Orang utan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Dalam penangkaran: memperbaiki segala kesalahan kalimat dan pranala dalam yang dibutuhkan
Baris 204:
Pada awal abad ke-19, orang utan telah mulai dirawat di penangkaran. Pada tahun 1817, seekor orang utan bergabung dengan beberapa hewan lain di [[Exeter Exchange]] di London. Orang utan tersebut tercatat menolak hidup bersama dengan hewan lain, selain seekor anjing, dan lebih suka berada bersama manusia. Dia kadang-kadang dibawa naik kereta dengan mengenakan baju dengan jenis ''[[smock-frock]]'' dan sebuah topi, dan bahkan diberi minuman di penginapan saat dia berperilaku sopan kepada pemilik penginapan.<ref name="cribb" />{{rp|64–65}} [[Kebun Binatang London]] menampung seekor orang utan betina bernama [[Jenny (orangutan)|Jenny]], yang mengenakan pakaian manusia dan belajar minum teh. Jenny dikenang karena pertemuannya dengan [[Charles Darwin]] yang membandingkan reaksi Jenny dengan reaksi seorang anak manusia.<ref name="vanWyhe2015" /><ref name="Zimmer2015">{{Cite web|last=Zimmer|first=Carl|date=21 April 2015|title=When Darwin Met Another Ape|url=https://www.nationalgeographic.com/science/phenomena/2015/04/21/when-darwin-met-another-ape/|publisher=National Geographic Society|language=en|archive-url=https://web.archive.org/web/20200607041644/https://www.nationalgeographic.com/science/phenomena/2015/04/21/when-darwin-met-another-ape/|archive-date=7 Juni 2020|access-date=24 Februari 2020|url-status=live}}</ref>
 
Kebun-kebun binatang dan sirkus-sirkus di dunia Barat menggunakan orang utan dan [[Simiiformes|simian]] lainnya sebagai sumber hiburan, melatih mereka untuk berperilaku seperti manusia di [[pesta minum teh simpanse|pesta minum teh]], dan melakukan berbagai trik. Ada banyak orang utan yang terkenal dan menjadi [[aktor karakter]] seperti Jacob dan Rosa dari [[Tierpark Hagenbeck]] pada awal abad ke-20 , [[Joe Martin (orangutan)|Joe Martin]] dari [[Universal City Zoo]] pada dekade 1910-an dan 1920-an serta Jiggs dari [[Kebun Binatang San Diego]] pada tahun 1930-an dan 1940-an.<ref name="cribb" />{{rp|187–89, 193–94}} Kelompok-kelompok pembela [[hak asasi hewan]] telah mendesak penghentian tindakan semacam itu karena dianggap sebagai tindakan yang eksploitatif.<ref>{{cite web|title=Animal Actors|url=http://www.nomoremonkeybusiness.com/|publisher=[[People for the Ethical Treatment of Animals]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20100303121336/http://www.nomoremonkeybusiness.com/|archive-date=3 Maret 2010|access-date=28 Januari 2011|url-status=dead}}</ref> Mulai tahundekade 1960-an, kebun binatang menjadi lebih peduli dengan pendidikan dan ekshibisipameran orang utan dirancang untuk menirumenyerupai lingkungan alaminya dan menampilkan perilaku alami mereka.<ref name="cribb" />{{rp|185, 206}}
 
Orang utan di Kebun Binatang San Diego bernama Ken Allen menjadi terkenal di dunia pada tahun 1980-an karena beberapa kali melarikan diri dari kandangnya. Dia dijuluki "[[Harry Houdini|Houdini]] berambut lebat" dan menjadi subjek dari klub penggemar, kaus oblong, stiker bumper, dan sebuah lagu berjudul ''The Ballad of Ken Allen''.<ref>{{Cite web|last=Middleton|first=Duncan|date=7 Agustus 2016|title=The missing lynx and five other animal escapees including Ken Allen the Orangutan|url=http://www.bbc.co.uk/newsbeat/article/36745764/the-missing-lynx-and-five-other-animal-escapees-including-ken-allen-the-orangutan|website=[[BBC Newsbeat]]|language=en-GB|archive-url=https://web.archive.org/web/20181225175722/http://www.bbc.co.uk/newsbeat/article/36745764/the-missing-lynx-and-five-other-animal-escapees-including-ken-allen-the-orangutan|archive-date=25 Desember 2018|access-date=25 Desember 2018|url-status=live}}</ref>
 
Galdikas melaporkan bahwa juru masaknya diserang secara seksual oleh orang utan jantan yang ditangkarkan.<ref name="WranPete96">{{Cite book|last1=Wrangham|first1=Richard W|last2=Peterson|first2=Dale|year=1996|url=https://archive.org/details/demonicmalesapes00wran|title=Demonic Males: Apes and the Origins of Human Violence|publisher=[[Houghton Mifflin]]|isbn=978-0-395-69001-7|page=[https://archive.org/details/demonicmalesapes00wran/page/137 137]|url-access=registration}}</ref> Si kera mungkin menderita kemiringan identitas spesies dan sanggama paksa adalah standar strategi kawin standar untuk orang utan jantan berperingkat rendah.<ref name="SchaickSex">{{cite book|last=van Schaik|first=Carel|year=2004|url=https://archive.org/details/amongorangutans00care|title=Among Orangutans: Red Apes and the Rise of Human Culture|publisher=[[Harvard University Press]]|isbn=9780674015777|page=[https://archive.org/details/amongorangutans00care/page/88 88]|url-access=registration}}</ref> Pedagang satwa Amerika Frank Buck mengaku pernah melihat beberapa ibu manusia menyusui bayi-bayi orang utan yatim piatu dengan harapan bisa menjaga mereka tetap hidup cukup lama untuk dijual ke pengepul yang menjadi praktik salah satu contoh [[penyusuan hewan–manusia]].<ref>{{Cite book|last=Buck|first=Frank|date=2000|url=https://www.worldcat.org/oclc/43207125|title=Bring 'em back alive : the best of Frank Buck|location=Lubbock, Tex.|publisher=Texas Tech University Press|isbn=0-89672-430-1|page=37|others=Steven Lehrer|oclc=43207125}}</ref>
 
== Konservasi ==
 
=== Status dan ancaman ===
Menurut [[Daftar merah IUCN|Daftar Merah IUCN]], ketiga spesies orang utan terancam punah.<ref name="IUCN Pongo abelii">{{cite iucn|author=Singleton, I.|author2=Wich, S. A.|author3=Griffiths, M.|year=2008|url=https://www.iucnredlist.org/species/121097935/123797627|title=''Pongo abelii''|access-date=28 Januari 2011}}</ref><ref name="IUCN Pongo pygmaeus">{{Cite iucn|author=Ancrenaz, M.|author2=Gumal, M.|author3=Marshall, A. J.|author4=Meijaard, E.|author5=Wich, S. A.|author6=Husson, S.|title=Pongo pygmaeus|volume=2016|page=e.T17975A17966347|date=2016|doi=10.2305/IUCN.UK.2016-1.RLTS.T17975A17966347.en}}</ref><ref name="IUCN Pongo tapanuliensis">{{cite iucn|last1=Nowak|first1=Matthew G.|last2=Rianti|first2=Puji|last3=Wich|first3=Serge A.|last4=Meijaard|first4=Erik|last5=Fredriksson|first5=Gabriella|title=''Pongo tapanuliensis''|version=2017.3|year=2017|page=e.T120588639A120588662|doi=10.2305/IUCN.UK.2017-3.RLTS.T120588639A120588662.en}}</ref> Mereka dilindungi secara hukum dari penangkapan, penganiayaan, ataupun pembunuhan di Malaysia dan Indonesia,<ref>{{cite web|author=Neme, Laurel|date=11 Oktober 2014|title=Endangered Orangutans Gain From Eco-Friendly Shifts in Palm Oil Market|url=https://www.nationalgeographic.com/news/2014/10/141009-orangutans-palm-oil-malaysia-indonesia-tigers-rhinos/|publisher=National Geographic Society|archive-url=https://web.archive.org/web/20200629034907/https://www.nationalgeographic.com/news/2014/10/141009-orangutans-palm-oil-malaysia-indonesia-tigers-rhinos/|archive-date=29 Juni 2020|access-date=1 Juli 2020|url-status=live}}</ref> dan terdaftar dalam [[CITES#Appendix I|Apendiks I]] oleh [[CITES]], yang melarang perdagangan tanpa izin di bawah hukum internasional.<ref>{{cite web|title=On the edge of extinction|url=https://www.orangutans-sos.org/crisis/|publisher=Sumatran Orangutan Society|archive-url=https://web.archive.org/web/20200508013819/https://www.orangutans-sos.org/crisis/|archive-date=8 Mei 2020|access-date=1 Juli 2020|url-status=live}}</ref> Sebaran orang utan kalimantan telah menjadi lebih [[Fragmentasi habitat|terfragmentasi]], dengan sedikit atau tidak ada dari spesies ini yang terdokumentasi di wilayah bagian tenggara.<ref name="IUCN Pongo pygmaeus" /> Populasi terbesar yang tersisa ditemukan di hutan sekitar [[Taman Nasional Sebangau|Sungai Sabangau]], tetapi lingkungan di sini terancam.<ref>{{cite journal|author1=Cheyne, S. M.|author2=Thompson, C. J.|author3=Phillips, A. C.|author4=Hill, R. M.|author5=Limin, S. H.|year=2007|title=Density and population estimate of gibbons (Hylobates albibarbis) in the Sabangau catchment, Central Kalimantan, Indonesia|journal=Primates|volume=49|issue=1|pages=50–56|doi=10.1007/s10329-007-0063-0|pmid=17899314|s2cid=1792717}}</ref> Orang utan sumatra hanya ditemukan di bagian utara Sumatra, yang sebagian besar populasinya menghuni [[Ekosistem Leuser]].<ref name="IUCN Pongo abelii" /> Orang utan tapanuli hanya ditemukan di hutan [[Batang Toru]] di Sumatra.<ref name="IUCN Pongo tapanuliensis" />
[[Berkas:Riau_palm_oil_2007.jpg|al= A view of deforested land|jmpl|[[Deforestasi]] untuk produksi minyak [[kelapa sawit]] di Indonesia]]
Birutė Galdikas menulis bahwa saat ia mulai mempelajari orang utan pada tahun 1971, orang utan sudah terancam oleh [[perburuan liar]] dan penggundulan hutan[[deforestasi]].<ref>{{cite web|last=Hays|first=Jeffrey|title=Endangered Orangutans: Fires, Poaching and Palm Oil: Facts and Details|url=http://factsanddetails.com/asian/cat68/sub430/item2475.html|website=factsanddetails.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20190512083505/http://factsanddetails.com/asian/cat68/sub430/item2475.html|archive-date=12 Mei 2019|access-date=12 Mei 2019|url-status=live}}</ref> Pada tahundekade 2000-an, habitat orang utan menurun dengan cepat karena penebangan, penambangan, dan fragmentasi oleh jalan. Faktor utama penurunan ini adalah pengalihan kawasan hutan tropis yang luas menjadi perkebunan kelapa sawit sebagai tanggapanrespons atas permintaan internasional. Perburuan juga merupakan salah satu masalah utama, seperti halnya [[Hewan peliharaan eksotis|perdagangan hewan peliharaan]] ilegal.<ref name="IUCN Pongo abelii" /><ref name="IUCN Pongo pygmaeus" /> Beberapa pembunuhan terhadap orang utan juga terjadi untuk perdagangan [[daging satwa liarsemak]] dan tulang belulangnya secara diam-diam dijual di toko-toko suvenir di beberapa kota di Kalimantan Indonesia.<ref>{{cite web|author=Than, Ker|date=16 November 2011|title=Hundreds of Orangutans Killed Annually for Meat|url=https://www.nationalgeographic.com/news/2011/11/111115-orangutans-meat-animals-environment-science/|publisher=National Geographic Society|archive-url=https://web.archive.org/web/20201003172120/https://www.nationalgeographic.com/news/2011/11/111115-orangutans-meat-animals-environment-science/|archive-date=3 Oktober 2020|access-date=11 Mei 2020|url-status=live}}</ref> Konflik antara penduduk setempat dan orang utan juga menjadi ancaman. Orang utan yang kehilangan tempat tinggalnya sering menyerbu daerah pertanian dan akhirnya dibunuh oleh penduduk desa. Penduduk setempat juga mungkin termotivasi untuk membunuh orang utan untuk makanan atau karena mereka dianggap berbahaya.<ref>{{cite journal|last1=Davis, J. T.|last2=Mengersen, K.|last3=Abram, N. K.|last4=Ancrenaz, M.|last5=Wells, J. A.|last6=Meijaard, E.|year=2013|title=It's Not Just Conflict That Motivates Killing of Orangutans|journal=PLOS ONE|volume=8|issue=10|pages=e75373|bibcode=2013PLoSO...875373D|doi=10.1371/journal.pone.0075373|pmc=3793980|pmid=24130707|doi-access=free}}</ref> Induk orang utan dibunuh agar anaknya dapat dijual sebagai hewan peliharaan. Antara tahun 2012 dan 2017, pihak berwenang Indonesia, dengan bantuan Pusat Informasi Orang utan, menyita 114 orang utan, 39 di antaranya adalah peliharaan.<ref>{{cite web|author=Jacobson, Phillip|date=29 Maret 2017|title=The military family that kept a pet orangutan in Indonesia|url=https://news.mongabay.com/2017/03/the-ape-who-escaped-indonesias-blackmarket-trade-in-pet-orangutans/|publisher=[[Mongabay]]|archive-url=https://web.archive.org/web/20200614055134/https://news.mongabay.com/2017/03/the-ape-who-escaped-indonesias-blackmarket-trade-in-pet-orangutans/|archive-date=14 Juni 2020|access-date=11 Mei 2020|url-status=live}}</ref> Sementara itu, dari tahun 2007 hingga 2019 tercatat 2.229 tindak kejahatan terhadap orang utan.<ref>{{Cite journal|last=Sherman|first=Julie|last2=Voigt|first2=Maria|last3=Ancrenaz|first3=Marc|last4=Wich|first4=Serge A.|last5=Qomariah|first5=Indira N.|last6=Lyman|first6=Erica|last7=Massingham|first7=Emily|last8=Meijaard|first8=Erik|date=Desember 2022|title=Orangutan killing and trade in Indonesia: Wildlife crime, enforcement, and deterrence patterns|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S000632072200297X|journal=Biological Conservation|volume=276|pages=109744|doi=10.1016/j.biocon.2022.109744}}</ref>
 
EstimasiDiperkirakan antara tahun 2000 dan 2003, menemukan bahwapopulasi orang utan terdiri dari terdapat 7.300 orang utan sumatra<ref name="IUCN Pongo abelii" /> dan antara 45.000 dan 69.000 orang utan kalimantan<ref name="IUCN Pongo pygmaeus" /> di alam liar.<ref name="actionplan">{{cite journal|last1=Wich|first1=S A|last2=Meijaard|first2=E|last3=Marshall|first3=A J|last4=Husson|first4=S|display-authors=etal|year=2002|title=Distribution and conservation status of the orang-utan (''Pongo'' spp.) on Borneo and Sumatra: how many remain?|journal=Oryx|volume=42|issue=3|pages=329–339|doi=10.5167/uzh-3914}}</ref> Sebuah studi tahun 2016 mengestimasimemperkirakani terdapat populasi 14.613 orang utan sumatra di alam liar, dua kali lipat dari estimasiperkiraan populasi sebelumnya.<ref name="Wich2016">{{cite journal|last1=Wich|first1=Serge A.|last2=Singleton|first2=Ian|last3=Nowak|first3=Matthew G.|last4=Utami Atmoko|first4=Sri Suci|last5=Nisam|first5=Gonda|last6=Arif|first6=Sugesti Mhd.|last7=Putra|first7=Rudi H.|last8=Ardi|first8=Rio|last9=Fredriksson|first9=Gabriella|year=2016|title=Land-cover changes predict steep declines for the Sumatran orangutan (''Pongo abelii'')|journal=[[Science Advances]]|volume=2|issue=3|pages=e1500789|bibcode=2016SciA....2E0789W|doi=10.1126/sciadv.1500789|pmc=4783118|pmid=26973868|last10=Usher|first10=Graham|last11=Gaveau|first11=David L. A.|last12=Kühl|first12=Hjalmar S.}}</ref> Kurang dari 800 orang utan tapanuli diperkirakan masih ada, yang menempatkan spesies ini di antara kera besar yang paling terancam punah.<ref>{{Cite journal|last1=Nater|first1=Alexander|last2=Mattle-Greminger|first2=Maja P.|last3=Nurcahyo|first3=Anton|last4=Nowak|first4=Matthew G.|last5=Manuel|first5=Marc de|last6=Desai|first6=Tariq|last7=Groves|first7=Colin|last8=Pybus|first8=Marc|last9=Sonay|first9=Tugce Bilgin|date=2 November 2017|title=Morphometric, Behavioral, and Genomic Evidence for a New Orangutan Species|journal=Current Biology|language=en|volume=27|issue=22|pages=3487–3498.e10|doi=10.1016/j.cub.2017.09.047|issn=0960-9822|pmid=29103940|doi-access=free}}</ref><ref name="Reese_A">{{Cite journal|last=Reese|first=April|date=2 November 2017|title=Newly discovered orangutan species is also the most endangered|journal=Nature|volume=551|issue=7679|pages=151|bibcode=2017Natur.551..151R|doi=10.1038/nature.2017.22934|pmid=29120449|doi-access=free}}</ref>
 
=== Organisasi dan pusat konservasi ===
[[Berkas:FZS_Programm_Director_Peter_Pratje_working_with_orangutans_in_Bukit_Tigapulu,_Indonesia.jpg|al=Peter Pratje with a orangutan|ka|jmpl|Direktur Program Frankfurt Zoological Society, Peter Pratje bekerja mengamati orang utan di [[Taman Nasional Bukit Tiga Puluh|Bukit Tiga Puluh]], Indonesia]]
Sejumlah organisasi bekerja untuk menyelamatkan, merehabilitasi, dan melakukan reintroduksiperkenalan kembali orang utan ke lingkungan alaminya. Organisasi terbesarnyaterbesar terkait isu ini adalah [[Borneo Orangutan Survival]] (BOS) Foundation, yang didirikan oleh konservasionis [[Willie Smits]], dan yang mengoperasikan proyek-proyek seperti Program Rehabilitasi Nyaru Menteng yang didirikan oleh konservasionis [[Lone Drøscher Nielsen]].<ref>{{cite web|title=Willie Smits|url=https://masarang.nl/en/about-masarang/willie-smits/|publisher=Masarang Foundation|archive-url=https://web.archive.org/web/20200928175159/https://masarang.nl/en/about-masarang/willie-smits/|archive-date=28 September 2020|access-date=11 Mei 2020|url-status=live}}</ref><ref>{{cite web|title=10 Years: Nyaru Menteng 1999–2009|url=http://savetheorangutan.org/splash/nm10.pdf|publisher=Orangutan Protection Foundation|archive-url=https://web.archive.org/web/20100215031751/http://savetheorangutan.org/splash/nm10.pdf|archive-date=15 Februari 2010}}</ref><ref>{{cite web|date=26 Januari 2012|title=Ny projektledare på Nyaru Menteng|url=http://www.savetheorangutan.se/about-us/news/ny-projektledare-paa-nyaru-menteng/|website=Save the Orangutan|archive-url=https://web.archive.org/web/20140110175957/http://www.savetheorangutan.se/about-us/news/ny-projektledare-paa-nyaru-menteng/|archive-date=10 Januari 2014|access-date=2 April 2012|url-status=dead}}</ref> Seekor orang utan betina diselamatkan dari rumah bordil di desa Kareng Pangi, [[Kalimantan Tengah]], pada tahun 2003. Orang utan itu dicukur dan dirantai untuk tujuan seksual. Sejak dibebaskan, orang utan yang diberi nama Pony ini tinggal bersama BOS. Ia telah disosialisasikan- kembali untuk hidup bersama orang utan lainnya.<ref>{{cite web|date=28 November 2018|title=Orangutan shaved, made up and prostituted to men for six years|url=https://www.theweek.co.uk/98117/orangutan-shaved-made-up-and-prostituted-to-men-for-six-years|archive-url=https://web.archive.org/web/20201003151828/https://www.theweek.co.uk/98117/orangutan-shaved-made-up-and-prostituted-to-men-for-six-years|archive-date=3 Oktober 2020|access-date=29 April 2020|newspaper=[[The Week]]|url-status=live}}</ref> Pada bulan Mei 2017, BOS menyelamatkan orang utan albino dari penangkaran. Primata langka ini dipelihara di sebuah desa terpencil di [[Kabupaten Kapuas Hulu|Kapuas Hulu]], [[Kalimantan Barat]]. Menurut para sukarelawan di BOS, orang utan albino sangat langka (satu dari sepuluh ribu). Ini adalah orang utan albino pertama yang pernah dilihat organisasi ini selama 25 tahun kegiatannya.<ref>{{cite web|author=Brady, Heather|date=18 Mei 2017|title=Extremely Rare Albino Orangutan Found in Indonesia|url=https://www.nationalgeographic.com/news/2017/05/rare-albino-orangutan-found-indonesia/|publisher=National Geographic Society|archive-url=https://web.archive.org/web/20200217133615/https://www.nationalgeographic.com/news/2017/05/rare-albino-orangutan-found-indonesia/|archive-date=17 Februari 2020|access-date=29 April 2020|url-status=live}}</ref>
 
Pusat konservasi besar lainnya di Indonesia beberapa di antaranya adalah [[Taman Nasional Tanjung Puting]], [[Taman Nasional Sebangau]], [[Taman Nasional Gunung Palung]], dan [[Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya|Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya]] di Kalimantan, serta [[Taman Nasional Gunung Leuser]] dan [[Bukit Lawang]] di Sumatra. Di Malaysia, kawasan konservasi orang utan mencakup Pusat[[Semenggoh MargasatwaWildlife SemenggohRehabilitation Center]] dan juga PusatMatang MargasatwaWildlife MatangCentre di Sarawak, dan [[SuakaPusat Rehabilitasi Orang Utan Sepilok]] di Sabah.<ref>{{cite web|title=Viewing Orangutans in the Wild|url=https://sustainabletravel.org/traveler-resources/viewing-orangutans-in-the-wild/|publisher=Sustainable Travel International|archive-url=https://web.archive.org/web/20201003131636/https://sustainabletravel.org/traveler-resources/viewing-orangutans-in-the-wild/|archive-date=3 Oktober 2020|access-date=10 Mei 2020|url-status=dead}}</ref> Pusat-pusat konservasi utama yang berkantor pusat di luar negara asal orang utan meliputi [[Frankfurt Zoological Society]],<ref>{{cite book|author=Palmer, Alexandra|year=2020|title=Ethical Debates in Orangutan Conservation|publisher=[[Taylor & Francis]]|isbn=978-0429576638|page=127}}</ref> [[Orangutan Foundation International]], yang didirikan oleh Galdikas,<ref>{{cite book|last1=Martinelli|first1=D.|year=2010|url=https://books.google.com/books?id=mDPr7gVnXi4C&pg=PT485|title=A Critical Companion to Zoosemiotics: People, Paths, Ideas|publisher=Springer|isbn=978-90-481-9248-9|pages=218–19|access-date=16 Desember 2015|archive-url=https://web.archive.org/web/20160430105825/https://books.google.com/books?id=mDPr7gVnXi4C&pg=PT485|archive-date=30 April 2016|url-status=live}}</ref> dan [[Australian Orangutan Project]].<ref>{{cite web|title=Tax Deductible Organisations (Register of Environmental Organisations)|url=http://www.environment.gov.au/tax/reo/index.html|publisher=Australian Department of the Environment and Water Resources|archive-url=https://web.archive.org/web/20070210025946/http://www.environment.gov.au/tax/reo/index.html|archive-date=10 Februari 2007|access-date=16 Januari 2014|url-status=dead}}</ref> Organisasi konservasi seperti [[Orangutan Land Trust]] bekerja sama dengan industri kelapa sawit untuk meningkatkan kelestarian[[keberlanjutan]] dan mendorong agar perusahaan tersebut membangun [[kawasan konservasiperlindungan]] untuk orang utan.<ref>{{cite web|last1=Butler|first1=R. A.|date=20 Agustus 2009|title=Rehabilitation not enough to solve orangutan crisis in Indonesia|url=http://news.mongabay.com/2009/0820-orangutans.html|publisher=Mongabay|archive-url=https://web.archive.org/web/20120105163042/http://news.mongabay.com/2009/0820-orangutans.html|archive-date=5 Januari 2012|access-date=26 Maret 2012|url-status=live}}</ref><ref>{{cite web|last1=Marusiak|first1=J.|date=28 Juni 2011|title=New deal for orangutans in Kalimantan|url=http://www.eco-business.com/features/new-deal-for-orangutans-in-kalimantan/|website=Eco-Business|access-date=3 April 2012}}</ref>
 
==Lihat pula==