Gelar kehormatan dalam Kesultanan Palembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PABwmwn (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k Pengembalian suntingan oleh PABwmwn (bicara) ke revisi terakhir oleh Badak Jawa
Tag: Pengembalian
Baris 4:
{{Unreliable sources|date=April 2023}}
}}
Kesultanan Palembang Darussalam merupakan salah satu Kesultanan di Indonesia yang memiliki darah [[‘Alawiyin]], namun mereka tidak seperti Kesultanan di Nusantara lainnya yang memiliki darah [[‘Alawiyin]] yang mau memakai gelar Asli [[‘Alawiyin]]-nya , seperti '''Baraqbah''' dalam [[Kesultanan Jambi]], '''Al-Kadrie''' dalam [[Kesultanan Pontianak]] dan '''Al-Idrus''' dalam [[Kerajaan Kubu|Kesultanan Kubu]]. Kesultanan Palembang Darussalam memilih memakai nama lokal yang tidak berbau[[‘Alawiyin]]. Gelar di Kesultanan Palembang Darussalam banyak terkena pengaruh dari [[Kesultanan Demak]] yang membuat Kesultanan Palembang Darussalam berbeda dengan Kesultanan lainnya, yaitu gelar [[Raden]]-[[Raden Ayu]], [[:en:Masagus|Masagus]]-[[:en:Masagus|Masayu]], [[Kemas]]-[[Nyimas]] dan [[Kiagus]]-[[Nyayu]], kadangkala didepan namanya ditambah gelaran [[‘Alawiyin]] [[Sayyid]], [[Sayyid|Syarif]] atau '''Maulana'''.<ref>{{id}} [http://www.indomedia.com/sripo/2002/06/13/1306opini1.htm Palembang Sebuah Negeri yang Hilang (Refleksi Hari Jadi Palembang ke-1319)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070310213257/http://www.indomedia.com/sripo/2002/06/13/1306opini1.htm |date=2007-03-10 }}</ref>
 
== Asal Mula<ref>[https://www.youtube.com/watch?v=gYdJ9R81hns&t=3179s Bincang-Bincang bersama SMB IV] di [[Radio Republik Indonesia|RRI Net]] [[Kota Palembang|Palembang]]</ref> ==
*
[[Berkas:Sultan_Mahmud_Badaruddin_II.jpeg|jmpl|235x235px|Raden Muhammad Hasan<br>(Sultan Mahmud Badaruddin II)]]
 
=== Gelar Raden dan Raden Ayu ===
<references /><ref>{{Cite journal|date=2023-04-15|title=Gelar kehormatan dalam Kesultanan Palembang|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Gelar_kehormatan_dalam_Kesultanan_Palembang&oldid=23261281|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>
Gelar Raden dan Raden Ayu dalam Kesultanan Palembang Darussalam dimulai pada masa [[Susuhunan Abdurrahman|Pangeran Ario Kesumo Abdurrohim (Kemas Hindi)]]. Karena merasa bahwa dukungan dari [[Kesultanan Mataram]] sudah mulai berkurang dalam menghadapi serbuan kerajaan lain, maka beliau mengambil keputusan untuk memisahkan diri dari kekuasaan [[Kesultanan Mataram]] serta memproklamirkan berdirinya [[Kesultanan Palembang|Kesultanan Palembang Darussalam]] dengan gelar [[Sultan]]. Lalu kepada anak-anaknya beliau memberikan gelar Raden dan Raden Ayu. Sedangkan untuk [[Putra mahkota|Putra Mahkota]] gelar yang Tertinggi adalah Pangeran Ratu (Biasanya anak laki-laki tertua dari Sultan). Namun demikian pernah terjadi Sultan memberi gelar anak laki-lakinya yang tertua dengan gelar Pangeran Adipati atau Prabu Anom. Gelar Pangeran Adipati dipakai oleh anak tertua dari Sultan Abdurrahman yang tidak sempat menjadi raja, dan kedudukannya digantikan oleh adiknya [[Sultan Muhammad Mansyur|Pangeran Ario (Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago)]] dan pada tahun 1821-1825 pemberian dan pemakaian gelar Prabu Anom dilakukan Oleh Sultan Ahmad Najamuddin II (Husin Dhiauddin).
 
==== Tokoh yang berasal dari Raden ====
 
* [[Mahmud Badaruddin II dari Palembang|Sultan Mahmud Badaruddin II Raden Muhammad Hasan Pangeran Ratu]] - Sultan Palembang ke-VII
 
* Sultan Ahmad Najamuddin III Raden Muhammad Tjing Djamaluddin - Sultan Palembang ke-IX
 
=== Gelar Masagus dan Masayu ===
''Informasi lebih lanjut: [[:en:Masagus|Masagus]] dan [[:en:Masagus|Masayu]]''
[[Berkas:MGS._H._A._Rachman.jpg|jmpl|215x215px|Masagus H.A. Rachman (Cek Kecik)]]
Gelar Masagus (Mgs) berarti berharga banyak. Gelar ini diperkirakan mulai muncul dan dibakukan di zaman kekuasaan [[Sultan Muhammad Mansyur|Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago]]. Bahwa apabila para Pangeran atau Raden menikah dgn wanita yang tdk memiliki gelar atau berasal dari golongan rakyat maka anak-anaknya kelak diberikan gelar Masagus dan Masayu.
 
==== Tokoh yang berasal dari Masagus dan Masayu ====
 
* [[Masjid Kiai Muara Ogan|Masagus Abdul Hamid (Kyai Marogan)]] - Ulama Palembang
 
* Masagus H.A. Rachman (Cek Kecik) - Bupati Bengkulu Selatan ke-7
 
* [[Masayu Clara]] - Model
 
* [[Masayu Anastasia]] - Model
 
=== Gelar Kemas dan Nyimas ===
{{Further|Kemas|Nyimas}}
Asal usul gelar Kemas dan Nyimas dimulai pada masa awal [[Kesultanan Palembang|Kerajaan Palembang]] oleh Ki Gede Ing Suro bin Pangeran Sedo Ing Lautan. Putra keturunan di beri gelar Kemas/ Ki Mas/ Kyai Mas dan Nyimas. Mas berarti Yang Mulia.
 
=== Tokoh yang berasal dari Kemas ===
 
* Kemas Ari Panji - Sejarawan Palembang
 
* Kemas Fakhruddin - Ulama Palembang
 
* [[Kemas Fachruddin]] - Duta Besar Indonesia untuk Yaman pada periode 2004-2008
 
* [[Susuhunan Abdurrahman|Kemas Hindi (Susuhanan Abdurrahman)]] - Pendiri Kesultanan Palembang Darussalam
 
* Nyimas Ratu Fafa - Vokalis JKT 48
 
[[Berkas:Kyai_Saleh.png|jmpl|297x297px|Kiagus Muhammad Saleh<br>(Kyai Saleh Lateng)]]
 
=== Gelar Kiagus dan Nyayu ===
Kiagus asalnya Ki Bagus, singkatan dan Kyai Bagus, sebuah gelaran yang diberikan [[Kesultanan Demak|Sultan Demak]] pada seorang Ulama asal negeri [[Orang Arab|Arab]] (keturunan [[Hadramaut]]) yang bernama Abdurrohman bin Pangeran [[Fatahillah]]. Setelah Kyai Bagus menikah dengan salah seorang keluarga Keraton juga diberi gelar Bodrowongso (ada versi lain Bondowongso) dan isteri Kyai Bagus dipanggil dengan sebuatan Nyai Ayu, disingkat Nyiayu, dan di [[Kesultanan Palembang|Palembang]] sering disebut dengan Nyayu.
 
==== Tokoh yang berasal dari Kiagus dan Nyayu ====
 
* Kiagus Ahmad Badaruddin - Ketua [[Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan|PPATK]]
 
* [[Ki Agus Djohar|Kiagus Djohar]] - Politikus
 
* Kiagus Wirawan Rusdi - Dalang Wayang Palembang
 
* [[Kyai Saleh Lateng|Kiagus Muhammad Saleh (Kyai Saleh Lateng Banyuwangi)]] - Pendiri GP Ansor dan anggota tim 9 perumus NU
 
* [[Kiagus Abdurrahman Bodrowongso]] - Panglima Perang Kesultanan Palembang Darussalam
 
* [[Kiagoos Abdul Ghany Aziz|Kiagus Abdul Ghany Aziz]] - Pemilik perusahaan Firma Kiagoos dan PT. Masayu
 
* Kiagus Sulaiman Amin - Kepala Dinas Pariwisata Kota Palembang
 
* Kiagus Abdul Aziz - Anggota DPRD Jawa Timur periode 1974-1977
 
* [[Nyayu Khodijah]] - Rektor UIN Raden Fatah Palembang
 
== Tokoh Keturunan Kesultanan Palembang ==
 
* [[Syarif Muhammad Alaydrus dari Kubu|Sultan Syarif Muhammad Alaydrus]] - Tuan Besar Kubu ke-2, beliau merupakan keturunan dari Raden Ayu Aisyah binti Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo
 
* [[Pangeran Sjarif Ali Al Aidroes|Sultan Pangeran Sjarif Ali Alaydrus]] - Raja [[Sabamban]] pertama, beliau merupakan keturunan dari Raden Ayu Aisyah binti Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo
 
* <span style="color:#0000FF">Sultan Mas’ud Badaruddin Ratu Sri Ingalaga Baraqbah</span> - Sultan Jambi ke-16, beliau merupakan keturunan dari Syarifah Raden Ayu Benderang binti Sultan Anom Alimuddin
 
* [[Thaha Syaifuddin dari Jambi|Sultan Thaha Syaifuddin Baraqbah]] - Sultan [[Kesultanan Jambi|Jambi]] ke-20 dan [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]], beliau merupakan keturunan dari Syarifah Raden Ayu Benderang binti Sultan Anom Alimuddin
 
== Rujukan ==
<references />
[[Kategori:Kesultanan Palembang]]
[[Kategori:Alawiyyin]]