Defisiensi vitamin B12: Perbedaan antara revisi

 

Defisiensi vitamin B12 merupakan kondisi tubuh yang mengalami kekurangan asupan vitamin B12 sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh tubuh.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Salsabila|first=Dea Muthia|date=2020-10-03|title=DEFISIENSI VITAMIN B12 DAN GANGGUAN NEUROLOGIS|url=http://www.jurnalmedikahutama.com/index.php/JMH/article/view/71|journal=Jurnal Medika Hutama|language=id|volume=2|issue=01 Oktober|pages=238–249|issn=2715-9728}}</ref> [[Vitamin B12]] merupakan [[zat gizi mikro]] yang larut dalam air dan memiliki beberapa bentuk yang mengandung mineral kobalt.<ref name=":0" /> Oleh karena itu, vitamin B12 juga dikenal sebagai kobalamin yang berperan dalam pembentukan sel darah merah dan fungsi saraf. <ref name=":1">{{Cite journal|last=Briani|first=Chiara|last2=Tolle|first2=Chiara Dalla|last3=Citton|first3=Valentina|last4=Manara|first4=Renzo|last5=Pompanin|first5=Sara|last6=Binotto|first6=Gianni|last7=Adami|first7=Fausto|date=2013/15 November|title=Cobalamin Deficiency: Clinical Picture and Radiological Findings|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3847746/|journal=Kesehatan|volume=5|issue=11|pages=4521–4539|doi=10.3390/nu5114521}}</ref> Saat tubuh mengalami defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan pada darah, pencernaan, kejiwaan hingga neurologis.<ref name=":1" /> Gangguan pada darah atau hematologis dapat menyebabkan kesulitan bernapas saat beraktivitas, kelelahan, gagal jantung dan nokturia.<ref name=":1" /> Secara neurologis, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan mieuloneuripati, demielinasi, demensia, atrofi, [[strok]], gangguan kejiawaan, dan sebagainya.<ref name=":0" /> Umumnya defisiensi vitamin B12 banyak dialami oleh lansia dan vegetarian ketat yang tidak mangonsumsi vitamin B12 dengan jumlah yang tepat.<ref name=":0" />