Gereja Kristen Injili di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
OrophinBot (bicara | kontrib)
Baris 1:
{{wikify}}{{tanpa referensi}}{{Infobox Christian denomination|imagewidth=200px|separated_from=|tertiary=|secondary_schools=|primary_schools=|aid=|nursing_homes=|hospitals=|temples=|missionaries=|ministers=|members=5.926 jiwa|congregations=|separations=|founded_place=|name=Gereja Kristen Injili di Indonesia|founded_date=16 Agustus [[1964]]|founder=Fredik Lumban Tobing|website=http://www.gekisia.org|other_names=GEKISIA|area=Indonesia|leader/moderator=Pdt. Elifata Hulu, S.Th|headquarter=BENGKULU|polity=Presbiterial Sinodal|orientation=[[Injili]]|main_classification=[[Protestan]]|caption=Logo GEKISIA|image=gekisia-logo.jpeg|footnotes=}}
 
'''Gereja Kristen Injili di Indonesia (GEKISIA)''' adalah [[gereja]] Kristen Protestan Injili yang misioner, menganut sistem [[Presbiterial Sinodal|Presbiterian Sinodal.]] '''GEKISIA''' lahir sebagai hasil penginjilan yang dilakukan oleh bapak Fredik Lumban Tobing, di wilayah [[Kabupaten Bengkulu Selatan|Bengkulu Selatan]]. Pelayanan Sakramen [[Baptisan]] perdana pada 16 Agustus 1964, dilayankan kepada 12 orang dewasa, oleh bapak Fredik Lumban Tobing di Dusun Suka Negeri, Warga Anak Dusun Tinggi – Manna, [[Kabupaten Bengkulu Selatan|Bengkulu Selatan]], menandai momentum lahirnya Gereja Kristen Injili di [[SumatraSumatera Selatan|Sumatera Bagian Selatan]], disingkat GEKISUS yang kemudian berganti nama menjadi '''GEKISIA'''.
 
'''GEKISIA''' adalah persekutuan orang-orang percaya, yang mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat, dan merupakan suatu Badan Allahi yang terdiri dari jemaat-jemaat yang mampu melaksanakan Tri Kemandirian Gereja yaitu mengurus diri sendiri, membiayai diri sendiri, dan mengembangkan diri sesuai firman Tuhan. '''GEKISIA''' terpanggil untuk bersekutu, melayani dan bersaksi. '''GEKISIA''' menekankan kelahiran baru, kekudusan hidup, kesetiaan dan loyalitas terhadap lembaga dan pemimpin.
Baris 12:
Semula disebut Gereja Kristen Injili di Sumatera Bagian Selatan, disingkat GEKISUS dimulai di dusun Sukanegri, Marga Anak Dusun Tinggi, Manna – Bengkulu Selatan, [[Bengkulu|provinsi Bengkulu]]. Sebelum menjadi sebuah lembaga yang disebut GEKISUS di tempat ibadah yang disebut Balai Ibadat di Palak Bengkerung, kelompok orang Kristen telah memliki gagasan nama lembaga yang akan dibangun, diungkapkan oleh FL. Tobing, bahwa “Tahun 1966 pula, GKISS (Gereja Kristen Injili Sumatera Selatan) secara resmi di ganti dalam singkatan yang sama artinya yaitu GEKISUS (Gereja Kristen Injili di Sumatera Selatan). Jadi GEKISUS lahir dari hasil misi penginjilan murni terhadap Suku Serawai di Suka Negeri, Bengkulu Selatan. Orang-orang yang sudah dibaptis mulai melakukan ibadah di suatu tempat yang sangat sederhana, suatu bangunan beratap daun rumbia, dinding dari gedek dan beralaskan tanah, yang dinamakan Balai Ibadat, di kelurahan Palak Bengkerung – Kabupaten Manna. Dari tempat itulah dimulai perkembangan '''GEKISIA''' ke seluruh wilayah Bengkulu dan menyebar ke Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, menuju ke arah Indonesia bagian Timur.
 
Seiring meluasnya wilayah jangkauan pelayanan terjadi perubahan nama dari GEKISUS menjadi '''GEKISIA'''. Pada konferensi Sinode Am pertama Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan, (GEKISUS), pada tanggal 25–27 Januari 1974 diselenggarakan di kota Bengkulu, nama GEKISUS muncul sebagai penanda wilayah strategis yang meliputi Sumatera, tetapi fokus pada provinsi [[SumatraSumatera Selatan|Sumatera Selatan]]. Pada masa itu belum ada pemekaran wilayah provinsi Bengkulu. Namun para pendiri GEKISUS merasa perlu memperluas wilayah jangkauan pelayanan, memandang jauh ke depan bahwa GEKISUS akan mengalami perkembangan, dan seiring kemajuan yang dicapai, kekuatan akan semakin besar. Maka pada konferensi Istimewa diusulkan agar wilayah jangkauan pelayanan bukan hanya Sumatera Bagian Selatan dan sekitarnya, tetapi seluruh wilayah Nusantara, terbentang dari barat sampai ke Timur, dan dari Utara ke Selatan. Wilayah ini lebih dikenal dari Sabang sampai Merauke, dan dari Sangir Talaud sampai ke Pulau Rote, itulah wilayah jangkauan pelayanan GEKISUS. Maka pada Konferensi Istimewa di kota Manna – Bengkulu, 31 Agustus 1985, secara resmi ditetapkan perubahan nama Gereja Kristen Injili di Sumatera Bahagian Selatan (GEKISUS) menjadi Gereja Kristen Injili di Indonesia ('''GEKISIA''') sampai sekarang.
 
== Pengakuan Iman ==