Prabu Siliwangi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 36:
Pada abad ke-17, lebih dari seratus tahun setelah runtuhnya Kerajaan Sunda, kota [[Pakuan Pajajaran]] telah ditinggalkan penghuninya. Perlahan-lahan kota ini telantar, lapuk, dan rusak ditelan semak belukar dan aneka tanaman tropis, sehingga berubah menjadi hutan lebat yang menjadi sarang [[Harimau jawa|harimau]]. Ekspedisi perdana oleh orang Belanda ke pedalaman Jawa Barat dilakukan pada 1687 yang dipimpin [[Pieter Scipio van Oostende]]. Dia membawa tim ekspedisi untuk menjelajahi hutan di selatan [[Batavia]] menuju bekas ibu kota Pakuan dan akhirnya mencapai ''Wijnkoopsbaai'' (kini [[Palabuhanratu]]).<ref>{{Cite book|title=Geschiedenis van Indonesië|last=Graaf|first=Hermanus Johannes de|date=1949-01-01|publisher=W. van Hoeve|language=nl}}</ref><ref>{{Cite book|title=Nederlandsch Indie: platen atlas met korten beschrijvenden tekst|last=Volkslectuur|first=Dutch East Indies Kantoor voor de| date=1926-01-01|publisher=Volkslectuur|language=nl}}</ref> Salah satu anggota ekspedisi ini tewas diterkam harimau di daerah ini dua hari sebelumnya. Scipio mendapat keterangan dari anak buah Letnan Tanuwijaya dari Sumedang, bahwa reruntuhan itu adalah bekas ibu kota kerajaan Pakuan Pajajaran.
Pada 23 Desember 1687, Gubernur Jenderal Joanes Camphuijs menulis laporan; "
==Lihat juga==
|