Perkembangan seni pertunjukan di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 18:
Pada masa kerajaan seni pertunjukan terbagi menjadi seni pertunjukan untuk rakyat jelata atau tradisional dan seni pertunjukan di kalangan keraton. Di keraton, bahasa yang digunakan lebih halus. Bukan menggunakan bahasa sehari-hari. Mempunyai aturan yang sangat ketat bahasa antar tokoh. Contohnya bahasa klasik puja-sastra (wayang orang). Dipertunjukkan hanya dikhususkan untuk orang-orang yang berada di dalam keraton, tidak untuk khalayak ramai.<ref>{{Cite book|last=Basuki|first=Ribut|title=Penelitian Seni Pertunjukan|publisher=Rajawali Pers|url-status=live}}</ref>
== Perkembangan
Pada masa [[Islam di Indonesia|penyebaran agama Islam]], seni pertunjukan dipakai sebagai alat untuk mengumpulkan masyarakat. Seni pertunjukan disipi khotbah tentang ajaran agama. seni pertunjukan yang bisa disisipi ajaran agama ada seni tari dan wayang kulit.<ref>{{Cite book|last=drs.h.moh Suryana|first=Drs Anwar Kurnia|url=https://books.google.co.id/books?id=D9QAWe75d4gC&pg=PA73&dq=Penyebaran+agama+Islam+membuat+seni+pertunjukan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi_q53Unqj-AhWiR2wGHQR-ASIQ6wF6BAgIEAE#v=onepage&q=Penyebaran%20agama%20Islam%20membuat%20seni%20pertunjukan&f=false|title=Sejarah SMP kelas 7|url-status=live}}</ref>
== Perkembangan masa penjajahan ==
|