Hambatan pertumbuhan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor
k fix
Baris 34:
== Studi ==
Berlawanan dengan pandangan yang menyatakan bahwa tengkes diakibatkan karena kekurangan gizi, sebuah studi yang dilakukan di Bali dan Timor Barat dan diterbitkan di American Journal of Human Biology pada tahun 2021 menyimpulkan bahwa<ref>{{Cite journal|last=Scheffler|first=Christiane|last2=Hermanussen|first2=Michael|date=2022-05|title=Stunting is the natural condition of human height|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ajhb.23693|journal=American Journal of Human Biology|language=en|volume=34|issue=5|doi=10.1002/ajhb.23693|issn=1042-0533}}</ref>:
{{quote|Tengkes sering diamati tidak hanya pada orang miskin, tetapi juga pada strata sosial yang makmur dan bergizi baik selama 10.000 tahun terakhir. Hanya dalam sejarah baru-baru ini, dan hanya dalam beberapa masyarakat modern yang demokratis, tinggi badan telah meningkat melampaui rata-rata ketinggian historis yang bertahan lama. Dilihat dari perspektif evolusi, dan mempertimbangkan plastisitas adaptif dan efek masyarakat pada pertumbuhan, pertumbuhan kompetitif, dan penyesuaian pertumbuhan strategis, ''tengkes tampaknya adalah kondisi alami tinggi manusia.''}}Sebagai gambaran pentingnya perhatian terhadap stunting ini, hasil Studi Status Gizi Indonesia Tahun 2021 dapat diketahui sebanyak 1  dari 4 anak Indonesia mengalami stunting. Angka ini cukup serius dengan kesimpulan kurang lebih terdapat 5 juta anak Indonesia yang mengalami stunting pada tahun 2021.<ref>{{Cite web|title=Tanya Jawab Materi Stunting Kemenkes|url=https://www.tinarbuka.com/2023/02/materi-stunting-kemenkes-tanya-jawab.html|access-date=2023-02-11}}</ref>
 
== Referensi ==