Lokomotif DSM 55: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SerdaduMesin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox Lokomotif||image=|caption=|powertype=[[Uap]]|serialnumber=385-468|fueltype=Kayu jati|gauge=1.067 mm|builder=[[Werkspoor]]|buildmodel=2-6-4T|builddate=1915-1920|totalproduction=16 Unit|whytetype=|aarwheels=C|uicclass=C|length=|width=|weight=51,4|wheeldiameter=1300 mm|vaporpressure=|cylindersize=390 x 550mm|minimumcurve=3' 6"|poweroutput=|topspeed=68 km/jam||poweroutput=750 HP|notes=|locale=[[Sumatera Utara]]}}
 
'''Lokomotif DSM 55''' adalah lokomotif uap buatan [[Werkspoor|Werkspoor N.V.]], [[Belanda]]. Dengan semakin meningkatnya volume barang yang akan diangkut, maka DSM mendatangkan 6 lokomotif uap tipe C2 yang kemudian diberi nomor DSM 50 – 55, 6 lokomotif tipe C2 ini didatangkan dari pabrik Werkspoor (Belanda) pada tahun 1920. Lokomotif D11 digunakan untuk menarik rangkaian kereta campuran terdiri dari kereta penumpang dan gerbong barang, Dengan kecepatan 68 km/jam, maka lokomotif ini dapat mempersingkat waktu tempuh rangkaian kereta api rute Medan – Pematangsiantar (106 km) menjadi 3 jam 16 menit, Lokomotif ini dapat melaju hingga kecepatan maksimum 68 km/jam dan memiliki daya 750 HP (horse power), dan juga Lokomotif ini dilengkapi dengan lampu lokomotif dan lampu semboyan yang cahayanya dihasilkan dari turbogenerator, dari 6 lokomotif tipe C2 (dengan nomor DSM 50 – 55), saat ini masih tersisa 1 buah yaitu DSM 55.<ref>{{Cite web|title=Del Spoorweg Maatschappij|url=http://searail.malayanrailways.com/PJKA/Deli/DSM.htm|website=searail.malayanrailways.com|access-date=2023-06-11}}</ref>
== Sejarah ==
Perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) merupakan perusahaan kereta api yang menyelenggarakan angkutan komoditi perkebunan di Sumatra Utara, sehingga angkutan penumpang tidak menjadi prioritas utama. Stasiun–stasiun umumnya melayani rangkaian gerbong barang sehingga fasilitas–fasilitas untuk angkutan penumpang menjadi tidak terpenuhi. Dengan adanya jalan rel milik DSM ini maka perusahaan perkebunan tidak perlu susah payah membeli truk guna mengangkut komoditinya ke pelabuhan, serta dapat mengurangi kepadatan arus lalu lintas di jalan raya.