Apotek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
[[Berkas:Resepturmodern.jpg|jmpl|300px|Bagian penerimaan [[resep dokter|resep]] dalam suatu apotek modern.]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het Simpangplein met op een hoek een gebouw met de fotostudio van O. Kurkdjian en Co de Simpang Apotheek en Roemah Obat Soerabaia TMnr 10014826.jpg|jmpl|300px|Apotek dan [[rumah obat]] di [[Surabaya]] pada tahun 1930-an]]
'''Apotek''' atau '''rumah obat''' ({{lang-nl|Apotheek}}) adalah tempat menjual dan kadang membuat atau meramu [[obat]]. DefiniDefinisi lainnya menurut KBBI yaitu toko tempat meramu dan menjual obat berdasarkan resep dokter serta memperdagangkan barang medis (KBBI, 2014).<ref>[http://kbbi.web.id/apotek Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)]</ref>
 
Apotek juga merupakan tempat para [[apoteker]] melakukan praktik profesi [[farmasi]] sekaligus menjadi [[peritel|pengecer]]. Kata ini berasal dari kata [[bahasa Yunani]] ''apotheca'' yang secara harfiah berarti "penyimpanan".
 
== Sejarah ==
Baris 11:
Meskipun apotek sebagai nama gudang obat sudah sejak abad ke-2, namun apotek yang sebagai tempat pembuatan dan penyaluran obat baru ada pada tahun [[750]] CE, 500 tahun setelah zaman Galen, dan tempatnya di [[Baghdad]], bukan di Romawi. Citra dan status apotek di Baghdad ketika itu amat tinggi dan terkenal, sehingga tidak sedikit orang yang melengkapi namanya dengan atribut "''Ibn-al-attar''" yang artinya "anak apoteker". Salah satu tokoh farmasi ternama adalah [[Avicenna]] alias [[Ibnu Sina]], seorang dokter-farmasi dari [[Persia]] yg hidup pada tahun [[930]]-[[1037]] CE.
 
Hingga awal abad ke-13, belum dikenal istilah [[Apoteker|APOTEKER]] atau PHARMACIST, dokter dan apoteker masih menjadi satu profesi yg disebut antara lain: ''medicineman'', ''healer'', ''[[Shamanisme|shaman]]'', ''tabib'', ''[[Sinsheim|sinshe]]'', ''dukun'' dan lain-lain. Pada tahun [[1240]], kerajaan [[Sisilia]] mengeluarkan undang-undang yg memisahkan antara profesi dokter dan apoteker. Dokter hanya boleh memeriksa pasien, menuliskan resep obat. Kemudian resep dibuatkan obat oleh apoteker, yg dibawa kembali kepada dokter untuk diminumkan kepada pasien. Kemudian pada tahun [[1407]], terbitlah ''Pharmacist's Code of Genoa'' ygyang melarang seorang apoteker bekerja sama dengan seorang dokter.
[[Berkas:IbnSina.jpg|kiri|jmpl|[[Avicenna]] alias [[Ibnu Sina]] ([[930]]-[[1037]]), tokoh farmasi dari [[Persia]], sekarang di [[Tajikistan]].]]
 
Baris 19:
Tonggak sejarah kefarmasian di Indonesia pada dasarnya diawali dengan pendidikan asisten apoteker pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Pendidikan asisten apoteker dilakukan dengan sistem "''magang''" di tempat kerjanya, yaitu di apotek oleh apoteker yang mengelola dan memimpin sebuah apotek. Setelah calon asisten apoteker telah bekerja dalam jangka waktu tertentu di apotek dan dianggap memenuhi syarat, maka diadakan ujian pengakuan yang diselenggarkan oleh pemerintah Hindia Belanda.
 
Menurut catatan yang ada, asisten apoteker warga [[Belanda]] lulusan Hindia Belanda yang pertama adalah pada tahun [[1906]] yang diuji di [[Surabaya]]. ''[[Inlander]]'' (pribumi Hindia Belanda) ygyang tercatat sebagai lulusan pertama pada tahun [[1908]] yang diuji di Surabaya dan lulusan kedua terjadi pada tahun [[1919]] yang diuji di [[Semarang]].
 
Dari buku ''Verzameling Voorschriften'' tahun [[1936]] yang dikelurkan oleh DVG dapat diketahui bahwa Sekolah Asisten Apoteker didirikan dengan Surat Keputusan Pemerintah tanggal [[7 Oktober]] [[1918]] nomor 38, yang kemudian diubah dengan urat keputusan tanggal [[28 Januari]] [[1923]] nomor 15 (Staatblad. no. 50) dan 28 Juni 1934 nomor 45 (Staatblad 392) dengan nama “''Leergang voor de opleiding van apotheker-bedienden onder den naam van apothekers-assistenschool''“.