Balinisasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: Bot: Merapikan artikel
 
Baris 9:
Kebijakan politik etis ini diwujudkan dengan membangun wacana Balinisasi (Baliseering) yang mulai diterapkan pada tahun 1930-an. Tujuan wacana ini adalah mempertahankan Bali sebagai museum hidup (''living museum'') dari kelanjutan warisan budaya Hindu Majapahit yang mulai punah akibat dari proses Islamisasi di Tanah Jawa pada abad ke-5.
 
Kebijakan politik etis juga diterapkan untuk menunjukkan kepada dunia internasional bahwa pemerintah kolonial Belanda sudah berhasil mewujudkan ketertiban dan keamanan (''rust en order'') di daerah-daerah jajahannya. I Made Sendra dalam analisisnya menyebutkan bahwa Baliseering merupakan antitesis dari gerakan nasionalisme. Artinya, Baliseering merupakan spirit antinasionalisme berbungkus [[etnosentrisme]] rekaan kolonial. <ref>{{Cite web|title=Baliseering, Strategi Belanda Dari Politik Penaklukan ke Diplomasi|url=https://www.beritabali.com/aboutbali/read/baliseering-strategi-belanda-dari-politik-penaklukan-ke-diplomasi|website=beritabali.com|language=id|access-date=2023-05-27}}</ref>
 
== Referensi ==