Sejarah Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) RV Tag: Pembatalan |
k →Era Kerajaan-Kerajaan di Nusantara: Ringkasan pedetailan subjek pemapatan objek and ling Tag: pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 19:
Kandis di sumatra dan kerajaan kerajaan pada abad ke-4 dan abad ke-5 mulai muncul seperti [[Tarumanagara]] yang menguasai [[Jawa Barat]] dan [[Kerajaan Kutai]] di pesisir [[Sungai Mahakam]], [[Kalimantan]]. Pada tahun [[425]] ajaran [[Buddhisme]] telah mencapai wilayah tersebut.
[[Nusantara]] telah mempunyai warisan peradaban berusia ratusan tahun dengan dua imperium besar, yaitu [[Sriwijaya]] di [[Sumatra]] pada [[abad ke-7]] hingga pada abad ke-12 di reduksi menjadi [[Kerajaan]] sedangkan zaman abad ke-13 Masehi sampai dengan [[abad ke-14|ke-14]] tepatnya pada tahun 688 Hijriah dikuasai oleh 4 Ampu (Umpu) Mujahid penyebar Islam yang datang dari pesisir pantai utara Sumatra dan [[Majapahit]] di [[Jawa]] pada [[abad ke-13]] sampai [[abad ke-16|ke-16]], ditambah dengan puluhan kerajaan kecil yang acap kali menjadi vasal tetangganya yang lebih kuat atau saling terhubung dalam semacam ikatan perkawinan dan perdagangan (seperti di [[Maluku]]). Hal tersebut telah terjadi sebelum [[Eropa Barat]] mengalami masa [[Abad Renaisans|Renaisans]] pada [[abad ke-16]].
=== Kerajaan Hindu-Buddha ===
Baris 28:
=== Kerajaan & Kesultanan Islam ===
{{utama|Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam}}
[[Kesultanan]] sebagai sebuah pemerintahan oleh [[khalifah|penguasa Muslim]] hadir di Indonesia sekitar [[abad ke-12]] dan membangun [[peradaban|tamadun]]. Namun, sebenarnya [[Islam]] sudah masuk pertama kali ke [[Indonesia]] pada [[abad ke-7]] [[Masehi]] yang di bawa oleh keturunan Iskandar Zulkarnain. Saat itu sudah ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui [[Selat Malaka]] yang menghubungkan [[Dinasti Tang]] di [[Tiongkok]], [[Sriwijaya]] di [[Asia Tenggara]], dan [[Bani Umayyah]] di [[Asia Barat]] sejak [[abad ke-7]].<ref>Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia, 2005, Rajawali Press, hal. 8-9; Ahmad Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah, 1998, cet. IV, Mizan, hal. 92-93; A. Hasymi, Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia: Kumpulan prasaran pada seminar di Aceh, 1993, cet. 3, al-Ma'arif, hal. 7; Hadi Arifin, Malikussaleh: Mutiara dari Pasai, 2005, PT. Madani Press, hal. Xvi; Ensiklopedia Tematis Dunia Islam Asia Tenggara, Kedatangan dan Penyebaran Islam oleh Dr. Uka Tjandrasasmita, 2002, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, hal 9-27. Dalam beberapa literatur lain disebutkan bahwa Islam masuk ke Indonesia abad ke 9. Ada juga yang menyebutkan abad ke 13. Namun, sebenarnya Islam masuk ke Indonesia abad 7M, lalu berkembang menjadi institusi yang tidak berhubungan dengan politik sejak abad
Menurut sumber-sumber [[Berita Tiongkok|Cina]] zaman Dinasti Tang, menjelang akhir perempatan ketiga abad 7, seorang pedagang [[Bangsa
[[Islam]] terus mengokoh menjadi institusi politik yang mengemban amanah Islam. Misalnya, sebuah kesultanan Islam bernama [[Kesultanan Peureulak]] didirikan pada 1 Muharram 225 H atau [[12 November]] [[839
[[Kerajaan Islam di Indonesia|
Penyebaran Islam dilakukan melalui hubungan perdagangan di luar [[Nusantara]] dan juga penaklukkan terutama kerajaan-kerajaan yang menentang keras agama Islam tersebut; hal ini, karena para penyebar Islam ber[[dakwah]] atau [[mubalig]] merupakan utusan dari negara-negara Muslim yang datang dari luar [[Indonesia]], maka untuk menghidupi diri dan keluarga mereka, para [[mubalig]] ini bekerja melalui cara
== Era kolonial ==
|