Pondok Pesantren Bustanul Ulum Mlokorejo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pengasuh Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
||
Baris 57:
Merupakan putra tertua KH. Abdullah Yaqin. Rihlah ilmiah KH. Syamsul Arifin dimulai dari pendidikan sang ayah, lalu beliau mengikuti jejak langkah ayahnya untuk mengaji di Pondok Pesantren Banyuanyar selama kurang lebih 10 tahun. Setelah dianggap cukup, beliau kemudian singgah di Pondok Pesantren Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan untuk kembali menimba ilmu. Tidak hanya sampai di situ, KH. Syamsul Arifin masih meneruskan ngaji-nya di tanah Haramain, Mekah dan Madinah.
Beliau menghadiri majelis para ulama dan menyambungkan sanad keilmuan, di antaranya kepada: 1) [[Muhammad bin Alawi al-Maliki|Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki]], 2) [https://mubakid.or.id/archives/1149 Syekh Ismail Utsman Zein Yamani] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210521141925/https://mubakid.or.id/archives/1149 |date=2021-05-21 }} , 3) [https://jurnaltauhid.wordpress.com/2013/09/17/abdullah-dardum-al-fadani-sibuwaih-di-zamannya-2/ Syekh Abdullah Ahmad Dardum], 4) [[Yasin Al-Fadani|Syekh Yasin Isa al-Fadani]] dan beberapa masyayikh [[Madrasah Al-Shaulatiyah|Madarsah Shaulatiyah]]. Baru setelah berlama di tanah [[Hijaz]], beliau kembali ke Indonesia.
Sejak tahun 1988, KH. Abdullah Yaqin sudah mengkader putranya, KH. Syamsul Arifin untuk memimpin pesantren. Dan pasca kewafatan KH. Abdullah Yaqin, KH. Syamsul Arifin kemudian diangkat menjadi pengasuh pesantren, 1996.
|