Cinta Fitri (musim 7): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Danang Efendi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Nononia01 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 86:
Farrel dan Bram berusaha mengejar Mischa. Mischapun bersembunyi di ruangan Laboraturium, tetapi akhirnya Farrel menemukannya. Mischa mencoba untuk menyiram air keras ke Farrel, tetapi alhasil, malah dirinya sendiri yang terkena air keras tersebut. Mischa menjerit, melompat dari jendela dan menghilang.
 
Malam harinya, Fitri dan FareelFarrel pulang kerumah, tetapi hal malang terjadi. Oma meninggal dunia. Di tengah kedukaan keluarga Hutama, Mischa, yang semakin mendendam kepada keluarga Hutama, muncul kembali. Ia yang telah membuat dirinya sendiri menjadi cacat, merasa perlu melampiaskan kemarahannya pada Fitri dan Farrel. Maka Mischa pun membuat rencana untuk menculik Raffa
 
Keluarga Hutama yang sekarang sudah bersatu kembali, setelah Farrel pulih dari lumpuhnya, menjadi khawatir, terutama karena Mischa ternyata sempat berhasil masuk kembali ke dalam rumah keluarga Hutama. Meskipun keluarga Hutama sudah menghubungi polisi untuk melindungi keluarga Hutama dan mengejar Mischa, tetapi Mischa yang sekarang begitu licin. Ia tetap bisa menghindar dari kejaran polisi dan diam-diam mengikuti Fitri. Fitri tak mau mengambil risiko. Ia akhirnya menyetujui usulan Lia Hutama untuk membawa dan menyembunyikan Raffa keluar dari rumah itu.
 
Rencana untuk menyembunyikan Raffa pun mulai diperhitungkan. Fitri dan BulikBu Lik berencana membawa Raffa ke [[Wonogiri]], kampung halaman mereka. Mischa yang ternyata diam-diam terus mengawasi keluarga Hutama, mengetahui rencana tersebut. Saat berada di stasiun kereta, BulikBu Lik melihat Mischa dan beberapa anak buahnya. BulikBu Lik kemudian melaporkannya kepada Fitri, dan FitripunFitri pun menelepon Farrel. Farrel segera menuju Wonogiri.
 
Namun, ketika Fitri lengah, Mischa pun berhasil merebut Raffa dari pelukan Fitri. Mischa membawa pergi Raffa. Farrel, Fitri, dan Bram mengejar Mischa. Sadar bahwa dirinya sedang dikejar, Mischa pergi ketempat tersembunyi, dan menaruh Raffa sendirian di tempat tersebut. Kemudian, Mischa mulai mengalihkan perhatian Fitri dan Farrel. Dan sewaktu mengejar mobil Mischa, mobil Mischa hilang kendali dan jatuh ke sungai. Bahkan sebelum tenggelam, mobil Mischa sempat meledak. Bram, Farrel dan Fitri beserta polisi mengadakan pencarian terhadap mayat Mischa. Namun di tengah pencarian, Fitri mau melahirkan. Melihat itu, Farrel panik, dan segera membawa Fitri.
Baris 98:
Fitri pun mengalami masa kritis. Lia pun menyuruh Farrel untuk mendekatkan bayi Fitri pada Fitri agar Fitri segera bangun. Ternyata Fitri memang berhasil bangun dan melewati masa kritisnya. Fitri pun terharu melihat anaknya dan memberinya nama "Rifky Emeraldy Hutama".
 
Sementar itu, Bram mendapat kabar dari polisi bahwa telah dtemukan sesosok mayat, dan hendak diotopsi serta di tes DNA. Setelah hasil keluar, semua penasaran. Sebab mereka tidak mau Mischa meninggal, lantaran Raffa masih belum diketahui keberadaannya. Namun Mischa memang ternyata sudah meninggal. Semua kaget dan terkejut, terutama Fitri karena mereka masih belum menemukan dimana Raffa disembunyikan. Fitri yang tidak percaya pun nekat pergi ke makam Mischa. Fitri pun akhitnyaakhirnya percaya dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
 
=== Empat tahun kemudian ===
Baris 105:
Rifky telah tumbuh besar sementara Raffa masih belum ditemukan. Namun Fitri tetap optimis, suatu hari nanti dapat bertemu dengan Raffa. Suatu hari, Fitri, Farrel, dan anak mereka Rifky, serta Mozza, Aldo, dan anak mereka Aliza, pergi liburan ke [[Surabaya]]. Hari pertama di Surabaya, Fitri, Farrel, dan Rifky pergi berbelanja ke Mall.
 
Kemudian seorang anak tak sengaja menabrak Fitri, dan meminta maaf kepada Fitri. Ternyata, anak itu adalah "anaknya Mischa", yang bernama Raja. Mischa yang ternyata belum meninggal. Dengan identitas barunya sebagai Sarah, Mischa mengubah total penampilannya, rambutnya kini panjang berponi, dengan dandananan yang super menor, selalu mengenakan lipstik berwarna merah darah, wataknya kini lebih sedikit pendiam. Mischa alias Sarah kini memiliki suami baru. Di saat Fitri berbelanja, Fitri mendengar suara Mischa mengatakan "saved by the bellbelt". Fitri yakin bahwa itu adalah Mischa. Segera saja, Fitri mencari-cari Mischa. Bukannya Fitri yang menemukan Mischa, malahan Mischa yang menemukan Fitri dan segera bersembunyi.
 
Tak berhasil mencari Mischa, Fitri dan Farrel segera pulang ke hotel mereka. Farrel masih tetap belum percaya bahwa Mischa masih hidup. Mischa penasaran kenapa Fitri bisa ada di [[Surabaya]] segera mengikuti Fitri. Setelah sampai di hotel, Mischa masih terus mengikuti Fitri. Di sana ia melihat Moza, Aldo, dan Aliza. Ia juga telah mendengar bahwa urusan mereka di sini adalah urusan bisnis. Mendengarnya Mischa merasa lega. Namun di hotel ini Fitri sempat memergoki Mischa sehingga yakin bahwa Mischa masihlah hidup. Semua menanggapinya dengan heran dan tak percaya. Namun Fitri tetap yakin dan terus berusaha mencari Mischa untuk bertemu dengan anaknya.
Baris 133:
Fitri heran mengapa hasil Tes DNA bisa cocok. Selidik demi selidik, ternyata Sita adalah sekutu Mischa, yang bekerjasama dengannya untuk merebut hati Farrel dan seluruh keluarga Hutama, agar mereka dapat melupakan Fitri. Alhasil, Sita menjadi sering datang ke keluarga Hutama untuk menjalankan rencananya dengan alasan merawat Keluarga Hutama yang telah ditinggal Fitri. Bahkan Mischa direkomendasikan oleh Sita untuk merawat anak-anak, sebagai Lilik. Mischa akhirnya masuk kembali ke Keluarga Hutama sebagai Lilik, untuk mengontrol keadaan di rumah Hutama.
 
Melihat itu semua, ia tak kalah. Ia tak rela kalau Farrel, suaminya terus digoda oleh Sita. Akhirnya ia masuk ke rumah Hutama sebagaidengan sopirmenyamar menjadi seorang pria, atas rekomendasi sopir yang bekerja di keluarga Hutama, Pak Diman. Fitri menyamar sebagai Ade. Di saat yang bersamaan, Mischa juga menyamar menjadi Lilik, pembantu yang bergigi tonggos dan bermata picek. Fitri mengenali Mischa sebagai Lilik, akan tetapi Mischa tidak menyadari Fitri adalah Ade.

Sebagai Ade, Fitri berhasil menggagalkan semua rencana busuk Mischa dan Sita, dan mengerjai mereka berdua habis-habisan. Makin lama, persahabatan antara Ade dan Farrel semakin erat. Farrel merasa Ade benar-benar mirip dengan Fitri.
 
Namun, dengan alasan keracunan makanan, Sita disuruh menginap di rumah Hutama oleh Lia. Lia sangat menyayangi Sita. Apalagi setelah Sita didorong Mischa ketika Raffa dan Rifky hendak ditabrak motor untuk menimbulkan kesan menyelamatkan anak-anak. Lia makin sayang dengan Sita dan hendak menjodohkan Farrel dengannya. Tentu saja Farrel yang masih mencintai istrinya tidak setuju. Akhirnya timbullah pertengkaran antara Farrel dengan Lia. Lia bahkan benci dengan Ade yang dianggapnya kasar dan selalu ikut campur urusan keluarganya. Lia beranggapan bahwa Adelah yang meracuni pikiran Farrel untuk membenci Sita. Lia bahkan hendak memecat Ade. Hal ini makin memperburuk hubungan Lia dengan Farrel, karena menurut Farrel, hanya Ade yang mampu mengerti Farrel.