=== Masa Kolonial Hindia Belanda hingga Perang Dunia II ===
Coca-Cola pertama kali hadir di [[Hindia Belanda]] pada tahun [[1927]], masih diimpor utuh dalam kemasan botol oleh seorang insinyur Belanda bernama Bernie Konings.<ref name=unikom>[https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/683/jbptunikompp-gdl-andinim103-34106-13-unikom_a-4.pdf BAB IV]</ref> Kemudian pada tahun [[1932]] mulai diproduksi massal oleh De Nederlands-Indische Mineral Water Fabriek (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) di Jl. Pos Utara,<Ref name=passer/> [[Pasar Baru]], [[Batavia]], yang dimiliki seorang Belanda.<ref>[https://books.google.co.id/books?idRef name=PkdSEAAAQBAJ&pg=PA57&dq=djaya+beverages&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwji3O-w0M_-AhWAzzgGHfVfAXEQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=djaya%20beverages&f=false Merek Dagang Bertahan Lama. Bagaimana Mereka Bisa Bertahan?]<goodl/ref> Selama [[Perang Dunia II]], ketika Hindia Belanda diduduki [[Jepang]], produksi Coca-Cola dalam negeri otomatis lumpuh total.<ref name=":0">{{Cite web |url=http://coca-colaamatil.co.id/pages/index/45.43.107/80-years-ccai |title=80 years Coca Cola Amatil Indonesia |access-date=2016-01-16 |archive-date=2016-03-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160301171131/http://coca-colaamatil.co.id/pages/index/45.43.107/80-years-ccai |dead-url=yes }}</ref> Pabrik tersebut diambilalih perusahaan Jepang bernama Kumesei Goshi Kaisha, namun kemudian direbut oleh pejuang kemerdekaan pada Oktober 1945.<Ref>[https://books.google.co.id/books?id=rsNPAQAAMAAJ&q=djakarta+coca+cola&dq=djakarta+coca+cola&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjcodWEnOH-AhVB4TgGHY61DWw4MhDoAXoECAcQAg Indonesianisasi: politics in a changing economy, 1940-1955, Volume 2]</ref>