Pangeran Sabrang Lor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Purbo daru (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 45:
Armada Islam gabungan tanah Jawa yang juga menderita banyak korban kemudian memutuskan mundur dibawah pimpinan Raden Hidayat, orang kedua dalam komando setelah Pati Unus gugur. Satu riwayat yang belum jelas siapa Raden Hidayat ini, kemungkinan ke 2 yang lebih kuat komando setelah Pati Unus gugur diambil alih oleh Fadhlulah Khan (Tubagus Pasai) karena sekembalinya sisa dari Armada Gabungan ini ke P. Jawa , Fadhlullah Khan alias Falthehan alias [[Fatahillah]] alias Tubagus Pasai lah yang diangkat Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati sebagai Panglima Armada Gabungan yang baru menggantikan Pati Unus yang syahid di Malaka.
 
Kegagalan invasiexpedisi jihad yang ke II ke Malaka ini sebagian disebabkan oleh faktor - faktor internal, terutama masalah [[harmoni hubungan kesultanan - kesultanan Indonesia]]
 
Putra I dan ke III Pati Unus ikut gugur, sedangkan putra ke II, Raden Abdullah dengan takdir Allah untuk meneruskan keturunan Pati Unus, selamat dan bergabung dengan armada yang tersisa untuk kembali ke tanah Jawa. Turut pula dalam armada yang balik ke jawa, sebagian tentara Kesultanan Malaka yang memutuskan hijrah ke tanah jawa karena negerinya gagal direbut kembali dari tangan penjajah Portugis. Mereka orang Melayu Malaka ini keturunannya kemudian membantu keturunan Raden Abdullah putra Pati Unus dalam meng islamkan tanah pasundan hingga dinamai satu tempat singgah mereka dalam penaklukan itu di Jawa Barat dengan Tasikmalaya yang berarti Danau nya orang Malaya (Melayu).