Anne Boleyn: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Bonarmelky (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
Baris 35:
Anne dipanggil untuk dinikahkan dengan sepupu Irlandianya yang lebih tua beberapa tahun dari Anne, James Butler, yang tinggal di istana Inggris.<ref>Fraser, p. 122.</ref> Pernikahan ini rencananya dilangsungkan untuk menyelesaikan sengketa kepemilikan gelar kepemilikan atas wilayah Earldom of Ormond. Thomas Butler, Earl Ormond ketujuh meninggal pada 1515. Thomas tidak memiliki putra, hanya memiliki dua orang anak perempuan, Margaret Butler dan Anne Butler. Margaret adalah ibu Thomas Boleyn, yang berarti nenek Anne Boleyn. Di Irlandia, Piers Butler, kerabat jauh Thomas Butler dari jalur ayah, mengklaim gelar Earl Ormond untuk dirinya sendiri. Di sisi lain, Thomas Boleyn yang merupakan anak dari putri tertua Thomas Butler merasa berhak atas gelar tersebut. Takut terjadi perang saudara di Irlandia, Henry VIII pada akhirnya memberi penyelesaian dengan menikahkan putra Piers Butler, James, dengan putri Thomas Boleyn, yakni Anne Boleyn sendiri. Meski begitu, pernikahan ini pada akhirnya tidak dilangsungkan. Beberapa pendapat menyatakan karena Thomas menginginkan pernikahan yang lebih bergengsi untuk anak perempuannya, atau bisa juga karena Thomas Boleyn mendambakan gelar tersebut untuk dirinya sendiri.<ref>Fraser, pp. 121–124.</ref>
 
Namun rencana pernikahan itu tidak jadi dilaksanakan. Sebelumnya, [[Mary Boleyn]] yang merupakan kakak perempuan Anne Boleyn telah dipanggil lebih dulu dari Prancis pada 1519, kemungkinan karena dia telah menjalin hubungan romantis dengan Raja Prancis dan para pejabatnya. Mary menikah dengan seorang bangsawan rendah, Willam Carey, pada Februari 1520, dan tak lama, dia menjadi gundik Raja Henry VIII. Para sejarawan berpendapat bahwa Henry VIII adalah ayah dari salah satu atau kedua anak Mary Boleyn, yang kedua anak tersebut tidak diakui Raja sebagai anak-anaknya. Ini berbeda dengan Henry Fitzroy, putra Elizabeth Blount, yang diakui Henry VIII sebagai anaknya.
 
Di istana, Anne Boleyn sendiri menjadi dayang dari Permaisuri [[Katherine dari Aragon]], istri Henry VIII yang berasal dari Spanyol. Penampilan dan sopan santun Anne mengundang banyak kekaguman di dalam istana. Raja Henry VIII memberikan banyak hadiah dan gelar kepada Anne dan keluarganya. Ayah Anne diangkat menjadi Earl of Witshire dan adik lelakinya, Lord George Rochford, menjadi penjaga ruang rahasia kerajaan.<ref name="bbc2" />
Baris 53:
Katherine dari Aragon sebenarnya datang dari Spanyol ke Inggris sebagai pengantin dari Arthur, kakak Henry VIII. Namun pernikahan mereka yang singkat berakhir dengan kematian Arthur. Dikarenakan pihak Spanyol dan Inggris masing-masing ingin tetap menjalin persekutuan, pada akhirnya Katherine menikah dengan Henry, meski secara [[hukum kanonik]], menikahi janda saudaranya adalah sebuah pelanggaran. Namun kesaksian Katherine yang menyatakan bahwa dirinya masih perawan pada masa pernikahannya yang singkat itu menjadi alasan [[Paus Yulius II]] memberi keringanan kepada kedua mempelai dan pernikahan dilangsungkan pada 1509. Dalam keberjalanannya, Henry meragukan keabsahan pernikahan mereka karena Katherine tidak mampu melahirkan seorang putra yang hidup sampai dewasa, dan ini dipandang sebagai tanda bahwa Tuhan tidak berkenan. Ketertarikan Henry pada Anne yang begitu besar di satu sisi dan penolakan Anne untuk menjadi gundiknya di sisi lain sangat mungkin memberi sumbangsih besar atas kesimpulan yang diambil Henry bahwa kewenangan Paus harusnya tidak berada di atas Alkitab, yang berarti bahwa keringanan yang diberikan Paus Yulius II dipandang sebagai kesalahan. Dengan demikian, Henry memandang bahwa dia bergelimang dosa bersama Katherine selama ini dan anak mereka, Mary, dipandang sebagai anak haram. Oleh karenanya, Henry meminta paus saat itu (Paus Klemens VII) untuk mengoreksi kesalahan pendahulunya dan memberi izin agar pernikahan Henry dengan Katherine dibatalkan, sehingga dia dapat menikah dengan Anne Boleyn. Permintaan Henry untuk pembatalan pernikahannya ini kemudian diistilahkan dengan "Masalah Besar Raja."<ref>Fraser, p.133</ref>
 
Pada 1527, William Knight, sekretaris Raja, dikirim menghadap Paus Klemens VII untuk mengizinkan pembatalan pernikahan Henry dan Katherine. Namun saat itu, Paus Klemens VII menjadi tahanan dari [[Karl V, Kaisar Romawi Suci]] setelah peristiwa [[Jatuhnya Roma (1527)|Jatuhnya Roma pada 1527]]. Hal ini membuat Knight mendapat kesulitan dalam akses menuju Paus. Dengan demikian, Henry tidak punya cara lain selain menyerahkan masalah ini kepada Kardinal [[Thomas Wolsey]] yang melakukan semua yang bisa dilakukan untuk memutuskan masalah ini, bahkan sampai membuat pengadilan gerejawi bersama duta Paus, Lorenzo Campeggio. Namun Paus tidak memberdayakan dutanya untuk mengambil keputusan terkait masalah tersebut dan melarang Henry untuk melangsungkan pernikahan lain sebelum kesimpulan dalam masalah ini diputuskan di Roma, dan bukan di Inggris. Henry sendiri memandang bahwa Paus tidak akan merestui pembatalan pernikahannya dengan Katherine karena Paus menjadi tahanan Karl V yang tidak lain adalah keponakan Katherine dari Aragon sendiri.{{sfn|Morris|1998|p=166}} Yakin bahwa kesetiaan Wolsey cenderung berat ke Paus daripada Inggris, Anne beserta lawan-lawan Wolsey memastikannya dipecat dari jabatan politik pada 1529. Sebagai balasan, Wolsey kemudian merancang makar untuk mengasingkan Anne Boleyn dan mulai berkomunikasi dengan Paus untuk masalah ini. Namun rencana ini terkuak dan Wolsey ditahan. Bila Wolsey tidak meninggal karena sakit parah pada 1530, dia mungkin akan dihukum mati atas tuduhan pembelotan.{{sfn|Haigh|1993|p=92}}
 
[[Berkas:Hans Holbein, the Younger, Around 1497-1543 - Portrait of Henry VIII of England - Google Art Project.jpg|jmpl|kiri|lurus|Lukisan Henry VIII oleh Hans Holbein muda, sekitar tahun 1537]]
 
Pada 1531, Katherine dari Aragon diasingkan dari istana dan kamarnya diberikan kepada Anne Boleyn. Meski begitu, masyarakat memberikan dukungannya kepada Permaisuri Katherine. Pada senja [[musim gugur]] tahun 1531, saat Anne makan malam di rumah manor di tepi sungai Thames, dia hampir dikepung oleh segerombolan wanita dan menyelamatkan diri menggunakan kapal.<ref>Fraser, p. 171.</ref>
 
Pada 1532, pendeta keluarga Boleyn, [[Thomas Cranmer]] diangkat menjadi [[Uskup Agung Canterbury]] atas persetujuan Paus. Pada tahun yang sama, [[Thomas Cromwell]], politisi Inggris dan sekutu Anne, mengumpulkan parlemen dan mengakui kewenangan raja atas gereja, yang sebelumnya harusnya Paus yang memiliki wewenang atas gereja. Pengakuan ini berarti menjadikan Gereja Inggris keluar dari otoritas Paus. Thomas Cromwell kemudian menjadi perdana menteri.<ref>Williams p. 136.</ref>