Rinzai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan Kategori |
k Robot: Cosmetic changes |
||
Baris 1:
[[
Sekolah '''Rinzai''' ((臨済宗; [[
= Karakteristik =
Rinzai Zen ditandai dengan penekanannya pada [[Kensho]] (“melihat asal-usul diri”, atau pencerahan) sebagai pintu gerbang penerapan Buddhist yang sejati, dank arena pernyataan yang tegas selama bertahun-tahun akan pelatihan pasca-pencerahan yang melelahkan guna mewujudkan penggunaan bebas akan kebijaksanaan dalam kehidupan
= Asal-usul dan Sejarah Awal =
[[
Di Jepang saat ini, Rinzai Zen bukan merupakan satu-satu-nya badan organisasi. Terlebih ia telah dibagi menjadi 15 aliran-aliran, yang dikenal berdasarkan kepala kuil. Aliran yang terbesar dan sangat berpengaruh adalah aliran Myoshin-ji, yang didirikan pada tahun 1342 oleh Kanzan Egen Zenji (1277-1360). Aliran besar lainnya termasuk Nanzen-ji dan Tenryū-ji (keduanya didirikan oleh Muso Soseki), Daitoku-ji (didirikan oleh Shuho Myocho), dan Tofuku-ji (didirikan oleh Enni Ben’en, tahun 1202-1280). Harus diketahui bahwa aliran-aliran ini merupakan pembagian organisasi yang berasal dari sejarah kuil dan garis keturunan guru-murid, dan tidak mewakilkan pembagian sekte atau perbedaan dalam pelaksanaan penting.
Pada waktu bersamaan dengan berdirinya Rinzai Zen di Jepang, terlihat pula kenaikan kekuasaan Samurai. Bersamaan dengan dukungan awal kekaisaran, Rinzai meraih hak perlindungan atas golongan pejuang yang berpengaruh; karena gaya Rinzai dalam penerapan Zen dapat digolongkan sebagai keperkasaan atau kejelian (mengikuti semangat dari Linji Yixuan), hal ini mungkin tidaklah mengejutkan. Oleh karenanya, Rinzai seringkali dibandingkan dengan sekte lain dari Zen yang telah lama berada di Jepang, Sōtō yang seringkali disebut sebagai aliran yang lebih lembut dan bahkan kuno. Pepatah Jepang menggambarkan persepsi ini: “Rinzai untuk Shōgun, Sōtō untuk petani” (臨済将軍、曹洞土民, ''Rinzai Shōgun, Sōtō Domin'').
[[
Hasil yang luar biasa akan hubungan awal antara Rinzai Zen dan golongan yang berkuasa adalah pengaruh Rinzai dalam bidang pendidikan dan pemerintahan, dan kontribusi Rinzai pada berkembangnya seni budaya Jepang seperti, kaligrafi, seni lukis, literature, upacara minum teh, rancangan taman gaya Jepang, arsitektur dan bahkan seni bela diri. Hasil yang tidak diantisipasi adalah Kuil Soto-Zen, dengan hubungan mereka dan daya tarik pada rakyat, yang pada akhirnya berjumlah lebih besar dari kuil Rinzai.
Baris 18:
Sekte Zen Jepang yang memperkenalkan diri sebagai titisan dari sekolah Linji adalah sekte Fuke; Fuke Zen tertekan oleh Restorasi Meiji pada abad ke 19 dan sudah tidak lagi ada. Pengaruhnya pada perkembangan musik untuk shakuhachi (seruling bamboo), biar bagaimanapun, sangatlah besar.
= Perkembangan selanjutnya =
Pada abad ke 18, sekolah Rinzai memasuki masa stagnasi (kemandekan) dan kemerosotan. Pada saat itu, bhikkhu Hakuin Ekaku (1686-1769) menjadi terkenal sebagai seorang yang menggiatkan kembali dan mengatur kembali Rinzai Zen, caranya yang dengan penuh semangat dijadikan pemicu kebangkitan yang bertahan lama. Pengaruh Hakuin dan para pengikutnya sangatlah besar sehingga seluruh guru Rinzai Zen saat ini melacak silsilah mereka melaluinya. Sistem pelatihan Koan yang disampaikan oleh Hakuin hingga saat ini diperlakukan sebagai kerangka resmi pelatihan Rinzai.
Baris 25:
= Daftar pustaka =
"Mahayana Buddhism" Paul Williams, Routledge, ISBN 0-415-02537-0
Baris 31:
"Zen Buddhism: A History - Japan" Heinrich Dumoulin, World Wisdom, ISBN 0-941532-90-9
= Pranala luar =
* [http://www.rinnou.net/ Official site of The Joint Council for Japanese Rinzai and Obaku Zen (both Japanese and English language)]
* [http://iriz.hanazono.ac.jp/index.en.html The International Research Institute for Zen Buddhism, at Hanazono University (the Rinzai University) in Kyoto, Japan]
|