Suku Karo: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 285:
{{EndDiv}}
 
== Budaya dan Kesenian Karo ==
[[Berkas:Museum Pusaka Karo (Berastagi).jpg|thumb|upright|[[Museum Pusaka Karo]] di [[Berastagi, Karo|Berastagi]]]]
 
Baris 321:
Seni bela diri orang karo merupakan [[Silat Karo]] yang dalam [[bahasa Karo]] disebut ''ndikar''. Kata tersebut mulai jarang digunakan masyarakat Karo sehingga kini asing terdengar. Masyarakat Karo dewasa ini cenderung menyebutnya dengan nama Silat Karo saja.
 
Kata ''ndikar'' untuk penamaan bela diri/silat dalam Bahasabahasa Karo kadang kerap disamakan dengan kata ''Pandikarpandikar''. Kata ''ndikar'' hanya untuk menyebut silat/bela diri, sedangkan ''pandikar'' merupakan seseorang yang mempunyai ilmu bela diri yang tinggi atau bisa juga orang yang mendalami ilmu bela diri dan memiliki ilmu bela diri.
 
=== Seni Musik ===
Baris 329:
Alat musik tradisional suku Karo adalah Gendang Karo. Biasanya disebut Gendang “Lima Sedalinen” yang artinya seperangkat gendang tari yang terdiri dari lima unsur.
 
Unsur disini terdiri dari beberapa alat musik tradisional Karo seperti Kulcapi[[kulcapi]], Balobat[[balobat]], Surdam[[surdam]], [[Keteng-Keteng|keteng-keteng]], Murhabmurhab, Seruneserune, Gendanggendang si ngindungi, Gendangsendang si nganaki, Penganakpenganak dan Gunggung. Alat tradisional ini sering digunakan untuk menari, menyanyi dan berbagai ritus tradisi.
 
Jadi Gendanggendang Karo sudah lengkap (lima sedalinen) jika sudah ada Seruneserune, Gendanggendang si ngindungi, Gendanggendang si nganaki, Penganakpenganak dan Gunggung dalam mengiringi sebuah upacara atau pesta.
 
=== Seni Tari ===
[[Berkas:Tari-Seni-Landek.jpg|jmpl|Pasangan Karo menari]]
Tari dalam bahasa Karo disebut "''Landeklandek"''. Pola dasar tari Karo adalah posisi tubuh, gerakan tangan, gerakan naik turun lutut ''(endek)'' disesuaikan dengan tempo gendang dan gerak kaki. Pola dasar tarian itu ditambah dengan variasi tertentu sehinggga tarian tersebut menarik dan indah.
 
Tarian berkaitan adat misalnya memasuki rumah baru, pesta perkawinan, upacara kematian dan lain-lain. Tarian berkaitan dengan ritus dan religi biasa dipimpin oleh guru (dukun). Misalnya Taritari Mulihmulih-mulih, Taritari Tungkattungkat, Erpangirerpangir Kuku Laulau, Taritari Bakabaka, Taritari Begubegu Delengdeleng, Taritari Muncangmuncang, dan lain-lain.
 
Tarian berkaitan dengan hiburan digolongkan secara umum. Misalnya Taritari Gundalagundala-gundala, Taritari Ndikkarndikkar dan lain-lain. Sejak tahun [[1960]] tari Karo bertambah dengan adanya tari kreasi baru. Misalnya tari lima serangkai yang dipadu dari lima jenis tari yaitu Taritari Morahmorah-morah, Taritari Perakutperakut, Taritari Cipacipa Jokjok, Taritari Patampatam-patam Lancelance dan Taritari Kabangkabang Kiungkiung. Setelah itu muncul pula tari Pisopiso Suritsurit, tari Terangterang Bulanbulan, tari Rotiroti Manismanis dan tari Tanamtanam Padipadi.
 
=== Seni Ukir/Pahat ===