Kopi Arabika Flores Bajawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
1.Memperbaiki penulisan nama Kabupaten Ngadha menjadi Ngada. 2.Perbaikan isi pada bagian paragraf Geografis. Menambahkan tanggal dimulainya Indikasi Geografis Kopi Arabika Bajawa Tag: halaman dengan galat skrip VisualEditor |
k Memperbaiki bagian Geografis agar tidak spesifik. Tag: halaman dengan galat skrip VisualEditor |
||
Baris 2:
{{Infobox Beverage|name=Kopi Arabika Flores Bajawa|image=Kopi Arabika Flores Bajawa.jpg|image_size=275px|type=Kopi Arabika|color=Coklat tua, coklat muda, [[krem]]|flavour=[[Nutty]], [[Orange]], [[Chocolate]]}}
[[Kopi arabika|Kopi Arabika]] Bajawa atau dikenal dengan nama Kopi Bajawa (bahasa Inggris: ''Bajawa Coffee'') merupakan varietas kopi arabika.Kopi Arabika merupakan sumber pendapatan utama bagi masyarakat yang mendiami wilayah dataran tinggi Ngadha di [[Pulau Flores]] bagian tengah pada koordinat antara 120°05" BT – 121°03" BT dan 08°45" LS – 08°52" LS. Dataran tinggi
== Karakteristik ==
Baris 8:
== Geografis ==
Wilayah geografis (1 200-1.800 m dpl) memiliki tanah yang gelap, subur berpori yang berasal dari material vulkanik, yang dengan kondisi iklimnya (suhu rata-rata 15-25 °C, dan pada waktu-waktu tertentu suhu sangat dingin (<10 °C) karena pengaruh angin muson, dengan angin tenggara dari benua Australia) menciptakan suatu wilayah tertentu. Ekosistem pertanian di wilayah tersebut sangat cocok untuk kopi
Pada tahun 1958, berdasarkan UU 69/1958 tentang pembentukan daerah tingkat dua (II) pada daerah tingkat satu (I) untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur menjadi dasar terbentuknya Dinas Pertanian dan Perkebunan. Proyek PRPTE yang dimulai tahun anggaran 1978/1979 melalui Dinas Perkebunan Propinsi Nusa Tenggara Timur mulai berusaha untuk membangkitkan kembali budidaya kopi
== Kendali Mutu ==
Sejak dilakukan pemberdayaan petani kopi Arabika di kawasan dataran tinggi Bajawa oleh Dinas Perkebuan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pemerintah Kabupaten Ngada, dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia mulai tahun 2004 telah terjadi perbaikan mutu kopi petani yang signifikan serta telah berhasil dipromosikan ke segmen pasar spesiality dengan nama Kopi Arabika Flores Bajawa. Kegiatan pemberdayaan tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, baik berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani kopi maupun peningkatan pendapatan petani yang telah mengalami perbaikan secara signifikan. Dengan adanya upaya perbaikan dan menjaga mutu secara konsisten oleh masyarakat Bajawa serta melalui pengawasan dan edukasi oleh Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG), maka Kopi Arabika Flores Bajawa berhasil memiliki reputasi yang baik di segmen pasar domestik maupun internasional karena mutu citarasanya. Dan pada tanggal 28 Maret 2012 kopi arabika Bajawa menerima sertifikat Indikasi Geografis (IG) oleh [[Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia|Kemenkumham RI]] sebagai salah satu kopi arabika Indonesia. <ref>{{Cite web|title=Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG)|url=https://ntt.kemenkumham.go.id/berita-kanwil/berita-utama/10459-kemenkumham-ntt-dorong-mpig-pertahankan-sertifikat-ig-terdaftar-kopi-arabika-flores-bajawa|website=Kementrian Hukum dan HAM}}</ref>
== Proses Produksi ==
|