Kognisi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3 |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
Baris 12:
Istilah kognisi berasal dari bahasa Latin ''cognoscere'' yang artinya mengetahui. Kognisi dapat pula diartikan sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan.<ref>{{Cite web|last=Cambridge Cognition|date=2015|title=What Is Cognition & Cognitive Behaviour - Cambridge Cognition|url=https://www.cambridgecognition.com/blog/entry/what-is-cognition|website=www.cambridgecognition.com|language=en|access-date=2021-12-18}}</ref> Istilah ini digunakan oleh filsuf untuk mencari pemahaman terhadap cara manusia berpikir.<ref>{{Cite book|last=Sternberg|first=Robert J.|date=2012|url=http://cs.um.ac.ir/images/87/books/Cognitive%20Psychology_Strenberg%206th%20.pdf|title=Cognitive Psychology|location=Belmont, Calif.|publisher=Wadsworth/Cengage Learning|isbn=1-111-34476-0|edition=6th ed|pages=23|others=Karin Sternberg, Jeffery Scott Mio|oclc=751498793|url-status=live}}</ref> Karya [[Plato]] dan [[Aristoteles|Aristotle]] telah memuat topik tentang kognisi karena salah satu tujuan tujuan filsafat adalah memahami segala gejala alam melalui pemahaman dari manusia itu sendiri.
Aristoteles berfokus pada area kognitif yang berkaitan dengan [[Ingatan|memori]], [[persepsi]], dan [[citra mental]]. Dia memperhatikan dan memastikan bahwa studinya didasarkan pada [[bukti empiris]], yaitu, informasi [[Ilmu|ilmiah]] yang dikumpulkan melalui [[pengamatan]] dan [[Percobaan|eksperimen]] yang teliti.<ref>{{Cite book|last=Matlin|first=Margaret W.|date=2013|url=https://elib.umkendari.ac.id/eb_el/Margaret%20W.%20Matlin-Cognition-Wiley%20(2008).pdf|title=Cognition|location=Hoboken, NJ|publisher=John Wiley & Sons|isbn=978-1-118-14896-9|edition=8th ed|pages=4|oclc=800352582|url-status=live|access-date=2021-12-18|archive-date=2021-12-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20211218015633/https://elib.umkendari.ac.id/eb_el/Margaret%20W.%20Matlin-Cognition-Wiley%20(2008).pdf|dead-url=yes}}</ref>
Kognisi dipahami sebagai proses [[mental]] karena kognisi mencermikan pemikiran dan tidak dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu kognisi tidak dapat diukur secara langsung, namun melalui perilaku yang ditampilkan dan dapat diamati. Misalnya kemampuan anak untuk mengingat angka dari 1-20, atau kemampuan untuk menyelesaikan teka-teki, kemampuan menilai perilaku yang patut dan tidak untuk di[[imitasi]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Hidayah|first=Nurul|date=2015-08-11|url=https://books.google.co.id/books?id=eLyYDwAAQBAJ&pg=PA32&lpg=PA32&dq=Kognisi+dipahami+sebagai+proses+mental+karena+kognisi+mencermikan+pemikiran+dan+tidak+dapat+diamati+secara+langsung.&source=bl&ots=rRw4h6ck_g&sig=ACfU3U0RWJYN83nbdn6Zf39A8qSMpCOokQ&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjItPC7l-z0AhXaTmwGHcTnALIQ6AF6BAgkEAM#v=onepage&q=kognisi&f=false|title=Modul TOT Motivasi Berprestasi: : Pembelajaran yang Memberdayakan|publisher=Deepublish|isbn=978-623-209-527-4|pages=32|language=id|url-status=live}}</ref>
|