Stigma sosial terkait Covid-19: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membuat halaman baru Tag: VisualEditor pranala ke halaman disambiguasi |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1:
{{Rapikan}}
== Umum ==
Corona virus disease 2019 ([[Penyakit koronavirus 2019|Covid-19]]) pertama kali dideteksi pada akhir desember 2019 di Kota Wuhan, [[Hubei]], [[Tiongkok]] dan menyebabkan 762.201.169 kasus di seluruh dunia dengan angka kematian mencapai 6.893.190 kasus. Di [[Indonesia]] sendiri tercatat sebanyak 6.750.183 orang yang pernah terinfeksi virus ini, sebanyak 0,1% masih terjangkit aktif, sebanyak 2,4% di antaranya meninggal dunia, dan 97,5% telah dinyatakan sembuh.<ref>{{Cite web|title=Dashboard situasi Covid-19|url=https://infeksiemerging.kemkes.go.id/dashboard/covid-19|website=Media Informasi Resmi Terkini Penyakit Infeksi Emerging|access-date=8 April 2023}}</ref> Meski angka pasien sembuh lebih tinggi dari kasus aktif dan angka kematian, hal tersebut tidak membuat orang-orang terlepas dari [[stigma sosial]] terkait [[Penyakit koronavirus 2019|Covid-19]].
|