Stasiun Magetan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Vecga75 (bicara | kontrib)
Penambahan DJKA
Vecga75 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 40:
Stasiun Magetan memiliki empat jalur kereta api, pada awalnya hanya jalur 2 lama yang dijadikan sepur lurus ditambah [[sepur badug]] di sisi tenggara bangunan lama dan jalur 4 lama jarang digunakan.<ref name="Ikhtisar Lintas">________. (1992). ''Ikhtisar Lintas dan Emplasemen''. Bandung: Perusahaan Umum Kereta Api</ref> Setelah jalur ganda ruas [[Stasiun Babadan|Babadan]]–[[Stasiun Geneng|Geneng]] dioperasikan sejak 16 Oktober 2019,<ref>{{Cite news|url=https://www.antaranews.com/berita/1116192/ditjen-perkeretaapian-operasikan-jalur-ganda-babadan-geneng-madiun|title=Ditjen Perkeretaapian operasikan jalur ganda Babadan-Geneng Madiun|last=Stevani|first=Louis Rika|date=2019-10-16|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|access-date=2020-05-14|editor-last=Salim|editor-first=Agus}}</ref> tata letak jalur di stasiun ini mengalami perubahan: jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 2 sebagai sepur lurus arah [[Stasiun Madiun|Madiun]], jalur 2 yang lama diubah menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus arah [[Stasiun Solo Balapan|Solo]], jalur 3 yang lama diubah menjadi jalur 4, dan jalur 4 yang lama dibongkar.<ref name="Lampiran Gapeka 2019">M. I, Utep., S, R. Adi., K, Danang. (2019). "''Grafik Perjalanan Kereta Api: Walikukun–Kertosono–Mojokerto, Kertosono–Wlingi''". Lampiran I: Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP. 1781 Tahun 2019</ref> Sistem persinyalan diubah dari sistem mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik.<ref>________. (2018). [https://upperline.id/uploads/annual_reports/file/file_annual_5e0dc938df4d0.pdf ''Innovating Beyond Excellence: Laporan Tahunan 2018 Annual Report''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210723134106/https://upperline.id/uploads/annual_reports/file/file_annual_5e0dc938df4d0.pdf |date=2021-07-23 }}. Bandung: PT Len Industri (Persero)</ref> Dari emplasemen stasiun dahulu terdapat percabangan jalur [[rel]] menuju [[Pangkalan Udara Iswahyudi]] ke arah selatan untuk melayani angkutan bahan bakar [[pesawat]] dan juga terhubung dengan [[Pabrik Gula Purwodadi]] melalui jalur lori untuk melayani angkutan [[tebu]] dan [[gula]]; namun, kedua jalur tersebut sudah dinonaktifkan.
 
Stasiun ini dibangun ulang seluruhnya oleh Balai Teknik Perkeretaapian Surabaya (dulu BTP Jatim) [[Direktorat Jenderal Perkeretaapian]] sebagai paket dalam proyek Jalur Ganda Madiun-JombangKedungbanteng yang beroperasi pada 2019.
 
Bangunan lama stasiun beserta [[gudang]] peninggalan [[Staatsspoorwegen]] telah dirobohkan karena terkena dampak pembangunan jalur 1 yang baru di bekas sepur badug lama dan digantikan dengan bangunan baru berukuran lebih besar yang dibangun di bekas lahan gudang.<ref>{{Cite web|url=https://radarmadiun.co.id/stasiun-barat-dibongkar-pedagang-tergusur/|title=Stasiun Barat Dibongkar, Pedagang Tergusur|website=Radar Madiun|language=|access-date=2020-02-17|archive-date=2020-02-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20200217115758/https://radarmadiun.co.id/stasiun-barat-dibongkar-pedagang-tergusur/|dead-url=yes}}</ref>