Coca-Cola Europacific Partners Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 179:
Pada tahun 2014, PT Coca-Cola Bottling Indonesia sempat tersangkut kasus dugaan pencurian air. Hal ini karena sejak 2011, meskipun Surat Izin Penggunaan Air-nya ditolak, Coca-Cola tetap mengambil air dari sebuah sumur mata air di [[Sumedang]] tanpa izin.<Ref>[https://kbr.id/04-2014/pt_coca_cola_ambil_air_negara_tanpa_izin_/26766.html PT Coca Cola Ambil Air Negara Tanpa Izin?]</ref> PT CCBI tercatat sempat ditetapkan menjadi tersangka korporasi dalam kasus ini,<Ref>[https://money.kompas.com/read/2014/04/14/0918564/Coca-Cola.Sumedang.Kena.Sangkaan.Pelanggaran.Izin.Operasi Coca-Cola Sumedang Kena Sangkaan Pelanggaran Izin Operasi]</ref> meskipun pihak CCBI membantahnya<reF>[https://www.solopos.com/coca-cola-bottling-indonesia-bantah-jadi-tersangka-500639 Coca Cola Bottling Indonesia Bantah Jadi Tersangka]</reF> dan kasus ini kemudian tidak jelas akhirnya.
Di tahun yang sama, PT Coca-Cola Indonesia (anak usaha The Coca-Cola Company, tidak berhubungan langsung dengan CCBI) dituduh tersangkut kasus pajak iklan dari tahun 2002-2006 senilai Rp 566 miliar.<Ref>[https://money.kompas.com/read/2014/06/13/1135319/Coca-Cola.Diduga.Akali.Setoran.Pajak Coca-Cola Diduga Akali Setoran Pajak]</ref> Isu lain yang beberapa kali menjangkit operasi Coca-Cola di Indonesia adalah isu
== Referensi ==
|