Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Baris 33:
((spoiler warning))
 
Tan Tjin Han, figur yang menjadi sahabat Gie semasa kecil, adalah seorang tokoh fiktif yang diilhami oleh dua orang sahabat Hok Gie, Djin Hok dan Effendi. Dari buku harian Hok Gie memang terdapat referensi tentang Djin Hok yang menjadi korban kekerasan tantenya, tetapi di masa dewasa SoeHok Gie namanya tak pernah lagi disebut-sebut. Teman Hok Gie yang menjadi korban razia PKI adalah Effendi.
 
Ira dan Sinta adalah dua perempuan yang mewakili wanita-wanita dalam hidup SoeHok Gie. Meskipun SoeHok Gie memang pernah berpacaran dengan beberapa gadis UI, Ira dan Sinta dalam film ini adalah tokoh-tokoh fiktif. [[Riri Riza]], pembuat film ini bahkan menyempatkan diri ke luar negeri untuk mewawancarai salah seorang wanita yang pernah dekat dengan Soe, tetapi beliau menolak untuk membiarkan identitasnya diketahui publik dan tidak mau membeberkan detail-detail hubungan mereka dengan SoeHok Gie. Buku harian SoeHok Gie memang menyebutkan keterlibatannya dengan tiga perempuan, tetapi tidak dengan jelas menyatakan apakah dia memang mencintai salah satu di antara mereka.
 
Ira adalah seorang wanita muda yang cerdas dan hidup dengan semangat pejuang untuk impian-impian idealistis yang juga dimiliki Hok Gie. Ira adalah sahabat dan pendukung SoeHok Gie yang paling setia dan selalu hadir, baik saat Gie sedang kerja maupun main. Sempat terlihat tanda-tanda asmara yang subtil antara Hok Gie dengan Ira, tetapi baru sekali kencan keduanya sudah tidak berani melanjutkannya menjadi sebuah kisah cinta.
 
Selang beberapa tahun, muncullah seorang gadis menawan bernama Sinta. Orangtua Sinta yang berada mengagumi karya-karya tulis SoeHok Gie. Jelas terlihat bahwa Hok Gie dan Sinta secara fisik memang tertarik satu sama lain, tetapi tidak berhasil menjalin hubungan hati-ke-hati yang mantap. Kelihatannya Sinta sekadar suka ditemani Hok Gie dan bangga menjadi pacar seorang tokoh yang dihormati, tetapi sebenarnya tidak betul-betul peduli dengan hal-hal yang menjadi obsesi hati Hok Gie. Sebaliknya, Hok Gie tidak tahu bagaimana mengambil hati Sinta dan merasa tidak puas dengan hubungan mereka. Kehadiran Sinta menimbulkan kerikuhan antara Gie dengan Ira.
 
Kisah cinta SoeHok Gie dan Sinta mungkin diilhami oleh pacar SoeHok Gie yang terdekat. Pacar SoeHok Gie adalah putri sebuah pasangan kaya yang mengagumi karya-karya SoeHok Gie. Namun, begitu hubungan SoeHok Gie dengan pacarnya semakin intim, orangtua si gadis mulai membuat-buat dalih untuk menghalang-halangi putrinya dan SoeHok Gie untuk saling bertemu. Menurut orangtuanya, adalah terlalu riskan bila sang putri menikahi seorang pria yang keuangannya sulit dan sering menjadi target intimidasi dan macam-macam ancaman.
 
Film ini menggambarkan Ira sebagai cewek yang selalu siap bergabung dengan para cowok untuk naik gunung. Saat SoeHok Gie cs. menaiki [[Gunung Semeru]], hadirlah seorang wanita bernama Wiwiek Wiyana--tokoh yang tidak pernah disebut-sebut dalam film. Akan tetapi, apakah pengilhaman karakter Ira ada hubungannya dengan Wiwiek Wiyana bisa diragukan, karena menurut film ini, sementara SoeHok Gie naik ke Semeru, Ira sedang bersantai di rumahnya ditemani alunan tembang romantis yang membangkitkan cerita lama.
 
Tokoh-tokoh tambahan lainnya antara lain Denny (salah seorang sahabat SoeHok Gie yang periang, lucu, dan ramai), Jaka (tokoh persatuan mahasiswa Katolik yang ternyata hanya memperalat politik untuk kepentingan diri sendiri) dan Santi (seorang pelacur yang diperkenalkan kepada Soe oleh para cowok yang berusaha mendorong Soe untuk memburu potensi berkembangnya persahabatannya dengan Ira menjadi kisah cinta).
 
==Pranala luar==