Suku Balik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 21:
Dahulu suku Balik hidup di hutan, ada lima gua yang menjadi tempat penghidupan bagi mereka, yakni Gua Tembinus, Bekayas, Belatat, Parung, dan Liang Tulus. Di gua-gua itulah, suku Balik mengambil sarang burung walet hitam dan kemudian ditukar dengan beras. Suku Balik juga tidak mengenal sayur-sayuran, seperti wortel, dan sebagainya. Semua sayuran merupakan tanaman liar di hutan. Dagingnya hasil berburu kijang (dalam [[bahasa Balik]] disebut ''payau''), rusa, atau kelinci.<ref name=":0"/>
Pada tahun 1942, ketika itu terjadi
Sekitar tahun 1970-an, untuk pertama kalinya masyarakat suku Balik kedatangan pendatang dari luar. [[Pemerintah Indonesia]] saat itu membuat program [[transmigrasi]] dari [[Pulau Jawa]] ke wilayah yang jarang penduduknya di luar Jawa, salah satu wilayah tersebut adalah wilayah Sepaku-Semoi. Para transmigran ini kemudian diberi sebidang tanah yang luasnya satu hektar, lengkap dengan legalitas dari pemerintah. Seiring datangnya transmigran, Sepaku juga kedatangan perusahaan hutan tanaman industri dan [[daftar perusahaan kelapa sawit Indonesia|perkebunan sawit]]. Tanah-tanah milik suku Balik mulai dijualbelikan. Saat itu, masyarakat suku Balik tidak mengerti tentang pentingnya legalitas tanah. Ladang-ladang yang mereka miliki bisa dijual dengan harga murah, sesuai kebutuhan.<ref name="Mongabay"/>
|