Kamp pengasingan Moncongloe: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Anhar Karim (bicara | kontrib) |
Anhar Karim (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 21:
| coordinates = {{coord|5|21|6|S|119|55|22|E|region:ID_type:adm1st|display=inline,title}}
| status =
| classification = Rehabilitasi
| capacity =
| population = ± 13 ribu (sepanjang 1969–1979)
Baris 30:
| managed_by =
| director =
|
| warden =
| street-address =
Baris 67:
| original use = Kawasan hutan negara dan lahan perkebunan
| construction =1968–1969
|commandant='''{{small|[[Daftar Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin|Daftar panglima Kodam XIV/Hasanuddin]]}}''':{{br}}Brigjen. TNI. [[Solihin Gautama Purwanegara]]{{br}}Brigjen. TNI. [[Sayidiman Suryohadiprojo]]{{br}}Brigjen. TNI. [[Abdul Azis Bustam]]{{br}}Brigjen. TNI. [[Hasan Slamet]]{{br}}Brigjen. TNI. Sukma Endang{{br}}Brigjen. TNI. Kusnadi{{br}}{{br}}
▲|commandant='''{{small|Daftar kepala kamp}}''':{{br}}Kapten Rakimin (1969–){{br}}Kapten Bonar Siregar{{br}}Kapten Toliu{{br}}Kapten Wahyudin Lubis (–1979)
'''{{small|Daftar kepala kamp}}''':{{br}}Kapten Rakimin (1969–){{br}}Kapten Bonar Siregar{{br}}Kapten Toliu{{br}}Kapten Wahyudin Lubis (–1979)
| in operation = Maret 1969 – 1979 (untuk tahanan politik terkait PKI){{br}}1978 – ? (untuk tahanan militer)
| gas chambers =
Baris 176 ⟶ 177:
== Moncongloe: Dari hutan menjadi kamp pengasingan ==
== Pembebasan tahanan politik ==
Pada 20 Desember 1977, melalui surat Panglima [[Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban]] (Kopkamtib), dilaksanakan pengembalian 10.000 orang tahanan G30S/PKI ke masyarakat, dari mulai Digul, Buru, hingga Moncongloe. Hari itu, ratusan tapol di Kamp pengasingan Moncongloe begitu senang. Lalu dipilihlah sebanyak 150 tapol, untuk menjadi perwakilan pelepasan di aula TNI di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Makassar. Rupanya setelah pembebasan dari Kamp Moncongloe, kehidupan para tapol tidak berjalan baik. Tempat awal bekerja sudah tak menerima. Kartu Tanda Penduduk (KTP) diberi cap diujung kanan ET – Eks Tapol. Bahkan orang-orang mencibir. Bahkan beberapa orang Tapol tak diterima lagi di kalangan keluarga dan masyarakat.
== Garis waktu ==
Baris 267 ⟶ 270:
== Sanksi sosial ==
Setelah para tapol keluar dari kamp pengasingan dan hidup di tengah masyarakat biasa. Kontrol militer beralih ke kontrol sosial, dimana memori kolektif masyarakat setempat yang telah dikuasai pemerintahan Orde Baru mengenai pandangan negatif terhadap tapol PKI masih sangat kuat. Keluar dari kamp para tahanan menemukan kekerasan belum selesai. Kontrol militer beralih ke kontrol sosial, label PKI adalah sebuah status sosial yang tidak memiliki tempat yang setara dengan orang lain di ruang-ruang publik, bahkan juga berlaku bagi anak cucu mereka. Ada seorang tapol Moncongloe mengisahkan drama hidupnya yang memilukan ketika harus rela menahan air mata tanpa menemui keluarga di tengah penyamaran guna menghindari kejaran para intel, meskipun akhirnya tertangkap juga. Hampir semua tapol Moncongloe adalah orang hilang dan mati. Mereka dianggap mati oleh keluarganya. Di sisi lain, mereka pun harus membuang jauh harapan untuk berkumpul kembali bersama keluarga tercinta. Komunitas tapol ini selalu terpinggirkan karena dianggap sebagai kelompok yang bertanggung jawab atas peristiwa Gerakan 30 September 1965. Kamp pengasingan Moncongloe ditutup secara resmi pada 1979, namun eks tapol di kamp ini harus mengalami diskriminasi dan trauma yang mendalam. Mulai dari stigma masyarakat yang sudah kadung melekat hingga kesulitan menemukan pekerjaan yang cocok. Komnas HAM secara jelas mengatakan ada pelanggaran HAM terjadi seperti perbudakan, perampasan, kemerdekaan dan penganiayaan.
Setelah dilepaskan dari Kamp pengasingan Moncongloe, para tahanan politik harus mendapatkan perlakuan diskriminasi sebagai berikut:
# Kartu Tanda Penduduk (KTP) diberi cap pada ujung kanan ET – Eks Tapol
# Eks tapol tidak diterima bekerja sebagai pegawai pada perusahaan swasta
# Eks tapol tidak diterima bekerja sebagai pegawai negeri
# Eks tapol mendapatkan cibiran dan gunjingan serta pengucilan dari masyarakat
# Beberapa eks tapol tak diterima lagi di kalangan keluarga dan masyarakat
# Beberapa eks tapol terpaksa harus menyembunyikan identitas asli dan riwayat hidupnya
# Beberapa eks tapol diancam untuk tutup mulut tentang perlakuan di kamp pengasingan selama era Orde Baru
# Beberapa eks tapol tinggal menetap di sekitar kamp pengasingan karena takut untuk kembali ke tempat asalnya
# Beberapa eks tapol setelah keluar dari kamp harus berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan pekerjaan sembarang
# Eks tapol tetap dipantau oleh intel pemerintahan Orde Baru
== Daftar tokoh yang ditahan ==
Baris 348 ⟶ 363:
| 1942
| Anggota polisi Pamong Praja Kabupaten Sidenreng Rappang
| 1965 ditangkap dan ditahan di Kodim Parepare dan kemudian diasingkan ke Kamp Moncongloe; 20 Desember 1977 dibebaskan
| ▼
| Sekretaris Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) dan Pengurus Pemuda Rakyat Kotamadya Parepare, onderbouw/organisasi yang berafiliasi dengan PKI
|<ref name=":0"/><ref name=":1043"/><ref name=":154">{{Cite web|url=https://www.ekorusdianto.net/2020/02/orang-orang-pembuangan.html|title=Orang-orang Pembuangan|last=Rusdianto|first=Eko|date=18 Februari 2020|website=www.ekorusdianto.net|access-date=13 April 2023}}</ref>
|<ref name=":0"/><ref name=":1043"/>▼
|-
|
Baris 360 ⟶ 375:
|
|<ref name=":104"/>
|-
▲|
| Ir. Rasjidi Amrah
| Laki-laki
| 1945
| Insinyur Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin asal Kabupaten Majene; pengajar di Sekolah Menengah Pelayaran Makassar, sekarang Akademi Ilmu Pelayaran Indonesia (AIPI)
| 1965 ditangkap dan dipenjara di Penjara Makassar, kemudian dipindahkan ke Penjara Kodim Majene lalu akhirnya dibawa ke Kamp pengasingan Moncongloe
| Ditangkap saat mengurus proses beasiswa pendidikan untuk program ''Full Study'' ke Uni Soviet
|-
|
Baris 396 ⟶ 420:
| Dianggap terlibat PKI saat bertugas di Kotamadya Makassar
|<ref name=":104"/>
|-
|
| Laki-laki
|
|
| 1965
|
|<ref name=":154"/>
|-
|
| Wempi
| Laki-laki
| 1946
|
| 1965
| Anggota Pemuda Rakyat Kotamadya Parepare asal Manado, onderbouw/organisasi yang berafiliasi dengan PKI
|<ref name=":154"/>
|-
|
Baris 405 ⟶ 447:
|
|<ref name=":104"/>
|-
|
|
|
|
|
|
|
|
|}
Baris 425 ⟶ 476:
* Mukhlis, pengurus PKI Sulawesi Selatan
* Munir
* Sarmanto Sarmo, karyawan di perusahaan semen Tonasa Kabupaten Pangkep mulai ditahan sejak 1965. Dia ditahan karena bergabung di SOBSI dan menduduki posisi sebagai sekretaris.
* Supardi
* Suparti
* Supenno
▲* Waris Thahir
== Pada budaya populer ==
Baris 501 ⟶ 549:
[[Kategori:Hukum]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Peninggalan sejarah di Indonesia]]
[[Kategori:Pembantaian di Indonesia]]
[[Kategori:Rintisan bertopik sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Peristiwa bersejarah di Indonesia]]
[[Kategori:Partai Komunis Indonesia]]
[[Kategori:Komunisme di Indonesia]]
[[Kategori:Komunisme]]
|