Wisma Nusantara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 32:
| architectural_style = [[Gaya Internasional (arsitektur)|Gaya Internasional]]
| classification =
| location =
| address = Jl. M.H. Thamrin No. 59, Jakarta 10350
| iso_region =
Baris 110:
}}
[[File:Jalan MH Thamrin Menteng, Jakarta Pusat.jpg|thumb|Wisma Nusantara dari kejauhan]]
'''Wisma Nusantara''' adalah sebuah gedung perkantoran yang terletak di [[Jalan M.H. Thamrin]], [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]], [[Indonesia]]. Dibangun pada tahun 1963, Wisma Nusantara merupakan gedung pencakar langit pertama di Indonesia dan [[Asia Tenggara]]<ref name="wisma nusantara">{{cite web |url=http://www.wismanusantara.com/about-us/history/ |title=Wisma Nusantara - history |last1= |first1= |last2= |first2= |date=2014 |website=Wisma Nusantara |publisher=PR. Wisma Nusantara International |access-date=18 Januari, 2017|quote=}}</ref> yang mencapai ketinggian 100 meter. Bangunan tersebut berada di satu kompleks dengan [[Hotel Pullman]].
== Sejarah ==
Baris 117:
Pembangunan dilanjutkan oleh [[Sumitomo Mitsui Construction|Mitsui Construction Co.]] pada tahun 1972 setelah pembaharuan kontrak. Wiratman Wangsadinata, pendiri dari PT. [[Wiratman & Associates]], dipilih sebagai pengawas proyek pada tahun 1970. Gedung tersebut pada akhirnya selesai dibangun pada tahun 1972 dan diresmikan oleh Presiden [[Soeharto]] pada tanggal 2 Desember pada tahun yang sama, bersama dengan President Hotel (sekarang Pullman Hotel).<ref name="wisma nusantara"/> Sebagai bagian dari persetujuan, saham dipegang oleh Mitsui sebesar 55% sementara pemerintah Indonesia memegang saham sebesar 45%.<ref name="wisma nusantara"/> Dikarenakan biaya menyewa ruang perkantoran yang tinggi, gedung ini dahulu hanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan Jepang selama beberapa tahun. Akibatnya, gedung ini memicu antipati masyarakat Indonesia.{{sfn|Miyake|2006|p=6}} Pada suatu waktu papan [[Suzuki]] besar terpasang di puncak gedung. Sebuah film Indonesia yang disutradarai oleh [[Sjumandjaja]], ''[[Budak Nafsu]]'' (1984), menampilkan adegan wanita muda yang diperkosa dan dijadikan selir bagi Jepang pada masa perang serta kehilangan gairah hidup, berjalan di Jakarta serta dikelilingi oleh papan-papan neon perusahaan-perusahaan Jepang di [[Jalan M.H. Thamrin]], yang dengan jelas menunjukkan sikap sentimen terhadap Jepang di Indonesia pada saat itu.{{sfn|Miyake|2006|p=6}}
Renovasi besar pertama dilakukan pada tahun 1990 oleh [[
== Rancangan ==
Wisma Nusantara dianggap sebagai gedung pencakar langit pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang mencapai ketinggian di atas seratus meter. Gedung ini juga merupakan prototipe gedung tahan-gempa generasi kedua bagi pencakar langit di Jepang. Baja berkualitas tinggi yang diimpor dari Jepang digunakan sebagai penyangga utama dari gedung. Wisma Nusantara menggunakan
== Referensi ==
|