Tradisi malam satu suro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vasco06 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Vasco06 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
== Makna dan Simbolisme ==
 
Tradisi Malam Satu Suro adalah perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur<ref>Siburian, A. L. M., & Malau, W. (2018). Tradisi Ritual Bulan Suro pada Masyarakat Jawa di Desa Sambirejo Timur Percut Sei Tuan. ''Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya'', ''2''(1), 28-35.</ref>, pada tanggal 1 Muharram menurut penanggalan Jawa. Tradisi ini memiliki nilai spiritual dan kebudayaan yang penting serta mengandung makna dan simbolisme yang kaya.
Malam Satu Suro memiliki makna sebagai awal tahun dalam penanggalan Jawa dan dianggap sebagai malam yang sarat dengan energi magis dan spiritual oleh masyarakat Jawa. Dipercaya bahwa pada malam ini, pintu-pintu alam gaib terbuka lebar, dan roh-roh nenek moyang turun ke dunia untuk memberikan berkah dan perlindungan.
Simbolisme dalam Tradisi Malam Satu Suro juga sangat kentara.
Baris 35:
Penting untuk diingat bahwa makna dan simbolisme dalam Tradisi Malam Satu Suro dapat bervariasi tergantung pada interpretasi dan keyakinan masyarakat yang melaksanakannya. Melalui tradisi ini, masyarakat Jawa menghormati leluhur, berdoa untuk berkah dan perlindungan, serta menghidupkan nilai-nilai spiritual dan moral
 
== AktivitasPerayaan dan PerayaanTradisi ==
 
== Referensi ==