-8}} p. 40</ref> Namun, para malaikat ini menerima tubuh halus mereka hanya setelah kejatuhan mereka.<ref name="ReferenceF" /> Para sarjana di kemudian hari mencoba menjelaskan rincian sifat spiritual mereka, dengan menyatakan bahwa tubuh halus itu merupakan campuran api dan udara, tetapi mereka masih terdiri dari unsur-unsur material. Yang lain menyangkal adanya hubungan fisik dengan unsur-unsur material, menggambarkan malaikat yang jatuh sebagai entitas spiritual murni.<ref>David L Bradnick ''Evil, Spirits, and Possession: An Emergentist Theology of the Demonic'' Brill 2017 {{ISBN|978-9-004-35061-8}} p. 49</ref> Tetapi bahkan mereka yang percaya bahwa malaikat yang jatuh memiliki tubuh halus tidak percaya bahwa mereka dapat menghasilkan keturunan.<ref>Jeffrey Burton Russell ''Satan: The Early Christian Tradition'' Cornell University Press 1987 {{ISBN|978-0801494130}} p. 210</ref><ref>David L Bradnick ''Evil, Spirits, and Possession: An Emergentist Theology of the Demonic'' Brill 2017 {{ISBN|978-9-004-35061-8}} p. 45</ref>
=== Gereja Ortodoks ===
Baris 38 ⟶ 46:
==== Gereja Etiopia ====
Tidak seperti kebanyakan Gereja lainnya, [[Gereja Tewahedo Ortodoks Etiopia|Gereja Etiopia]] menerima [[Kitab Henokh|1 Henokh]] dan [[Kitab Yobel]] sebagai kitab kanonik.<ref>Loren T. Stuckenbruck, Gabriele Boccaccini ''Enoch and the Synoptic Gospels: Reminiscences, Allusions, Intertextuality'' SBL Press 2016 {{ISBN|978-0884141181}} p. 133</ref> Akibatnya, Gereja percaya bahwa dosa manusia tidak berasal dari pelanggaran Adam saja, tetapi juga dari Iblis dan para malaikat yang telah jatuh ke dalam dosa. Bersama-sama dengan setan, mereka terus menyebabkan dosa dan kerusakan di bumi.<ref>James H. Charlesworth ''The Old Testament Pseudepigrapha'' Hendrickson Publishers 2010 {{ISBN|978-1598564914}} p. 10</ref>
=== Protestantisme ===
[[File:John Martin 002.jpg|thumb|Fallen angels in Hell (c. 1841), oleh [[John Martin]]]]
|