Takbiran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pengembangan artikel rintisan.
Tag: menambah URL dengan parameter pelacak VisualEditor
k Mengarahkan link merah ke artikel Wikipedia yang sudah ada.
Baris 2:
'''Takbiran''' di Indonesia merujuk pada aktivitas pemeluk agama Islam yakni mengucapkan kalimat [[takbir]] (الله أَكْبَر ''[[Allahu Akbar]]'') secara bersama-sama. Kalimat tersebut merupakan gabungan dialog antara Malaikat [[Jibril]], Nabi [[Ismail]], dan Nabi [[Ibrahim]] berturut-turut yang secara utuh berbunyi, "''Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Laa ilaaha Illahu Wallahu Akbar. Allahu Akbar Walillahilhamd."''<ref>{{Cite web|last=Toipah|date=2021-05-12|title=Sejarah Takbiran: Sebuah Dialog Antara Malaikat Jibril, Nabi Ismail, dan Nabi Ibrahim|url=https://iqra.id/sejarah-takbiran-sebuah-dialog-antara-malaikat-jibril-nabi-ismail-dan-nabi-ibrahim-235247/|website=iqra.id|language=id-ID|access-date=2023-04-21}}</ref>. Lebih spesifik lagi, aktivitas ini merujuk pada aktivitas perayaan mereka pada malam hari dalam menyambut datangnya hari raya [[Idul Fitri]] dan [[Idul Adha]], bisa juga disebut sebagai malam kemenangan. Aktivitas ini biasanya dilakukan dengan melakukan pawai di jalanan, kadang-kadang sambil membawa [[bedug|beduk]], [[obor]], dan [[lampion]]. Pada saat waktunya tiba, para peserta takbiran berjalan beriringan membentuk barisan yang panjangnya bisa mencapai 0,5 Km untuk berkeliling kampung, mulai dari suatu [[masjid]] sampai tiba di masjid yang sama. Tapi ada juga takbiran yang dilakukan tanpa keliling dan hanya di dalam satu masjid saja.<ref name=":0">{{Cite web|first=|date=2018-05-24|title=Hukum Takbiran dan Berbagai Tradisi Uniknya di Indonesia|url=https://www.tokopedia.com/blog/tradisi-malam-takbiran-di-indonesia/?utm_medium=organic&utm_source=google|website=Tokopedia|access-date=21 April 2023}}</ref> <ref>{{Cite web|last=Sekartaji|first=Sista|date=2013-07-31|title=Tradisi Takbiran Keliling di Indonesia – Kebudayaan Indonesia|url=https://kebudayaanindonesia.net/blog/2013/07/31/tradisi-takbiran-keliling-di-indonesia/|language=id-ID|access-date=2023-04-21}}</ref> <ref>{{Cite web|last=Afrialldi|first=Riz|date=1 Mei 2022|title=Takbir Keliling: Dahulu, Kini dan Nanti|url=https://www.cxomedia.id/art-and-culture/20220427155620-24-174712/takbir-keliling-dahulu-kini-dan-nanti|website=cxomedia.id|language=id-ID|access-date=2023-04-21}}</ref>
 
Ada beberapa macam tradisi takbiran yang berbeda di tiap-tiap wilayah [[Indonesia]]. Contohnya di [[Gorontalo]] ada tradisi ''[[Tumbilotohe]]'' di mana warga Gorontalo meletakkan banyak sekali obor di satu tanah lapang, bahkan bisa sampai ribuan, untuk membuat suatu bentuk tertentu, misalnya bentuk Al-Quran, ketupat, kaligrafi, dan lain sebagainya. Ada juga tradisi ''[[Festival meriam karbit|Meriam Karbit]]'' di [[Kota Pontianak|Pontianak]] di mana warga Pontianak meledakkan meriam untuk menghasilkan bunyi ledakan yang sangat keras, di mana ledakan meriam ini dipercaya dapat mengusir roh jahat yang berusaha mengganggu di saat malam kemenangan. <ref name=":0" /> <ref>{{Cite web|last=Wening|first=Tyas|date=2019-06-03|title=Menjelang Idul Fitri, Simak Tradisi Unik Takbiran Berbagai Daerah di Indonesia, yuk! - Bobo|url=https://bobo.grid.id/read/081746948/menjelang-idul-fitri-simak-tradisi-unik-takbiran-berbagai-daerah-di-indonesia-yuk|website=bobo.grid.id|language=id|access-date=2023-04-21}}</ref>
 
==== Makna ====