Emha Ainun Nadjib: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: mengubah tempat lahir Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 22:
Ragam dan cakupan tema pemikiran, ilmu, dan kegiatan Cak Nun sangat luas, seperti dalam bidang sastra, teater, tafsir, tasawwuf, musik, filsafat, pendidikan, kesehatan, Islam, dan lain-lain.<ref>{{Cite web|url=https://www.caknun.com/2019/kata-mereka-tentang-cak-nun-kiaikanjeng-dan-maiyah/|title=Kata Mereka Tentang Cak Nun, KiaiKanjeng, dan Maiyah|last=|first=|date=18 Oktober 2019|website=CakNun.com|access-date=3 Desember 2019}}</ref> Selain [[penulis]], ia juga dikenal sebagai [[seniman]], [[budayawan]], [[penyair]], [[cendekiawan]], [[ilmuwan]], [[sastrawan]], aktivis-pekerja sosial, pemikir, dan [[kyai]]. Banyak orang mengatakan Cak Nun adalah manusia multi-dimensi.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=W55dUqZ9jDkC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=Jalan Sunyi Emha|last=Rahardjo|first=Toto|publisher=Kompas|year=2006|isbn=979-709-255-0|location=Jakarta|pages=xviii|chapter=Teman Siapa Saja|quote=Seorang host suatu talk show di sebuah stasiun televisi swasta, Jaya Suprana, bertanya kepada orang ini, "Orang selalu mengatakan bahwa Anda adalah manusia multi-dimensional. Sekurang-kurangnya kegiatan Anda di masyarakat memang sangat beragam. Apa pendapat Anda sendiri?"|url-status=live}}</ref>
Menjelang [[Kejatuhan Soeharto|kejatuhan pemerintahan Soeharto]], Cak Nun merupakan salah satu tokoh yang diundang ke [[Istana Merdeka]] untuk dimintakan nasihatnya, yang kemudian celetukannya diadopsi oleh Soeharto berbunyi "''Ora dadi presiden ora pathèken''” (arti dalam bahasa Indonesia adalah "tidak jadi presiden tidak apa-apa").<ref>{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=W55dUqZ9jDkC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=Jalan Sunyi Emha|last=Oetama|first=Jakob|publisher=Kompas|year=2006|isbn=979-709-255-0|location=Jakarta|pages=xvii|chapter=Pengantar Jakob Oetama|quote=Kehadiran buku ini tentu ditunggu khalayak pembaca, tidak hanya oleh para pengagum, tetapi juga pengritik sosok yang menyeletukkan kalimat 'ora dadi presiden ora pathèken', saat bersama sejumlah tokoh diundang Soeharto sebelum lengser.|url-status=live}}</ref>
Setelah [[Sejarah Indonesia (1998–sekarang)|Reformasi 1998]], Cak Nun bersama Gamelan [[Kiai Kanjeng|KiaiKanjeng]] memfokuskan berkegiatan bersama masyarakat di pelosok Indonesia. Aktivitasnya berjalan terus dengan menginisiasi Masyarakat '''Maiyah''', yang berkembang di seluruh negeri hingga mancanegara.<ref>{{Cite book|url=https://www.caknun.com/2019/mewedar-jalan-kesehatan-emha/|title=Cinta, Kesehatan, dan Munajat Emha Ainun Nadjib|last=Hashman|first=Ade|publisher=Bentang|year=2019|isbn=978-602-291-589-8|location=Yogyakarta|pages=176|url-status=live}}</ref>
|