Yendra Fahmi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 25:
Pada akhir tahun 1970-an, ibunya mulai merintis usaha perdagangan di [[Pasar Tanah Abang]], [[Jakarta]]. Yendra yang waktu itu berumur enam tahun sudah sering membantu sang ibu mengantar barang dagangan berupa tas dan pakaian kepada pelanggan. Seiring bisnis ibunya berjalan, sang ayah memilih mengundurkan diri sebagai anggota Brimob untuk fokus bersama-sama mengelola usaha keluarga yang sudah meningkat menjadi grosir.<ref name=":4" />
 
Yendra Fahmi menjalani pendidikan dasar hingga menengah di Jakarta. Tamat SMA, ia meneruskan pendidikan ke [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]] pada 1989. Namun, kuliahnya tidak tamat, karena sudah kepincut dengan bisnis yang, ia rintistidak mulaimenamatkan dari bawah bersama teman-temannyakuliahnya.<ref name=":4" />
 
== Bisnis ==
Merintis usaha dari bawah, Yendra Fahmi kini dikenal sebagai salah seorang pengusha nasional yang sukses.<ref name=":4">http://www.yendrafahmi.com/</ref> Usahanya bergerak di berbagai bidang. Melalui kelompok usaha Indobagus Investama, ia memiliki usaha pertambangantambang batu bara dan perkebunan sawit yang tersebar di Jambi dan Kalimantan. Selain itu, perusahaan tersebutia juga memiliki danperusahaan yang mengelola sejumlah aset properti di Jakarta antara lainseperti Sudirman Suites, Wisma Benhil, dan [[Menara Kuningan]]. Pada 2018, ia mengambil alih PT Adedanmas, dealer Mercedes terbesar di Indonesia, dari keluarga [[Jusuf Gading]].<ref name=":5" />
 
Selain berbisnis, Yendra Fahmi dikenal pula lewat aktivitas sosial dan kemasyarakatan. Saat ini, ia tercatat sebagai Bendahara [[Gebu Minang|Gerakan Ekonomi dan Budaya Minang]] (Gebu Minang) dan anggota Majelis Ekonomi Pimpinan Pusat (PP) [[Muhammadiyah]].<ref name=":0">https://news.m.klikpositif.com/baca/58230/basidoncek-warga-minang-untuk-korban-kerusuhan-wamena-terkumpul-rp3-1-miliar{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Filantropi ==
Ketika terjadi [[Unjuk rasa dan kerusuhan Papua 2019|kerusuhan Wamena pada Juli 2019]], yang ikut berdampak pada [[Perantau Minang|perantau asal Minang]] di sana, Yendra Fahmi menyumbang sebanyak Rp1 miliar untuk memulangkan ratusan perantau ke kekampungkampung mereka di Sumatra Barat.<ref>https://jurnalsumbar.com/2019/10/pulangkan-warga-minang-dari-wamena-h-yendra-fahmi-sumbang-rp1milyar/</ref>
 
Pada tahun yang sama, ia menyumbang sebanyak Rp30 miliar untuk pembangunan masjid di Komplek Madrasah Muallimin Muhammadiyah di [[Argorejo, Sedayu, Bantul|Desa Argorejo]], [[Sedayu, Bantul|Kecamatan Sedayu]], [[Kabupaten Bantul]], [[Yogyakarta]]. Peletakan batu pertama masjid yang diberi nama Masjid Muhammadiyah Hj. Yuliana tersebut dilakukan oleh Ketua MPR RI [[Bambang Soesatyo]] pada akhir November 2019, bersamaan dengan momentum peringatan HUT ke-107 Persyarikatan Muhammadiyah.<ref name=":1">{{Cite web |url=https://www.teropongsenayan.com/107116-bhakti-yendra-fahmi-kepada-ibunda-dan-muallimin-muhammadiyah |title=Salinan arsip |access-date=2020-10-02 |archive-date=2020-02-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200202162125/http://www.teropongsenayan.com/107116-bhakti-yendra-fahmi-kepada-ibunda-dan-muallimin-muhammadiyah |dead-url=yes }}</ref>