Suku Balik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 27:
===Ritual belian===
Ritual belian atau disebut juga ''belian bawo'' adalah salah satu ritual adat yang ada pada masyarakat suku Balik, ritual belian ini berbeda dengan ritual belian pada suku Paser. Perbedaan pada ritual belian suku Balik ini adalah adanya ritual potong lidah. Saat ini, ritual ini sudah hampir punah, karena dinilai bertentangan dengan ajaran [[Islam]]. Pada prosesi ini, dijelaskan bahwa lidah yang dipotong sebagai pertanda 'orang dari atas' ([[roh]]) sudah datang. Tetapi setelah ritual, lidah orang tersebut akan kembali normal.<ref name=":3"/>
===Tari ronggeng===
Tari ronggeng atau ''ronggeng Balik'' adalah [[tari tradisional|tarian tradisional]] yang dipentaskan oleh kaum perempuan suku Balik. Saat ini, sudah banyak ronggeng Balik yang dipentaskan dengan hanya menampilkan tarian dan musik. Tetapi sejatinya, ronggeng Balik tradisional juga ditampilkan oleh penari yang berdendang dengan bahasa daerah suku Balik.<ref name=":4">{{cite web|url=https://www.kompas.id/baca/sosok/2022/03/29/yati-dahlia-tak-ingin-ronggeng-balik-tercekik|title=Yati Dahlia Tak Ingin Ronggeng Balik Tercekik|website=www.kompas.id|access-date=26-05-2023|language=id}}</ref>
Pada zaman dahulu oleh masyarakat suku Balik, ronggeng digunakan salah satu ritual penyembuhan bagi orang yang terkena penyakit. Orang yang dituakan oleh masyarakat suku Balik kemudian akan memimpin doa dan memberi ramuan obat tradisional. Dengan tujuh penari perempuan ronggeng Balik yang diiringi oleh [[kendang]] dan musik gambus. Dahulu, masyarakat suku Balik percaya bahwa rangkaian prosesi itu bisa membantu penyembuhan dengan melibatkan roh leluhur.<ref name=":4"/>
Dalam pementasan ronggeng Balik, sang penari juga kerap mengajak penonton untuk menari di atas panggung. Dengan cara selendang yang digunakan penari dikalungkan ke leher penonton kemudian si penonton digiring ke panggung. Tak hanya itu, sang penonton diajak berbalas pantun oleh sang penari.<ref name=":4"/>
Berikut contoh pantun berbahasa Balik yang diucapkan oleh penari ronggeng Balik:<ref name=":4"/>
<blockquote>Erai babun ke duo babun
Babun ku ido do atok bias
Erai pantun ke duo pantun
Pantun ku ido maning benales</blockquote>
Terjemahan dalam [[bahasa Indonesia]]: "satu bakul atau dua bakul, bakulku ini berisi nasi<br>satu pantun atau dua pantun, pantunku ini minta dibalasi".
Sang penonton yang diajak menari kemudian harus membalas pantunnya sampai selesai tarian. Meski sederhana, setidaknya hal itu bisa digunakan untuk melestarikan bahasa Balik.<ref name=":4"/>
==Lihat juga==
|