Tenggelamnya Kapal Van der Wijck: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) |
k →Tema: membetulkan ejaan |
||
Baris 50:
Hamka melalui simbol Zainuddin mempertanyakan ketimpangan adat Minangkabau yang menganut sistem matrilineal. Meskipun seorang anak berayah orang Minangkabau, jika suku ibunya bukan Minangkabau, maka ia adalah orang lain. Selain itu, Hamka mengkritik adat Minangkabau yang tidak memberikan tempat pada laki-laki dalam struktur keluarga. Adat Minangkabau yang menempatkan perempuan sebagai pewaris harta dalam keturunannya membuat laki-laki termarginalkan. Hamka menulis, sangatlah malang bagi seorang laki-laki jika tidak mempunyai saudara perempuan karena membuat harta warisan kedua orangtuanya akan diurus oleh ''mamak'', saudara laki-laki dari keluarga ibu.{{fact}}
Hayati mewakili potret perempuan Minangkabau yang harus tunduk pada
== Rilis dan penerimaan ==
|